Mengira

224 18 2
                                    

"Sshh aahh,, sakit banget anjer"

Devan tak bisa berbuat ia hanya bisa berbaring di atas kasur sembari menunggu jefka menyelesaikan mandinya.

"Kasar banget sih tu anak, gila kali ya"
.
.
.
.
.
.
.

'Cklek'
Jefka telah menyelesaikan mandinya, ia keluar dari sna hanya menggunakan handuk yang menutupi bagian bawahnya.

"Tidur lgi dia?" gumamnya,

"Shh..sakit bngett" jefka yg tak sengaja mendengar nya lantas ia berjalan kearah devan memastikan jika sang sub miliknya baik baik saja.

"Are u oke dev?" tanyanya menggoyangkan tubuh ramping itu di balik selimut

Devan pun terbangun dri tidurnya, ia menarik tangan sang dominant, jefka yg sedang tak begitu kuat menyanggah dirinya pun tertarik oleh devan.

Wajah mereka sekarang begitu dekat mungkin tak ad 5 cm, jefka menatap mata devan yg sekarang sedang di bendung air mata,

"Lo kenapaa?"

Pecah sudah tangisannya saat jefka mulai menanyakan keadaannya, devan segera mendekap jefka lantas menangis di dadanya padahal disana jefka sedang tidak menggunakan busana, ia hnya menggunakan handuk untuk menutupi bawahnya.

Jefka mengelus punggung sang empu, begitu halus ia usaha lakukan, sangat terisak didengarnya

"Lo kenapa devan?" nadanya begitu lembut ia lontarkan

Devan tak hiraukan ia tetap menangis di dekapan nya.

Nyaman sangat nyaman yang ia rasakan disana, hingga tak ingin melepaskannya

"Cuppp cuppp..." jefka kini mengelus bagian rambut halus nyaa
.
.
.
.
.

Setelah semua tenang, devan melepas dekapannya lantas memukul biang dada milik jefka begitu keras

'Au' jefka mengerutkan dahinya, ia bingung akan tingkah devan kali ini, ia juga menahan biang dadanya agar tak terkena pukulan itu lagi

"Jahat lo anjgg, sakit semua gua nyaaa bngsatt"

Jefka kembali tersenyum saat mendengar nyaa, ia melihat devan sedang menutupi mukanya yang sedang memerah dengan matanya yang sembab menggunakan selimut kembali

Jefka tak bisa menahan tawanya ia melepaskan tawanya begitu puas, jefka menarik selimut itu dan mendongakkan kepala devan agar menghadap kepadanya

"Sakit tapi nagih kan?" jefka mendaratkan satu ciuman di bibirnya,
Terlihat aura yang benar benar merah terpapar dipipi milik devan layaknya kepiting rebus.

"Udh ah gua mau mandi"

"Bisa jalan ga lo?" tanyanya memastikan

Devan mengangguk, padahal kenyataan nya ia sedari tdi menunggu jefka keluar dari kamar mandi untuk menolongnya,

Puncak komedi sekali.

"Auhh shhh.." devan mulai berusaha berdiri, ia masih menutupi tubuhnya dengan selimut agar itu tak mengundang kembali hawa nafsu si jefka.

Jefka yang melihat nya segera menghampiri nya lantas membantu nya dan memapah devan hingga ke kamar mandi

"Lo mandi gua cari obat yaa sama beli sarapan buat lo"

Devan mengangguk setuju

Lantas jefka meninggalkan devan disana.

Jefka tak mengira ini bakal terjadi di hidupnya, seiring berjalan nya waktu, ia merasa baru kli ini devan menurut kepada nya, benar benar ia tak mengira akan secepat ini.

apakah tuhan mempermudah hidupnya? atau bahkan ini baru permulaan untuk kesedihan nya?

Membayangkan devan akan mendesah dibawahnya itu sangat tidak mungkin, namun semalam ia telah melakukan nya bersama devan.

Jefka mulai gila saat membayangkan itu kembali, begitu manis devan di matanya.

'Gua bakal trus berusaha dapetin lo devan pratama'
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Wduhh gmn nih,,
Maap ya ngasihnya dikitt lagi kurang ide soalnya, tnggu aj deh yaa.
Btw sekalian vote jga ama komen yaak
Baiii mksh yg dah mampir
Love you sm ❤

ONLY YOU -  (joongdunk) Where stories live. Discover now