Next ⚠️

266 20 2
                                    

"Aaahhh jeefkaa, jangan gerak dlu pliss sakit bngeth"

Jefka mengangguk, ia memberikan ciuman kembali kepada devan mungkin dirinya pikir itu bisa sedikit meredakan sakitnya, dan ia juga sedang membiarkan miliknya berdiam sebentar di rumah barunya.
.
.
.
.
.

"udh mendingan?" tanyanya memastikan jika devan benar benar sanggup melakukannya.

Devan memberikan anggukan pelan menyetujui jefka untuk mulai bergerak

Jefka mengangkat kaki milik devan keatas pundaknya agar mempermudah ia melakukannya, ia mulai memasukkan semua miliknya hingga ujung dalam sekali hentak, begitu sakit yang dirasa oleh sang empu, devan sedikit menggeliat namun ia juga merasakan kenikmatan disana.

"Ahhhh jef- kahh"

Jefka tersenyum bahagia, ia mulai menggerakkan miliknya perlahan, menikmati tempo yang sedang ia mainkan, ia jugaa memainkan milik devan dengan sedikit memijat nya.

"Aahhh,, jefkaa mmhh" devan menggigit bibir bawahnya sembari mendongakan kepalanya, sungguh nikmat apa yang ia rasakan sekarang.

"Knapa sayang?"

"Cep- cepetinhh pliss"

Benar benar jefka merasa sumringah saat mendengar nya, ia mempercepat temponya membuat sang empu mendesah tak karuan, berantakan sudah dirinya.

"Devanhh you naughty boyhh"

"Ahhh nghh"

"Dikitt lagihh dev, aku bakal keluar"

"Hmmhh iyahh"

Sekarang pelepasannya, mereka mengeluarkan spermanya secara bersamaan, jefka mengeluarkan semua di dalam sana membuat devan merasa begitu lega, sedangkan devan mengeluarkan spermanya tepat mengenai perut jefka.

"Haahh hahh" desahan akhir mereka

Jefka mencabut miliknya, dengan cepat ia menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka dan menjatuhkan diri disebelah devan agar ia tak menindih devan yang terlihat begitu kelelahan.

terlihat devan sekarang sudah terlelap dalam tidurnya, ia memandang wajah manis devan begitu dalam,

'Cup'
jefka mengecup dahi milik devan

"Good night sweety"

Jefka membenarkan posisi tidurnya, ia memeluk devan dari belakang dengan erat layaknya ia memeluk sebuah guling, begitu nyaman yang jefka rasakan saat memeluk tubuh ramping nya itu.

"I feel i really fallin' love with you devan" bisiknya sebelum ia terlelap.
.
.
.
.
.
.

08.56 am

Devan terbangun dari tidurnya, ia membuka matanya secara perlahan.

Devan merasa bahwa ada sesuatu yang melingkari perutnya, ia memegang pinggangnya jelas disana ia merasa ada sebuah tangan seseorang.

Ia membalikkan tubuhnya menghadap seseorang itu

"JEFKAA?!" dengan cekatan ia menggeser tubuhnya sedikit menjauh dari jefka.

Jefka yang terganggu oleh suara devan pun terbangun, ia mengucek matanya lantas membangkitkan tubuhnya dari atas kasur.

"Apasih, masih pagi berisik aja lo"

"L-loo kok?" devan dengan cepat membuka selimut yang ia kenakan.

Sial sekarang ia benar-benar melihat dirinya tanpa busana.

"Anjingg, lo ngapain gua semalem?"

"Gua? Lo sendiri yang minta anjg"

Devan terdiam

"Maksud lo?"

Jefka menghembuskan napasnya kasar, ia membuka selimut nya devan yang melihat nya begitu terkejut,

"Woe bngst" devan menutupi wajahnya dengan selimut

Jefka mengerutkan dahinya, ia melihat devan begitu terkejut melihat dirinya

"Kenapa lo? Sok sok an kaget padahal semalem udh lo cobain dih"

Devan menurunkan selimut nya dari depan wajahnya

"Jadi semalem kita beneran?"

"Pake tanya lagi lo, apa perlu gua ingetin semalem lo ngedesah nama gua berkali kali kek mhhh jefkaa~ cepp cepetinhh plisshh-"

"Bngst jangan diingetinn."

Jefka tertawa lepas saat melihat devan dengan pipi merahnya sembari menyolotkan matanya kearah dirinya.

"First time?" tanya jefka

Devan mengangguk.

"Ohh, haha pertama kalinya udah bareng temennya sendiri, btw mantep ga semalem?"

"Sssttt! Udh gausah dibahas lagii"

"Hehe, yaudh gua mandi dluan yaa, atau lo dlu? Eh apa mau bareng sekalian?"

"JEFKAA! udh sana mandi"

Jefka tak berhenti menertawakan devan yang sekarang benar-benar skakmat di depannya, lantas ia pergi untuk mandi dan meninggalkan devan disana.

Devan mengelus bibirnya dengan ibu jarinya, ia benar-benar tak sepenuhnya ingat kejadian semalam sesekali ia membuka selimut yang ia kenakan untuk melihat apakah tidak ada yang lecet karena kejadian semalam.

Devan mulai berusaha turun dari kasurnya namun nihil ia begitu merasakan sakit di bagian bawah.

"Sshh aahh,, sakit banget anjer"

Devan tak bisa berbuat ia hanya bisa berbaring di atas kasur sembari menunggu jefka menyelesaikan mandinya.

"Kasar banget sih tu anak, gila kali ya"
.
.
.
.
.
.
.
.

HAEEE OMEGODD GIMANA NIH?
SERU APA KURANG SERU?
APA KURANG MENANTANG?
WKWK BISA COMMENT YAA
SEKALIAN VOTE JUGAA
MKSIHH BNGET YG MAU MMPIR😘

Udh dehh bsk mngkin up tpi ga janjii hehe.







ONLY YOU -  (joongdunk) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang