Metaphor Draft

How Does Special Kahlua Taste Like?

Mata pria tidak akan pernah berbohong perihal keindahan di hadapannya. Ketika tergoda nafsu, mereka tak lagi mampu mendengar ronta akal sehat dan memilih mendekat tanpa diminta. Sementara ada pula yang sekadar mengagumi setiap sisi yang mampu memanjakan mata dalam diam.

Begitulah aku memandangmu sebagai botol keramik yang tengah berdiri tegak di rak bar. Lampu sorot yang menyinarimu sukses membuatku terpaku terhadap setiap lekuk-lekuk serta hiasan dari Pencipta-mu. Sungguh, segala-gala yang terpampang darimu amatlah memabukkan. Padahal aku belum menyentuhmu, konon lagi mencicipimu barang setetes.

Katakanlah diriku makhluk paling kolot yang pernah kau jumpai, tetapi sebelum utuh mencicipimu, haruslah aku memilikimu terlebih dahulu. Karenanya, sekadar aku meminta bantuan kepada batinku apa yang mengisi botol keramik yang sukses membuat diriku terpana ini.

Minuman beralkohol macam apa yang ada di dalam dirimu? Itulah sebuah tanya yang terpatri di dalam kepala.

Dirimu merupakan misteri, ialah mustahil jika disamakan dengan vodka transparan yang sekilas segar, tetapi begitu mengeringkan tenggorokan. Wiski memang memiliki sejuta rasa yang nyaris menggambarkan betapa manis dirimu, tetapi seribu sayang kadar alkoholnya terlampau tinggi untuk mewakilimu.

Yah, kau mungkin bukan orang yang tega membuat pingsan seseorang yang mengagumimu dalam sekali tatap, bukan? Jika demikian lama telah aku melewatkan seluruh peristiwa terkait keanggunanmu. Pun, barangkali itu akan menjadi kali pertama sekaligus terakhir bagiku memandangmu.

Maka, kau memberi kesempatan dengan mendekat. Lantas begitulah aku bisa menikmati aromamu yang memikat pula. Kejam sekali dirimu, menggodaku sedemikian rupa tanpa sedikit pun tampak dirimu berusaha. Bertambah pahit sela-sela manisnya dikau kurasa, mengingat diriku belum juga utuh menggenggammu.

Sadarkah dirimu bahwa tidaklah sekadar pasang perunggu ini saja yang memerhatikanmu? Puluhan pasang manik bahkan permata yang menggandeng emas dan perak menjadi saingan terberatku.

Maka aku harus memburu waktu. Akan sangatlah disayangkan jika diriku yang telanjur jatuh hati tidak dapat memilikimu, bukan? Pun, demikian selama-lamanya rasa Kahlua istimewa itu utuh menjadi misteri dalam hidupku.

~*~*~*~*~

Masih ingat dengan orang tua Kirika yang tewas di tempat berbeda tetapi waktunya sama? Ya, benar. Hardy Alford dan Aronia Alford mengisi peran di dalam narasi karya ini.

Hardy jatuh hati pada pandangan pertama, juga mendeskripsikan Aronia sebagai Kahlua, salah satu minuman beralkohol yang sering menjadi campuran koktail. Namun, Kahlua juga bisa langsung dinikmati tanpa campuran apa pun.

Shana memang tidak pernah meminumnya, akan tetapi dengan riset kecil, Aronia memang cocok digambarkan sebagai Kahlua. Dia pekat menyimpan sejuta misteri bagi Hardy di pandangan pertama, memiliki wajah manis bagai aftertaste Kahlua yang meninggalkan rasa vanila dan karamel.

Kahlua tidak memiliki kadar alkohol setara dengan vodka, juga tidak terlalu rendah seperti sampanye. Kadar alkoholnya benar-benar masih bisa ditoleransi Hardy, jadi itulah mengapa ia bersedia meminumnya sampai pening. Begitulah ia memandang Aronia.

Tampang Hardy memang agak sedikit menggambarkan watak keras, tetapi sebenarnya dia berkepribadian lembut, ya?