05 - Es Krim

1.2K 142 44
                                    

~♥~
Part 05 - Es Krim
~♥~

Memang benar, real no fake fake

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Memang benar, real no fake fake. Setelah tadi pagi memaksanya untuk pulang bersama. Allaric sengaja menunggunya didepan kelas sampai akhirnya jadi trending topik nomor satu bahan ghibah seluruh siswa.

Karna Alana sudah bisa menebak hal seperti sebelumnya, ia biarkan saja berita simpang siur yang terjadi. Alana telah terbiasa menjadi manusia yang memiliki banyak haters.

Mau menolak tawaran Allaric sudah pasti tidak bisa. Lagipula, setelah cowok itu mengantarnya ke-kelas sehabis dari UKS tadi, Alana sudah menjadi bahan ghibahan. Dan sekarang, melihat Allaric yang nangkring didepan kelasnya. Rasa-rasanya para haters Alana dan fans Allaric semakin kebakaran jenggot.

"Lihat deh, mata mereka rasanya mau copot liat kamu jalan sama aku, Kak." Alana menarik ujung jaket Allaric pelan seolah mengadu.

"Besok gue pastiin nggak bakal ada lagi yang berani ledekin lo lagi." sahut Allaric santai.

"Caranya gimana?" tanya Alana.

Langkah Allaric terhenti, Alana pun ikut diam menunggu jawabannya.

"Cara yang gue punya nggak bakal lo ngerti. Jadi lo cukup duduk manis buat nunggu hasilnya." jelas Allaric serta menoel hidung mancung Alana disertai senyum manis.

~♥~

Alana terdiam anteng menikmati es krimnya ditemani semilir angin diarea outdoor kedai kecil dekat taman kota. Alana sengaja tak menolak ajakan Allaric untuk memakan es krim bersama karna,  percuma juga menolak ajakan Allaric. Ajakan cowok itu lebih berasa paksaan daripada ajakan. Lagipula, siapa juga yang akan menolak jika telah ditawari es krim.

"Kakak ngajak aku makan es krim, tapi yang makan aku aja." sindir Alana.

"Gue nggak suka es krim." sahut Allaric, ia tersenyum tipis menatap Alana menikmati es krim coklatnya.

"Nggak suka tapi ngajak orang lain beli." ceplos Alana. Sorot matanya beralih melirik Allaric sekejab dan baru menyadari jika cowok itu terang-terangan memandanginya yang tengah memakan es krim.

"Gue nggak suka, tapi lo suka." ucap Allaric.

"Maksudnya?" tanya Alana bingung.

Allaric berdehem seraya melepas jaketnya perlahan. Ia meletakkan jaket itu tepat diatas rok Alana yang sedikit tersikap akibat tiupan angin yang terlalu kencang.

"Kayaknya gue beneran suka sama lo."

"Uhuk!" Alana langsung tersedak mendengar ucapan Allaric.

SWEET BUT PSYCHODove le storie prendono vita. Scoprilo ora