13. Where Are You?

127 62 91
                                    

Apa kabar kalian?
are you ready? so, lets get start
happy reading...

° ° ۝ ° °

LANGIT telah berubah menjadi gelap, menandakan telah datangnya waktu malam.

Suasana di panti pun masih ramai, karena anggota The Royal dan anak-anak panti sedang bekerja sama untuk mempersiapkan makan malam. Para anggota juga berniat untuk menginap di panti malam ini.

Vano terdiam di depan gerbang panti, dengan netra yang terus-menerus menatap jalanan. Ia juga berulang kali memeriksa handphone miliknya, memastikan apakah ketuanya sudah membalas pesan darinya atau belum.

P E R S O N A L C H A T
( Pak Ketua The Royal )
~lavanolioarga

Today

You
Lo lagi dimana?
Masi lama sampe ke panti?
15.00

Pesan yang dikirim Vano sejak sore tadi, belum juga mendapat jawaban dari Arga.

Ia memijat pangkal hidungnya. Tentang keberadaan dan keadaan Arga, masih menjadi tanda tanya besar di kepalanya. Berbagai pikiran negatif pun mulai bermunculan.

"Lo dimana sih, Ar?" monolog Vano.

Sebuah tepukan pelan di pundak berhasil membuyarkan lamunan Vano.

"Eh, lo ternyata, Ga."

"Iya, ini gua. Lo gak ada niatan mau gabung sama mereka di sana?" ujar Haga sembari menunjuk keberadaan anggota inti yang tengah bermain bersama anak-anak panti.

"Mmm, nanti aja deh. Gua masih mau nunggu Arga dateng," tutur Vano.

"Gua juga udah chat Arga, tapi belum ada balesan dari dia."

"Gua mau susulin dia aja deh. Perasaan gua agak gak enak."

Vano berniat pergi namun pergerakannya dicegah oleh Haga, "Lo mau cari kemana?"

"Kemana aja. Satu Jakarta bakalan gua puterin sampe Arga ketemu," tutur Vano.

"Gua ikut."

"Gak usah. Terus acara ini siapa yang nge-handle kalo lo ikut gua?"

"Gampang, ntar biar gua suruh Daffi yang ambil alih."

"Yaudah."

"Ada apa?" tanya Lucas dengan kedatangannya yang tiba-tiba.

"Gua sama Vano mau cari Arga. Dia gak ada kabar dari sepulang sekolah." jelas Haga.

"Gua ikut kalo gitu," ujar Lucas.

"Oke. Kita berangkat sekarang," intruksi Vano.

° ۝ °

"Ya ampun, berat banget," ujar Launa yang tengah membawa sekantung plastik penuh dengan barang belanjaan.

Launa mengedarkan pandangannya ke seluruh jalan berniat mencari bala bantuan dari orang sekitar. Tapi sayangnya tidak ditemukan, hanya ada beberapa pengguna kendaraan saja yang dapat ia temui.

"Beneran gak ada pejalan kaki apa? Kenapa semuanya pada serempak pake motor dah? Kalo begini kan akunya yang bingung mau minta tolong ke siapa."

Tangan Launa tergerak untuk mengambil dompet di saku celananya. Ia pun segera memeriksa kondisi keuangan di dompetnya. Dan ulala yang ditemukan hanyalah dua lembar uang yang jika dijumlahkan hanya bernilai tujuh ribu rupiah.

LAVANOLIO : The Leader of RoyalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang