03🫧

96 14 8
                                    

Sorry for typo☹️

Happy Reading!

🫧🫧🫧

Seperti biasa, pagi-pagi (Name) sudah berangkat ke sekolah walaupun ia tidak ada jadwal mengajar pagi. Biasanya ia gunakan waktu tersebut untuk memeriksa catatan siswa atau hanya sekedar datang daripada bermalas-malasan di rumah.

Saat hendak keluar dari ruang guru dan bertujuan menuju ruang kelas 2-3 untuk mengembalikan buku catatan mereka, ia bertemu dengan Akaashi yang hendak menuju ke ruangannya.

"Selamat pagi, Pak direktur." sapanya dengan senyum lebar saat mata mereka bertemu.

Akaashi ikut tersenyum dan mengangguk, "Selamat pagi, (Name). Mau kemana? "

"Nganterin buku catatan siswa pak."

"Rajin banget."

(Name) menyengir, "Saya gak ada jadwal pak, jadi daripada duduk-duduk aja di ruang guru, mending saya nganterin ini sekalian jalan-jalan hehe..." jelasnya.

"Oh iya, pulang sekolah nanti ke tempat biasa ya. Ada yang mau gue omongin."

Bola mata (Name) langsung berbinar-binar, apakah Akaashi akan mentraktirnya lagi?

"Serius, Pak?! Siapp! Pulang nanti auto gas tempat biasa. Asik makan gratis! "

Akaashi tertawa pelan, temannya satu ini sama sekali tidak berubah.

"Sampai jumpa, (Name). Gue ke ruangan dulu."

"Oke, Pak! Siap! Hati-hati, jangan sampai nabrak nyamuk yaa! " ucap (Name) seraya melambai-lambai kan sebelah tangannya.

Akaashi masih tersenyum dan menggeleng pelan, tangannya terangkat untuk membalas lambaian tangan (Name) lalu kembali berjalan menuju ruangannya.  (Name) juga ikut beranjak menuju kelas 2-3. Setelah mengantar ia kembali ke ruang guru guna menunggu waktu mengajarnya jam 10 nanti.

Ruang guru cukup sepi, hanya ada dirinya dan dua orang guru yang juga tidak ada jadwal mengajar pagi. Sembari menunggu, (Name) memilih untuk melihat absen anak-anak.

Ting!

Mendengar suara dentingan yang berasal dari ponselnya, (Name) meraih benda pipih yang tergeletak di atas meja nya itu.

Bola matanya melebar mendapati sebuah dirrect message yang muncul di layar lockscreen nya. Ia melipat bibirnya, ragu membuka DM sebab melihat username yang muncul.

"Buka enggak, buka enggak, buka enggak? " tutur (Name) seraya menggigit ujung jarinya.

"Ada apa, Bu (Name)? "

(Name) tersentak kaget, ia menyengir pada Pak Areki yang tiba-tiba muncul di hadapannya.

"Enggak, Pak, heheh... bukan masalah serius. Bapak kenapa kembali?"

"Saya lupa bawa buku absensi, duluan ya, Bu." ucap Pak Areki seraya mengangkat buku absensi di tangan kirinya.

"Oh iya, Pak."

Pak Areki pun beranjak dan keluar dari ruang guru.

(Name) menarik napas panjang lalu meyakinkan diri bahwa ia bisa melalui ini. Tangan kanannya pun kembali meraih benda pipih itu dan membuka aplikasi instadeka nya. Menekan icon pesan dan menatap lama pesan paling atas yang terdapat simbol biru. Ada tiga pesan yang dikirimkan oleh username itu.

Kembali menarik napas panjang, ia memegang dadanya yang tiba-tiba merasa deg-degan panas dingin. Padahal hanya menerima DM dari mantan bisa sampai begini. Ia pun menekan pesan baru tersebut lalu menutup matanya, ia berhasil menekannya sehingga layar ponselnya kini menampilkan room dm nya di sang mantan.

MANTAN || SUNA RINTAROU X READERSWhere stories live. Discover now