again and again and again

4 0 0
                                    



"UDAH NAM! UDAH CUKUP! GUE UDAH CAPEK TAU GA?!"

Bahu Kale bergetar seraya dengan tangisan yang perlahan jatuh membasahi pipi nya. Sudah berapa kali hal ini terjadi, selalu berulang ulang ulang lagi.

Seperti layaknya lingkaran setan. Hanam pun dengan ego nya yang sangat tinggi merasa tidak terima di perlakukan kasar oleh gadis yang seharus nya hanya perlu menuruti nya.

"Pake lo-gue?"

Seketika Kale merasa sekujur badan nya merinding. Takut akan tatapan Hanam yang mendadak menatap nya dengan sangat tajam.

"Yaudah kalo capek cabut lo, ribet amat"

"Ha—," nafas Kale tertahan, diri nya baru saja tersendak mendengar ucapan dari seorang yang sangat ia cintai, "Maksud lo apa? Hah? Gampang banget kayak nya mulut lo ngomong kayak gitu"

"Lagian apaan si Le, gitu doang di ributin gua pusing anjir. Jangan bikin gua tambah banyak pikiran deh, males banget"

Kamu kalau ada masalah jangan di simpen sendirian, jujur aja. Jangan di tutup-tutupin, Seketika Kale mengingat kalimat yang pernah Hanam ucapkan ternyata hanya ucapan semata dan tidak ada arti nya.

"Kamu...." Kale menghela napas panjang, ia mencoba tenang walaupun hati nya berantakan tidak karuan, "Yaudah, aku minta maaf...aku yang salah, makanya gausah marah lagi ya? Maaf aku terlalu ribet"

Panggil dia perempuan gila. Bodoh. Bego. Tolol.

"Udah lah gua masih emosi, cabut dulu lo sana pergi"

"Iya maaf, aku pergi dulu. Nanti kalau udah baikan chat aku aja ya"

Kale pun menahan semua ucapan nya di dalam hati. Percuma untuk mengeluarkan nya, ia terlalu takut memperpanjang masalah dengan Hanam.

Kale's DiaryOnde histórias criam vida. Descubra agora