08. Not Binding But Ensnaring

309 38 6
                                    

🍓🍓🍓

Jaemin membawa Soojin pergi lumayan jauh meninggalkan pusat Vanlycon.

Dan apakah itu benar-benar mujarab untuk melegakan Soojin?

Tentu saja tidak!

Taehyung tidak akan pernah lepas dari ruang resahnya.

Tapi lebih dari itu, banyak yang Soojin khawatirkan. Tidak hanya tentang Taehyung tapi juga Jaemin. Sejujurnya ia tidak mau membebani pemuda itu lebih banyak. Jaemin sampai rela tidak sekolah, pergi dari rumah hanya untuk membantunya dan sampai menyewa flat menggunakan uang tabungan seadanya. Soojin sudah berupaya untuk menolak, karena ia jadi tidak enak pada Jaemin, tapi Jaemin lah yang bersikukuh dan berkata dia memang sangat ingin membantu. Meminta Soojin agar tak mengkhawatirkan apa pun dan cukup percaya padanya.

Pada akhirnya Soojin pasrah saja dan kadang bertanya-tanya bagaimana caranya berterima kasih pada Jaemin.

Karena kaki Soojin yang masih butuh perawatan penuh, Jaemin memilih membawa Soojin ke rumah sakit terdekat. Tidak sampai dirawat inap, Soojin akan melakukan pemulihan dari rumah, sebab mereka harus tetap berhati-hati karena Taehyung masih berjuang mencari keberadaan Soojin di luar sana.

"Tenang saja ya! Kakimu pasti akan segera sembuh dan secepatnya kau bisa berjalan lagi seperti biasa. Akan kuajak mengunjungi taman hiburan lagi nantinya jika kau benar-benar sudah sembuh." Ujar Jaemin demi menghibur Soojin, sembari menepuk-nepuk kecil pucuk kepala Soojin layaknya seorang kakak laki-laki.

Soojin tersenyum tipis sebagai tanggapan, menghargai niat baik Jaemin. Tapi tetap saja, ada banyak kecemasan yang bersarang di benaknya, membuatnya nyaris kehilangan cara tersenyum, keramaian lorong rumah sakit bahkan terendam oleh lamunannya.

Jaemin mendorong kursi roda yang menopang daksa lemah Soojin menuju pintu keluar rumah sakit. Sedangkan Soojin hanya menatap lurus ke depan, tatapannya kosong tak memiliki makna.

Namun, lamunannya buyar kala matanya tak sengaja melihat seseorang yang menurutnya tidak asing. Soojin gelagapan, langsung menunduk sambil mengacak-acak rambutnya yang terurai demi menyembunyikan wajahnya. Berharap orang itu tidak mengenalinya.

Jaemin menyadari gerak gerik Soojin tentu saja ikut was-was. Penglihatannya menajam memindai keadaan sekitar. Tapi kenapa Jaemin sama sekali tidak menemukan adanya sosok Taehyung jika Soojin memang menghindar dari suaminya?

"Kau mirip seperti Kim Soojin! Istrinya Taehyung!"

Soojin merosotkan bahunya, penyamarannya gagal telak. Lee Jinhee ternyata masih bisa mengenalinya. Benar, Lee Jinhee lah yang tadi membuat Soojin panik. Jinhee rupanya sangat peka dan teliti.

"Ak-aku ..." Soojin tidak tahu harus menanggapi apa. Apalagi Jinhee mengamatinya terlampau lekat.

"Ahh ... ternyata memang istri Taehyung!" Tatapan Jinhee lalu berpindah pada Jaemin, mimik bingung pun muncul, sesekali matanya menelusuri sekitaran rumah sakit, seakan mencari sesuatu.

"Kenapa kau ada di sini, Nyonya Kim? Di mana Taehyung? Bukankah Taehyung tidak memiliki pekerjaan di sini?!" Tanya Jinhee penuh telisik, "Dan ... siapa kau?" Pertanyaan itu dilayangkan pada Jaemin.

"Aku sepupu Soojin, kami ke sini untuk mengunjungi keluarga kami yang dirawat di rumah sakit ini, tidak bersama suami Soojin karena suaminya sedang sibuk." Terang Jaemin cepat, lalu segera membawa Soojin menjauh tanpa kalimat permisi yang ramah.

"Kau kenal dia?" Tanya Jaemin setelah mereka berhasil melarikan diri, meninggalkan Jinhee yang keheranan.

"Iya, dia rekannya Tuan Kim. Aku tidak tahu kenapa dia ada di sini." Sahutnya lirih, menunduk dan memainkan jari-jemarinya gelisah, menurutnya ini adalah sebuah kebetulan yang sangat sialan. "Aku takut dia akan membeberkan hal ini pada Tuan Kim."

Chandelier ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang