'Gue suka Kue buatan lo'

12 2 0
                                    


"Jangan di ulangi lagi yah Senja, kamu sekolah disini sudah diberi keringanan karena anak Yatim, belum lagi kami mengijinkan kamu untuk berjualan dikantin sekolah ini, lain kali gunakan kesempatan emas ini dengan baik, jangan sampai kamu bolos keluar sekolah dengan banyak alasan."

Senja menunduk dengan meremas ujung hijabnya, dia merasa sakit hati karena Guru yang di depannya ini salah paham, dia mengira kalau dia bolos sampai berani keluar sekolah, namun guru tersebut tidak tahu kalau dia itu diajak secara paksa oleh para pembully dirinya.

Membela? Tidak, Senja sudah lelah membela dirinya sendiri, karena dia sering melaporkan Kinan atas tindakan pembully-annya, namun Guru disekolah ini menutup mata dan telinga, karena mungkin Kinan adalah salah satu anak donatur disekolah ini, mereka tidak mau mengambil resiko dengan memarahi Kinan.

Akhirnya Senja lah yang akan di salahkan atas kesalahan orang lain, entah sudah berapa banyak rasa sabar yang dia punya menghadapi masalah disekolahnya, dan seberapa banyak pula keluhan dia pada sang pencipta. Jujur Senja lelah tapi dia tidak mau menyerah.

"Kamu dengar kan Senja?"

"Iya Bu, saya dengar," jawab Senja dengan lirih.

"Ya sudah, kembali kekelas kamu, ingat jangan di ulangi lagi!"

"Iya Bu, saya pamit."

Senja berbalik dan pergi meninggalkan ruang gurunya, dia berjalan dengan menunduk dalam seperti tidak punya mahkota, dengan mata yang memerah menahan tangisan, namun sekuat tenaga dia selalu berusaha menahan tangisannya karena dia sudah terlalu sering mendapatkan rasa sakit ini.

Bugh.

"Ah sorry."

Awalnya Senja kaget karena dia tanpa sengaja menyenggol tangan seseorang, bukan maksudnya dia yang tanpa sengaja disenggol seseorang, namun Senja tidak peduli dengan siapa yang menyenggolnya, dia terus berjalan dan menghiraukan orang itu yang merasa bersalah atas ulahnya.

"Ah si gadis sombong malu malu itu ternyata." Senyuman Samudera yang tanpa sengaja tertarik ke atas sambil melihat sosok Senja dari belakang.

Yah, dia si penyenggol yang tak sengaja itu, ah ralat maksudnya Samudera sengaja menyenggol tubuh Senja, entah kenapa dia seperti suka sekali berdekatan dengan Senja, karena mungkin sifat sombong dan malu malunya Senja seperti menjadi pusat tertarikan pada dirinya.

Apalagi cara berpenampilan Senja yang membuatnya semakin tertarik, karena baru kali ini dia sadar kalau salah satu siswi disini ada yang berpakaian tertutup seperti itu.

Dan jangan lupakan mata bening 5 detik itu, dia menyukainya!"

"Samudera Ayo!"

Samudera tersentak kaget mendengar itu, lalu dia mengangguk dan pergi menyusul gurunya tersebut, sesekali dia menoleh kebelakang dan melihat punggung Senja yang mulai menjauh dari pandangannya.

******

Jam istirahat telah tiba, dengan langkah terburu buru Senja keluar dari kelasnya untuk pergi ke kantin, dimana dia harus melihat jualan yang dia titipkan pada pedagang kantin disekolah ini, dia merasa antusias karena tak sabar untuk membantu jualannya.

Yah dia seperti ini, selalu berjualan untuk membantu kebutuhan ekonomi keluarganya, setiap jam 4 pagi dia selalu sibuk membuat bahan bahan jualannya, lalu dia akan menjual makanan yang berupa kue itu di kantin, lumayan dengan uang itu dia bisa membantu ibunya.

"Bu, mana jualan saya?" tanya Senja dengan mata yang berbinar.

"Ini jualan kamu," jawab Bu kantin tersebut dengan menunjuk sebuah wadah yang berada didepannya.

Samudra dan SenjaTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon