kesal

230 14 0
                                    

Pliss liat ini, gua kemarin melakukan kesalahan. Bagian yang kemarin gua publish itu sebenarnya belum sampe ya, akibat gua terlalu terburu buru sampe bener" gaada ide buat lanjutin.
btw maaf bngett, ini gua udah ganti keseluruhan.
Thanks for your attention.

'Gua bakal trus berusaha dapetin lo devan pratama
.
.
.
.
.
.

06.54 am

Devan terlihat hanya terdiam di dalam kelas, melamun ntah memikirkan apa.

"Dia kenapa?" tanya faren menyenggol lengan seseorang di samping nya.

Gio hanya menggeleng tak mengerti, tak seperti biasanya devan terlihat seperti ini.

'Dev, devan?' sebuah tangan melambai di depan wajah si devan.

"Ga mempan"

Faren berdecih, ia menyenggol pundak devan dengan sengaja dan sedikit .

'Aw' devan menoleh ke arah mereka.

"Lo kenapa dah? Ga kaya biasanya" tanya gio memainkan salah satu pena di tangannya

"Huuhh.. Gua ga kenapa kenapaa, cuman gua lagi banyak pikiran aja"
Devan menyentuh keningnya lantas memijat nya kecil.

"Loh, biasanya kalo lo kepikiran sesuatu juga pasti cerita ke kitaa, tumben amat lo gamau cerita" jelas faren.

"Iyaa, tumben lo kenapa Dev bilang aja"

Devan menghela nafasnya kasar, lantas melirik kearah mereka berdua.

"Jadi.. Kemarin gua abis di gempur ama jefka." jelasnya dengan lesu.

"Maksud lo?" tanya faren dengan tenang

"Maksud gua, abis kalian tinggalin gua di bar sndiri ada seseorang yang nyamperin gua kan, terus jefka nya liat malemnya gua di gempur abis abisan"

"ANJAYY" ucap mereka bersamaan.

"Gua duga sih, jefka suka ama lo Dev"

"Iyaaa bener, kenapa lo ga buka hati aja buat dia?"

"Yaa gua tau"

"Klo lo tau napa ga di terima anjay?"

Gio mengangguk setuju.

Devan kembali menaruh kepala nya di atas meja dengan badan yang terlihat begitu lemas,

"Argh, masalahnya gua belum naruh hati ke diaa bege"

Faren dan gio menatap satu sama lain saat mendengar ucapan devan sekilas, faren mengerutkan dahi nya, gio menghela nafas sedikit kasar.

"Bohong amat ama perasaan lo dev" seketika dari arah pintu masuk ada seseorang yg sedari tadi mendengar mereka berbincang,

Lantas devan mengangkat kepala nya untuk melihat siapa orang tersebut.

"Jefka?" tanya faren.

Jefka hanya menaikkan ujung bibir nya saat melihat mereka bertiga,

"Gausah bohong sama perasaan lo sendiri, kemaren kita lakuin itu dan lo bilang 'gua juga suka ama lo'." jefka bersandar di ambang pintu, sembari melupat tangannya di depan dada.

"Serius jef?" tanya gio kembali.

"Ngapain gua bohong" jefka menaikkan salah satu alisnya.

"Shit, diem lo babi" devan menatap jefka tak biasa, ia menghela napasnya kasar, lantas memutar bola matanya malas.

"Apa? Lo mau lagi? Sekalian gua rekam sebagai bukti lo ngomong apa aja di bawah gua." jefka dengan santai berbicara apa yang harusnya tidak di ucapkan.

"Bajingan."
.
.
.
.
.
.

Hehehehehehhe
Maap ygy.. Lama ngilang
Antara gua kehabisan ide sama sibuk
Ini aja blom mentok, ntar epsd selanjutnya agak panas ges.

ONLY YOU -  (joongdunk) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang