28. Akan Berkumpul Kembali

112 26 9
                                    

PINTU rumah ditarik dengan kuat oleh Fajri untuk membuka jalan baginya dan Shandy yang sedang membawa Naira agar mereka segera membawa Naira ke rumah sakit.

Begitu keluar, Fajri dan Shandy dikejutkan dengan kedatangan sebuah mobil yang entah sejak kapan sudah ada di hadapan rumah Nindy. Fajri langsung terdiam di tempat, sementara Shandy memasang wajah waswas, takutnya jika mungkin mobil itu akan membahayakan nyawa mereka.

"Lo apaan, sih, Bang? Megang-megang tangan gue?" tanya Fajri sambil bergidik ngeri saat Shandy tiba-tiba menggenggam tangannya.

"Tetep samping gue, Ji ... kalau bahaya gimana? Kita, kan, nggak tahu itu mobil siapa," jawab Shandy. "Nanti yang ada gue dimarahin Ricky atau nggak Farhan kalau biarin lo."

"Gue bukan anak kecil, Bang," dumel Fajri.

"Gue nggak ada bilang lo anak kecil, sih, Ji. Tapi kalau boleh jujur, ada beberapa kelakuan lo yang bikin gue nggak percaya kalau lo udah SMA. Soalnya kelakuannya kek anak kecil," komentar Shandy. "Lagian kenapa, sih? Pegang tangan doang, gue udah punya Nindy, ya!"

"Heh," Fajri melotot. "Maksud lo apa, Bang, yang terakhir? Maksud gue bukan gitu, yak!"

"Iya, maap, bercanda. Tuh, kan, makin keliatan sifat bocahnya."

"Kagak ada, Bang!"

"Yaelah, Ji. Kan, gue tadi bilang apa? Bercanda."

Disaat Fajri dan Shandy sedang berdebat, pintu mobil tersebut terbuka, menampakkan dua orang yang keluar dari sana lalu menghampiri Fajri dan Shandy. Fajri dan Shandy sendiri terbengong-bengong saat melihat kedua orang itu.

"Son? Kok, lo bisa ada disini?" tanya Fajri sambil mengerutkan kening.

Zweitson tidak menjawab karena tatapannya beralih pada Naira yang sedang dibawa Shandy dalam keadaan tertidur nyenyak. "Ya Tuhan, Naira kenapa, Bangsen?"

"Tadi ada serangan, Alvin menyerang, untungnya Fajri berhasil ngelumpuhin dia dan ngehubungin Agen Y.A.S, bentar lagi mereka bakal kesini, sekarang gue sama Aji mau bawa Naira ke rumah sakit."

"Kalau gitu aku bakal bawa Naira ke rumah sakit," ujar Jessica cepat. "Kalian bertiga lebih baik bantu teman-teman kalian yang lain. Ada laporan terbaru kalau Aulion dan Misellia diserang Fenly, lalu Gilang dan Ricky yang hilang status, dan Fiki yang sudah berhasil menyusup ke pesawat Skull Gun untuk mengambil kekuatan Farhan."

"Rencananya berhasil?" gumam Fajri pelan, menatap Jessica dengan tatapan tak percaya. Shandy yang mendengarnya langsung menatap Fajri sambil mengerutkan kening.

"Bang Han lagi nyari Fiki, gue sama Mbak Chika kesini buat nyari kalian semua," timpal Zweitson.

Shandy mendadak bingung. "Tunggu dulu! Gue nggak tahu apa-apa. Kenapa bisa ada Alvin di rumah Nindy? Kenapa Aji dan Naira bisa tahu gue lagi ada di rumah Nindy? Sewaktu gue kesini gue nggak ngeliat siapa-siapa. Terus ... tadi Fiki apa? Menyusup masuk?"

"Ini semua rencana Skull Gun, Bang," ujar Fajri. "Skull Gun nyerang kota kita dan sudah melakukan rencana mereka, tapi Bang Yon bertindak lebih cepat, gue sama Fiki ngumpul bareng Naira dan Misell ke tempat Bang Yon, disitu Bang Yon ngejelasin rencananya untuk ngejebak Skull Gun ..."

Dan Fajri menjelaskan tentang apa yang Aulion rencanakan kepada Shandy. Zweitson dan Jessica yang tidak mengetahui rencana tersebut hanya bisa melongo.

"Udah, daripada melongo dengerin gue, mendingan kita bawa Naira secepatnya ke rumah sakit! Entar kalau anaknya mati disini gimana? Kan, gue takut diamuk sama adeknya."

"Oh, iya!"

Dengan begitu, Naira langsung dibawa masuk ke mobil Jessica sementara Jessica sudah mulai mengendarai mobil meninggalkan Fajri, Zweitson, dan Shandy yang berada di depan rumah Nindy.

Youth And Strength 2 : Ancaman (UN1TY) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang