Hal 37

143 21 8
                                    

2 minggu kemudian.

...

Yoongi menyunggingkan senyumnya saat melihat perutnya yg semakin hari semakin membesar dengan keadaan sehat, tapi jantungnya sedikit berdegup cemas karena mengingat akan kemana ia pergi hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoongi menyunggingkan senyumnya saat melihat perutnya yg semakin hari semakin membesar dengan keadaan sehat, tapi jantungnya sedikit berdegup cemas karena mengingat akan kemana ia pergi hari ini.

"Sayang, udah siap?," pertanyaan Seokjin dari ambang pintu mengintrupsi Yoongi.

Si manis mengangguk yakin seraya melangkah menghampiri sang suami yg tersenyum tipis.

Seokjin merangkul Yoongi, ia tau apa yg sedang Yoongi cemaskan bahkan ia tau apa yg sedang Yoongi pikirkan saat ini, bukan sok tau tapi Seokjin kenal sekali bagaimana seorang Kim Yoongi.

Mereka berdua berjalan menuruni tangga dengan hati-hati, sesampainya di mobil Yoongi masuk lebih dulu karena Seokjin harus menutup pintu serta gerbang dan menguncinya.

Mata Yoongi kini tertuju pada layar ponselnya, ada pesan dari Hoseok disana, bukan apa-apa hanya sebuah pertanyaan "kepo" dari Hoseok.

Mata Yoongi kini tertuju pada layar ponselnya, ada pesan dari Hoseok disana, bukan apa-apa hanya sebuah pertanyaan "kepo" dari Hoseok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa sayang?" Tanya Seokjin yang sudah berada disampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa sayang?" Tanya Seokjin yang sudah berada disampingnya.

Yoongi menengok lalu menggelengkan kepalanya tipis, "Ini lagi chattingan sama Hobie" jawab Yoongi apa adanya.

Seokjin mengangguk paham seraya melajukan mobilnya dengan kecepatan standar.

Tujuannya kali ini adalah Cafe Orange yg berada di jalan cinta yg letaknya tak jauh dari gedung kantornya, mereka berdua ke sana untuk menemui seseorang yang sudah mengganggu hubungan mereka.

Risalah hati - SINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang