02🫧

99 14 6
                                    

Happy Reading🕊

🫧🫧🫧

"Haaahhh! Panass! "

(Name) merebahkan tubuhnya di karpet berbulu dengan tubuh yang sengaja ia hadapkan pada kipas angin yang ia nyalakan dengan kecepatan paling tinggi.

Kedua mata yang terpejam itu dan hendak menuju alam mimpi harus terganggu mendengar penuturan seseorang yang duduk di sofa depan televisi.

"Baru balik dari sekolah lo? "

"Hmm."

"Bukannya balik malah turu disini lo."

"Mager, Ca. Panas banget, gue udah keburu ngantuk." ujarnya pada sang sahabat--Keisya.

Keisya, wanita yang kini hamil delapan bulan lebih itu hanya menghela napas dan membiarkan sahabatnya berbaring menikmati angin sejuk dari kipas angin yang ia nyalakan. Padahal ada AC, namun kata (Name), angin yang berasal dari kipas angin lebih sejuk.

"Tsumu kemana, Ca? " tanya (Name) masih dengan mata terpejam.

"Lagi keluar belanja bulanan." jawab Keisya dan (Name) mengangguk mengerti.

"Lo udah hamil tua kenapa masih di rumah sendiri sih? Kenapa lo gak ke rumah Mama lo atau rumahnya Samu? Bahaya Ca, kalo lo sendiri terus kenapa-kenapa." kata (Name) masih dengan posisi pewe nya.

"Besok udah mau ke rumah Buna kok." jawab Keisya membuat (Name) berdehem panjang.

Gadis itu merubah posisinya menjadi tengkurap dengan kedua tangan yang ia lebarkan guna merasakan lembutnya karpet itu dan berharap ia segera menuju ke alam mimpi.

Namun lagi-lagi keinginannya itu tidak tersampaikan, saat hendak menuju alam mimpi lagi-lagi suara Atsumu yang baru pulang membuat kedua matanya terbuka. Ia mendengus dan berbalik badan, namun sialnya ia malah melihat keromantisan yang ditunjukkan kedua temannya itu sehingga ia pun berdecak kesal.

(Name) mengubah posisinya menjadi duduk bersila menghadap keduanya, matanya menatap tajam ke arah Atsumu yang setelah menciumi kening Keisya berlalu menuju dapur untuk menata belanjaannya.

"Gak sopan lo berdua sama jomblo! " tukasnya.

Keisya terkekeh begitu pula dengan Atsumu yang berada di dapur.

"Makanya, (Name)! Nikah! " seru Atsumu dari dapur.

(Name) kembali berdecak, "Lama-lama gue lipat juga nih bumi!"

Pasutri itu serentak menertawakannnya. Tidak lama Atsumu ikut bergabung dengan mereka dan duduk di samping sang istri, mengusap perut istrinya yang buncit itu.

"Kenma udah nyebar undangan, Oikawa juga udah lamaran, Samu juga udah mau nyusul bulan depan, Bokuto aja udah di jodohkan tuh. Tinggal lo, Suna sama Akaashi aja tuh yang belom jelas kapan." kata Atsumu mengundang dengusan dari (Name).

"Ibu gue aja gak nanya-nanya kapan gue nikah! Lo berdua malah ngedesak mulu! Bisanya ngedesak aja, ngasih calon kagak! Chuuakkss! " balasnya sembari menggerakkan tangannya yang hanya menegakkan jempolnya itu bergerak menyilang di depan leher membuat pasutri itu kembali terkekeh

"Ngapain kita ngasih calon? Orang calonnya udah di depan mata tuh. Tinggal lo pilih." sahut Keisya.

(Name) melototkan matanya, "TIDAK BESAR! Akaashi terlalu sempurna untuk gue dan gue club anti-balikan! " balasnya penuh penekanan.

"Beneerr? Kalo Suna tiba-tiba datang ngelamar gimana? " kata Atsumu membuat bola mata (Name) makin melebar, sepertinya sebentar lagi kedua bola mata gadis itu akan keluar dari tempat nya.

MANTAN || SUNA RINTAROU X READERSWhere stories live. Discover now