Chapter 21

128 14 3
                                    

۞Welcome to Another Timeline۞

Pada saat itu rimuru langsung membangkitkan dewa itu yang dimana para dewa di alam semesta itu tidak dapat melakukan hal yang rimuru lakukan karena aturan di alam semesta tersebut hanya sang penciptalah yang bisa mengatur hidup dan mati seluruh makluk termasuk para dewa

Saat itu semua orang yang ada di dalam istana tersebut terdiam dan tidak berkata kata yang dimana mereka melihat dengan mata dan kepala mereka secara langsung

Indura: Ughh~ a- apa yang terjadi?

Namun disini rimuru mengabaikannya dan langsung duduk di singgasana milik indura, tetapi saat indura mengingat ingat bahwa dirinya telah mati dan kini melihat dirinya masih hidup dan bertanya ke mentrinya apa yang terjadi

Indura: Hei~ apa yang sebenarnya terjadi?

Mentri: Indura-sama maaf jika saya lancang, yang sebenarnya terjadi bahwa anda telah mati dan dialah yang membangkitkan anda kembali

Indura: Membangkitkanku? yang benar saja? bukankah hal itu hanya sang pencipta saja yang dapat melakukannya?

Evil Rimuru: Huhh~ terserah kau saja mau percaya atau tidak juga bukan urusanku, jadi aku membangkitkanmu hanya ingin menanyakan beberapa hal saja setelah itu kau akan kubunuh lagi (dengan aura yang mengancam)

Indura: Hahaha kau hanya bisa omong kosong saja mana mungkin kau bisa melakukan hal itu bahkan dewa tertinggipun tidak dapat melakukan hal tersebut

Evil Rimuru: Haa~ baiklah akan aku tujukan sesuatu padamu agar kau percaya, heii~ kau tolong bawa salah satu kepala dewa bajingan yang ada disebelahmu

Penjaga: Ba- baik

Lalu penjaga itu nembawakan kelapa dewa tersebut dan meletakannya di hadapan rimuru

Lalu rimuru mengambil kepala itu dan mulai melakukan ritual untuk menghidupkannya kembali, setelah beberapa detik akhirnya dewa itu hidup kembali

Evil Rimuru: Apa kau sudah puas?

Seketika itu indura langsung berfikir sejenak dan dirinya berekpekulasi bahwa rimuru itu adalah pecahan jiwa sang pencipta yang tak memiliki ingatan seketika itu indurapun tunduk dihadapan rimuru

Indura: Maafkan kelancangan saya yang mulia rimuru-sama, jika anda berkenan apakah kami para dewa boleh melayani anda?

Evil Rimuru: "Heii ciel kenapa dewa ini tiba tiba tunduk? padahal tadinya bikin kesal saja"

[Evil Ciel]: "Menurut analisa saya bahwa di alam semesta ini yang bisa melakukan tehnik penghidupan hanya sang pencipta saja, menurut saya mungkin dewa itu mengira bahwa anda adalah pecahan jiwa dari sang pencipta alam semesta ini"

Evil Rimuru: "Ciel menurutmu jika aku memerintahkan mereka untuk membunuh para manusia apa mereka akan menentang atau malah menurut?"

[Evil Ciel]: "Menurut penglihatan masa depan kita bahwa para dewa itu akan menurut dan tidak akan membantah perintah anda, jadi?"

Evil Rimuru: "Hmm~ untuk sekarang tidak dulu deh~ mungkin lain kali"

Evil Rimuru: Melayaniku? untuk apa? dan apa untungnya aku?

Indura: Hmm~ a- anda bisa memerintah kami dan kami tidak akan pernah membantah perintah anda apapun itu akan kami lakukan

Evil Rimuru: "Tidak aku sangka dia akan mengatakan itu, tapi aku sangat terbantu terima kasih ciel"

[Evil Ciel]: "Sama sama rimuru"

Evil Rimuru: Baiklah tetapi kau harus menjawa beberapa pertanyaanku terlebih dahulu "jujur ini sih bukan aku tapi ciel"

Indura: Baik, tanyakan saja rimuru-sama

Evil Rimuru: Bisa tidak kau....

۞𝙽𝙴𝚇𝚃 𝙲𝙷𝙰𝙿𝚃𝙴𝚁۞

[Complete]_Evil Demon Lord Rimuru TempestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang