1| Rahasia Humaira

353 42 5
                                    

Aku terlalu mencintaimu.
Sehingga, terkadang aku lupa bahwa aku tidak benar-benar memilikimu.

***

TERUS berpacu dengan waktu, Humaira nampak bersemangat melakukan sesi pemotretan meski asistennya sudah terlihat kewalahan kesana kemari. Hana kembali ke lokasi setelah membeli es kopi untuk Humaira. Sesuai permintaan, kopi-kopi dalam jumlah banyak itu dibagikan kepada para staff yang datang. Mereka nampak senang. Lagi-lagi komentar positif tentang Humaira membanjiri akun sosial media pribadinya. Mereka yang pernah bekerja sama dengan Humaira tak pernah menyesal dan selalu ingin bekerja sama lagi jika ada kesempatan.

Humaira melakukan pemotretan untuk promosi brand jaket sejak pagi. Kemudian, melakukan pemotretan brand kosmetik yang baru launching. Sekarang, ia melakukan pemotretan untuk majalah fashion bersama model-model lain yang juga ikut menyambut Humaira dengan hangat.

Saat jam istirahat, Hana menyiapkan makanan untuk Humaira. Humaira mengajak Hana makan bersama, seakan-akan Hana adalah adiknya sendiri.

Usia Humaira saat ini 28 tahun. Sementara Hana masih semester enam dan sedang mengambil cuti.

Pekerjaan Humaira berakhir saat sore, setelah ia melakukan rapat untuk jadi brand ambassador sebuah klinik kecantikan bersama seorang dokter ternama yang sering wara-wiri di berita.

“Mbak Huma, mau langsung pulang atau kembali ke agensi?” tanya Hana.

Mereka sedang dalam perjalanan pulang, di jemput mobil dari agensi. Semua model memang bebas menggunakan fasilitas yang ada. Pihak perusahaan menyediakan apa yang model mereka butuhkan.

“Aku balik ke agensi, barangku ada yang ketinggalan.”

Di agensi, sebenarnya menyediakan dorm untuk ditempati agar para artis dan model mereka tidak pulang pergi. Jadi, terkadang Humaira juga tinggal di dorm dan akan pulang seminggu sekali. Humaira memiliki apartemennya sendiri. Dia tinggal sendiri setelah mendapat pekerjaan. Humaira sangat mandiri. Terkadang ibunya sampai mengomel karena Humaira tidak kunjung pulang.

“Oh ya. Aku turun di depan deh, nanti di jemput Bapak,” ujar Hana.

Mobil yang ditumpangi Humaira kembali meneruskan perjalan ke agensi. Sesampainya Humaira disana, ia menyapa orang-orang yang berpapasan dengannya.

Sampai akhirnya, ia berpapasan dengan Aidan saat Humaira akan menaiki lift menuju kamarnya.

“Sore, Pak CEO,” sapa Humaira begitu sopan.

“Ada Pak Wiranto juga. Selamat sore, Pak.”

Yang disapa balas menyapa.

Aidan tersenyum. “Sore.”

Humaira melanjutkan langkah kakinya hingga tiba di kamarnya. Di lantai 9 ada dua kamar. Kamar Humaira dan satunya lagi kamar mantan model bernama Ayna. Ayna dikabarkan hiatus untuk beberapa bulan karena akan melahirkan. Kontrak akan terus berjalan jika kinerja model juga menguntungkan perusahaan. Humaira pun berpikir ia akan terus menjadi model sampai ia menikah, punya anak, atau sampai dia mati.

Baru saja Humaira melepas kemejanya. Seseorang masuk ke dalam kamarnya. Dengan langkah tergesa, ia berlari menuju Humaira dan mencium bibir Humaira.

Suami PenggantiWhere stories live. Discover now