CHAPTER 12

45 17 21
                                    

--Hospital Rooftoop--

Mingyu masih terdiam, Ia begitu tercengang mendengar semua cerita Joshua tentang Miyeon. Dia masih tak percaya dan tak mengerti kenapa sampai sejauh ini cerita yang terjadi.

"Untuk sekarang, lebih baik untuk kita tidak mengganggu mereka" ucap Joshua

Mingyu menghela nafasnya, dia menegak kopi hangatnya. Pikirannya masih tak dapat mencerna keseluruhan cerita yang disampaikan Joshua.

"Aku akan menelpon pengacaraku" ucapnya kemudian sembari mengeluarkan Handphonya dari dalams aku celananya

"Untuk Apa?" bingung Joshua

"Kita tidak akan diam saja kan? Setidaknya pria yang Bernama Youngguk menerima pelajarannya juga"

Joshua segera menarik Handphone Mingyu "Jangan macam-macam, pikirkan resikonya! Itu hanya membahayakan Miyeon dan Dokyeom. Pria itu masih belum tau tentang hubungan mereka, bagaimana kalau dia tau tentang Dokyeom?" Joshua terlihat serius

"Lalu apa kita akan diam saja? Disini yang menderita hanya mereka berdua sedangkan pria itu hanya duduk manis di tempatnya?!" keras Mingyu

Joshua terdiam, dia setuju dengan kata-kata Mingyu, tapi dia sendiri bingung bagaimana cara membantu mereka tanpa membuat mereka terlibat dalam masalah yang lebih serius, yang justru akan membahayakan mereka.

"Aku akan bermain aman" ucap Mingyu berusaha meyakinkan Joshua. Mingyu meraih Handphonenya kembali dari tangan Joshua.

"Bagaimana caranya?" Joshua masih tidak yakin dengan keputusan Mingyu itu

"Percayalah padaku, masalah seperti ini bukan pertama bagiku" balas Mingyu begitu yakin.

Joshua hanya bisa diam, pasrah menerima keputusan Mingyu. Dia hampir lupa bawah Mingyu adalah anak dari salah satu orang berpengaruh di dunia bisnis Korea. Itu yang membuatnya kini yakin Mingyu bisa menyelesaikan masalah ini dengan aman seperti yang dikatakannya tadi. Selain itu Mingyu adalah anak yang cerdas jadi Joshua tidak perlu meragukannya lagi.

--Shuhua House--

Hoshi dan Shuhua berlari bersama memasuki gerbang rumah Shuhua dibawah payung yang melindungi mereka dari hujan deras di sore itu. Hoshi sengaja menunggu shuhua di halte bus membawakannya payung karena hujan deras yang tiba-tiba turun. Saat melihat Hoshi sudah menunggunya saat menuruni bus yang dinaikinya Shuhua sempat menolaknya, namun hujan yang semakin deras membuatnya luluh dan akhirnya menerima tawaran Hoshi untuk pulang bersama dibawah payung yang sama menelusuri jalan menuju rumahnya berlindung dari hujan yang hari itu seolah berpihak pada Hoshi.

Sampai di depan pintunya Hoshi melepas payung berwarna biru muda yang berhasil mengantar mereka sampai di depan rumah Shuhua. Keduanya kini mengebas-ngebas baju dan rambut mereka yang sedikit basah.

"Masuklah! Bersihkan dirimu dengan air hangat!" seru Hoshi pada Shuhua

"Lalu kamu?" tanya Shuhua

"Aku akan pulang..."

"Ini masih hujan"

"Lalu? Apa kamu akan meyuruhku masuk juga?" goda Hoshi

Shuhua memberikan tatapan menjijikannya pada Hoshi sedangkan Hoshi membalasnya dengan tertawa terkekeh. Hoshi kemudian mengacak pelan rambut Shuhua.

"Masuklah, aku akan pergi!" ucapnya

Hoshi kembali mengambil payung biru mudanya tadi, namun Shuhua perlahan dan penuh keraguan meraih tangan Hoshi, sontak Hoshi berbalik padanya.

"Kenapa?" tanya Hoshi bingung

"Pulanglah setelah membersihkan dirimu, lagipula hujannya masih deras" ucap Shuhua dengan suaranya yang pelan.

THE SECRET HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang