Draco

1.3K 116 11
                                    


Draco merasakan kepala nya berputar tidak nyaman . Portkey adalah salah satu sarana perpindahan terburuk yang Draco benci . Terhitung dalam sebulan dia telah mengelilingi kota di Skandinavia dan ini adalah portkey ke 6 nya. Rasa nya tubuh nya sudah tidak sanggup .

Menatap pemandangan damai kota Oslo dengan danau yang indah sedikit menenangkan perasaan nya . Setelah tiba 2 hari lalu Draco memutuskan beristirahat sebentar dan menunggu kabar dari para bawahan nya yang kini tersebar disetiap kota di negara ini.

Jika ada kabar bahkan sedikit saja petunjuk dari penyihir kecil nya . Draco akan langsung mengambil portkey tanpa bertanya lagi .

Draco mengerang dan memutuskan keluar dari hotel mencari udara segar malam hari . Blaise dan Tori sudah pasti mendekam dikamar mereka atau berjalan entah kemana sekarang . Draco merindukan Hermione dan perasaan itu membuat nya kalut setiap saat.

Merasa pusing kian menyerang kepala nya , Draco memutuskan masuk ke salah satu kafe dan memesan apa saja yang menurut nya bisa meredakan sakit kepala sialan ini .

Pesanan nya tiba dan Draco langsung menyesap minuman nya . Rasa segar teh dengan campuran madu segar yang tidak asing langsung menguasai tenggerokannya . Rasa nya memang agak manis tapi rasa ini cukup mengingatkan nya kepada gadis itu .

Draco tanpa sadar tersenyum lembut mengingat saat saat Hermione setiap pagi menyiapkan makanan ringan untuk nya . Draco dulu tidak terlalu menganggap hal itu penting karena terbiasa di layani di manor seperti itu . Tapi semenjak kepergian Hermione Draco tidak makan dengan teratur dan setiap pagi Draco tidak akan memakan apapun karena gadis yang memanjakan nya sudah pergi jauh entah kemana.

"Siapa yang membuat minuman ini?" Draco menegur seorang anak lelaki yang diyakini Draco sebagai salah seorang pelayan disini .

"Nona Shyla tuan , gadis yang berada dikasir . Apa tuan membutuhkan sesuatu?" Anak lelaki bernama Derick di nametag nya berucap.

"Tidak " Draco mendesah kecewa karena harapan nya menghilang dalam sekejap. Draco mengingatkan dirinya sendiri bahwa minuman ini adalah minuman yang wajar di dunia muggle , karena penyihir nya adalah kelahiran muggle.

*****

"Pergi saja dan bawakan aku minuman itu sekarang!!!"

Draco meneriaki Blaise yang mengejek nya sebelum menghilang di balik pintu kamar nya . Draco membenci semua ini , bagaimana bisa semua orang suruhan nya tidak mendapat apapun? Petunjuk apapun?

Sudah 3 minggu berlalu dan Draco tidak menyerah sama sekali . Semua petunjuk mengarah kenegara ini namun sampai sekarang tidak ada kabar dari bawahan nya . Draco mendengus karena protes Astoria dan Blaise yang ingin berkencan namun permintaan Draco untuk membelikan nya minuman menghancurkan hal itu .

Draco menunggu cukup lama dan memutuskan menyusul dua pasangan bahagia yang dia seret untuk ikut dalam pencarian Hermione . Berterimakasih kepada Astoria yang melarikan dari Zabini manor dan menemui Draco secara diam diam dan memberi tahu sedikit yang dia dengar dari kedua anak mereka tentang keberadaan Hermione .

Draco berseru senang dan berterimakasih kepada Astoria akan petunjuk penting lainnya . Draco bersiap berangkat malam itu bersama Astoria sebelum Blaise memberondong masuk dan perkelahian kecil terjadi karena kecemburuan Blaise melihat Draco dan Astoria yang siap pergi entah kemana .

Bersyukur semua salah paham selesai malam itu dan Blaise terpaksa ikut karena rengekan Astoria dan tidak mungkin Blaise membiarkan Draco berduaan dengan istrinya begitu saja bukan?

Draco memasuki kafe tempat kesukaan nya selama tiba di kota ini . Wajah cemburut Astoria dan decihan tidak suka Blaise menyapa nya .

"Kenapa kau disini Drake.." Astoria berucap malas.

Silent Love (Dramione)Where stories live. Discover now