12. Hal Aneh

105 17 0
                                    

"Suyem?" Bhumi berlari menghampiri Aqila yang datang bersama Dareen.

"Den Bhumi nggak apa-apa?" Tanya Aqila khawatir.

"Gue nggak apa-apa memangnya kenapa? Lo kok bisa sama Dareen?" Bhumi melirik Dareen sekilas dan menatap Aqila.

"Tadi nggak sengaja ketemu di toilet ternyata Den Dareen juga belanja disini. Saya lama ya den? Soalnya perut saya mules sih!" Aqila menampilkan deretan giginya.

Bhumi mengangguk paham dan menarik tangan Aqila menjauhi Dareen. Entah kenapa Bhumi merasa aneh melihat Dareen di tempat ini. Juga karena pandangan Dareen yang tertuju pada Aqila membuat Bhumi tidak suka. Apakah temannya itu tertarik pada Aqila juga?

"Pak Helmi kemana den?" Tanya Aqila.

"Di mobil, ayo pulang!" Ajak Bhumi menarik tangan Aqila pergi.

"Den Dareen makasih ya!" Aqila melihat Dareen dan tersenyum.

Dareen mengangguk dan menutup mulutnya tanda paham bahwa dia tidak akan membocorkan apapun saat di toilet tadi. Aqila mengangkat jempolnya dan mengikuti langkah Bhumi yang begitu cepat dan lebar.

"Gue pastiin lo nggak akan kenapa-kenapa. Gue harus urus mereka juga!" Dareen mengusap lehernya dan bergerak pergi.

Aqila masuk ke dalam mobil dan melihat Pak Helmi yang nampak baik-baik saja. Jadi mereka hanya mengincar dirinya saja sekarang. Dia harus berhati-hati akan nyawanya sendiri. Dia harus segera memberitahu Rendra bahwa dia sedang diincar oleh mereka.

"Ini kenapa?" Tanya Dareen menyentuh pelipis Aqila.

"Emang kenapa den?"

"Kok biru?" Bhumi menatap tanda kebiruan pelipis Aqila.

Tanda itu sangat terlihat jelas seperti luka memar. Bhumi menatap wajah Aqila yang seperti tidak tahu apa-apa. Apa yang terjadi pada Aqila tadi? Aqila meneguk ludahnya sudah payah, apakah ada luka diwajahnya?? Harusnya sebelum pergi dia memastikan keadaannya sendiri tadi. Ini salah dirinya!

"Nggak tahu den. Kayaknya tadi nggak sengaja ke hantam sama meja pas mau beli semangka tadi deh. Tapi nggak apa-apa kok den. Nggak sakit juga."

"Tapi ini..."

"Den Bhumi, ini jadi beli buku?" Tanya Pak Helmi di depan.

"Jadi pak!"

"Den Bhumi mau beli buku?" Tanya Aqila menjadi bersemangat. Dia tanya membuat Bhumi tidak membahas luka diwajahnya lagi.

"Iya! Gue mau beli buku. Kenapa? Lo mau beli juga?" Bhumi tersenyum senang.

Dia sudah tahu sekarang bagaimana bisa berduaan dengan Aqila!

"Mau den!"

"Pak berangkat pak!" Perintah Bhumi.

Bhumi akan memikirkan 1001 cara agar bisa berduaan lagi dengan Aqila. Untuk sekarang adalah toko buku. Bhumi tersenyum dan menatap wajah Aqila yang berseri-seri. Ternyata sangat mudah untuk membuat gadis disampingnya senang. Kalau begitu dia hanya perlu membeli buku untuknya saja.

🔎🔎🔎

"Wahhhh... Den! Kalau ini bagus nggak?" Tanya Aqila menunjukkan satu novel berbahasa Inggris.

"Emang lo bisa baca?" Tanya Bhumi memilih buku untuk Aqila.

Mungkin novel atau buku tentang kehidupan manusia. Aqila tersenyum dan menggeleng. Tapi kalau dia belajar pasti bisa. Hanya perlu membacanya dengan memegangi kamus dan semuanya pasti akan muda untuknya paham. Aqila akan membeli ini saja untuk dirinya bisa menggunakan Bahasa Inggris yang baik dan benar nanti.

Agent House ( END )Where stories live. Discover now