10. Babynya Daddy~

4.9K 477 14
                                    

“Argh... ”

“Ck Djanc*k”

“Kau mengumpat Baby?” Suara serak dari orang yang berada di sampingnya membuat Moka terdiam.

Badannya seketika kaku, lidahnya terasa kelu. Oh shit, kenapa dia jadi penakut begini sih.

Padahal jika di ingat, jiwa aslinya alias Kenzi lebih tua dari orang yang sedang menatap tajam pada dirinya ini.

Tapi entah mengapa seolah ia tak mampu untuk melawannya. Apalagi tatapan tajam yang di berikan kepadanya mampu membuat hatinya merasa takut.

Deon menjepit dagu sang adik dan memaksa wajah manis si kecil agar mau menatap dirinya. “Kau bisu sekarang heh? Kenapa tidak berbicara?”

Moka yang dipaksa menghadap Deon entah kenapa merasa ingin menangis. Shit, ini seperti bukan dirinya.

“Hiks...”

“Aku tidak menyuruhmu menangis!.” Desis Deon geram dengan adiknya. Bukan seperti ini maksudnya. Ia hanya tidak suka jika mendengar adiknya mengumpat. Terasa menyebalkan ketika mendengarnya.

“Euh Deon? Kelinci? Ada apa?” Tanya Dean yang baru terbangun setelah mendengar tangisan si kecil.

“Huh, nothing. Sebaiknya kita keluar saja menemui pak tua itu, bukankah sudah hampir waktunya makan malam?.” Ucap Deon sembari mengangkat si kecil dengan ala menyamping, seperti pose seorang ibu yang hendak menyusui seorang bayi.

Lalu si kembar pergi membasuh wajah mereka dan tak lupa juga membasuh wajah si kecil yang masih di gendongan sang kakak.

Mereka hanya diam,dengan telaten mengurus bayi kelinci mereka yang masih menangis tanpa suara.

Mereka tak ada niatan untuk membujuknya atau apapun. Karena, mereka sungguh sangat sangat sangat menyukai wajah Moka yang sedang menangis.

Sungguh, sebuah pemandangan yang tidak bisa dilewatkan. Melihat bagaimana manik abu-abunya yang terus mengeluarkan liquid bening, hidung dan pipi yang sudah memerah, dan jangan lupakan suara isak tangis yang sangat lucu itu.

Sedangkan Moka yang sedari tadi tak bisa menghentikan tangisnya mulai kesal dan menangis tanpa suara.

Selain karena ia takut karena wajah menyeramkan Deon tadi, itu juga karena dia sudah terlalu lelah bersuara.

Bayangkan!! Dia baru bangun tidur dan menginginkan asupannya. Dan entah bagaimana dua kakak bodohnya ini tidak bisa memahami apa yang ia inginkan.

Dalam hati Moka mendengus kesal. Gak like pokoknya!! Bintang satu.

[Sepertinya itu wajar Tuan,jika mereka tidak tau. Bukankah anda baru dekat dengan mereka baru-baru ini saja?]

“Yah, tapi tetap saja, seharusnya mereka peka dong!!” Seru Moka ngegas karena tak mau disalahkan.

[Hah, terserah anda saja Tuan,saya tuh udah capek :). Ini misi anda sudah keluar.]

Tidur bersama Derick
Yes / Yes

Hukuman:Koma 2 hari

“Hah?? Apa-apaan? Ini namanya pemaksaan! Klo gini apa gunanya ditanya klo ujung-ujungnya juga dipaksa.” Gerutu Moka sebal.

Sementara Zero memilih acuh berpura-pura seolah tidak mendengar   apapun.

---

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 01 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Wanna Punch My SystemWhere stories live. Discover now