what should i do

6 1 1
                                    

Hal terakhir yang paling tidak ingin aku lakukan adalah merelakan mu.

Entah sudah berapa bulan purnama yang habis terlewati dan entah sudah berapa banyak air mata yang jatuh hanya untuk menimang-nimang perasaan ku pada mu.

Pergi atau Bertahan.

Dua hal yang paling tidak ingin aku jadikan pilihan. Aku tidak mau pergi meninggalkan perasaan yang sudah ada, aku pun sudah tidak mau bertahan dari rasa sakit yang akan aku terima.

Dua pilihan yang hasil nya sama-sama akan menyakiti ku.

Tapi aku yakin kalau bertahan bukan lah pilihan yang bisa aku ambil tanpa menyakiti diri ku sendiri di masa yang akan datang.

Jelas-jelas aku mengetahui hal itu, lantas kenapa meninggalkan mu masih sangat berat untuk di lakukan? Kenapa rasa nya lebih sakit untuk meninggalkan mu daripada harus bertahan dengan mu?

Apa ini semua hanya ego ku?

Atau memang rasa sayang ku telah tumbuh berlebihan?

Mana yang benar? Bertanya kesana-kesini pun tidak banyak membantu, malah hanya menambah beban pikiran ku.

Tapi aku bersyukur masih banyak teman-teman ku yang datang menenangkan ku. Kembali mengingatkan betapa berharga nya diri ku.

Tangisan ku sia-sia habis karena mu, Waktu ku tidak sebanding untuk memikirkan mu, Hati ku terlalu baik untuk menyimpan nama mu, ucap mereka.

Dan aku sadar akan hal itu.

Tetapi, dengan mudah nya, ingatan kecil tentang mu yang sial nya selalu datang membuat ku sangat susah melupakan mu.

Kamu terlalu hebat. Semua perlakuan mu dengan sopan nya mengalir deras di ingatan ku.

Erat nya pelukan mu di malam itu, tatapan hangat mu yang dengan lembut melihat ku, dan jangan lupa jemari mu yang satu persatu menyisir pelan surai rambut ku.

Akupun masih mengingat jelas pertama kali aku melihat mu menangis kecil di kelas. Aku sempat tidak percaya kalau orang seperti mu pun ternyata bisa menangis.

Tidak seperti ku yang sampai sekarang masih dengan jelas mengingat semua kenangan bersama dirimu. Aku yakin kamu dengan mudah nya membuang semua nya kan?

Dengan mudah nya kau membuang semua ketulusan dan perhatian yang telah ku tujukan pada mu.

Dengan berbagai alasan kamu berucap. Tapi satu hal yang jelas.

Kamu hanya membuang ku.

Kale's DiaryDonde viven las historias. Descúbrelo ahora