36

2.5K 124 14
                                    

7 tahun kemudian.

7 tahun bukan waktu yang singkat untuk di lalui banyak suka maupun duka, banyak rintangan mau tidak mau harus di jalani apalagi di tinggal salah satu orang yang sangat berharga di hidupnya tentu tidak mudah. Awalnya sangat berat menjalani kehidupan tanpa sosok tersayang namun ada seseorang menjadi alasan harus kembali bagkit menghadapi kehidupan yang keras.

Arkan kini menjadi pribadi lebih dewasa dari pada dulu umurnya sekarang sudah menginjak 24 tahun 1 minggu yang lalu ia baru saja lulus magister sebenarnya arkan tidak mau melanjutkan study-nya namun fairuz maupun luna terus mendorongnya untuk melanjutkan study akhirnya setelah di pikir pikir ke dua orang tuanya sama sama lulus S2 minimal arkan juga harus lulus S2.

baru juga menikmati kelulusanya ke dua orang tuanya menyuruh untuk mencari pendamping hidup memangnya mencari jodoh yang tepat sama seperti mencari ikan dalam kolam. Ayolah arkan masih 24 tahun ia terlalu muda untuk menikah untuk saat ini, masih banyak mimpi arkan yang harus ia capai sebelum menikah namun ke dua orang tuanya tetap tidak mau mengerti.

Brakk.
Jantung arkan seketika berdetak cepat saat tiba tiba ia menabrak mobil di depanya untung saja arkan mengendarai dengan kecepatan pelan, buru buru arkan keluar dari mobil ia melihat mobil yang ia tabrak sedikit gores sedangkan mobilnya masih mulus.

"maaf mas tadi ada orang yang tiba tiba belok saya nggak tahu langsung rem mendadak"ucap seorang perempuan berhijab hitam keluar dari mobil.

Arkan mendongak melihat wanita di depanya, seketika arkan langsung mematung meluhat wanita di depanya"apa ini yang di namakan bidadari dunia"batin arkan. Baru saja ia memikirkan jodoh apa wanita di depanya ini akan menjadi jodohnya.

"sekali lagi saya minta maaf mas, kalau mobilnya ada yang rusak nanti saya ganti kerugianya"

Arkan mengedipkan matanya"eh enggak mbak mobil saya nggak papa, mobil mbaknya malah yang gores"

Wanita itu langsung melihat mobilnya dan benar saja mobilnya sedikit baret"enggak papa mas, kalau gitu saya duluan ya mas"

Arkan tidak mengucapkan apa apa, ia tetap melihat perempuan di depanya sampai perempuan itu benar benar masuk dalam mobilnya dan melaju kembali. Arkan masuk ke dalam mobilnya ia melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda.

Mobil arkan berhenti di salah satu sekolah dasar, arkan menyipitkan matanya melihat mobil yang ia tabrak tadi berhenti tidak jauh dari mobilnya, karena kesempatan tidak datang dua kali buru buru arkan langsung keluar dari mobil dan menghampiri perempuan yang kebetulan baru saja keluar dari mobil"mbak"

"loh mas kenapa ngikutin saya? Mobilnya ada yang rusak?"

"tidak mbak, mau jemput adik saya mbak sendiri mau jemput anaknya atau siapa?"

Perempuan itu tertawa pelan"saya jemput keponakan saya mas"

Arkan mengangguk mengerti"baru kali ini ya mbak jemputnya?"

"iya, kebetulan kakak saya banyak kerjaan sopirnya lagi sakit, jadi saya yang jemput"

"oh ya kita belum kenalan, nama saya arkan"

"saya kinara adisti biasa di panggil kinar mas salam kenal"

"kakak"

Arkan menoleh saat mendengar suara yang sangat ia kenali memanggilnya, arkan tersenyum ke arah naura. Iya benar naura anak panti yang sudah yatim piatu sejak bayi itu kini sudah berstatus menjadi adiknya tepatnya 2 tahun setelah arhan meninggal ke dua orang tuanya memutuskan untuk mengadopsi naura secara legal.

Bukan tanpa alasan mereka mengadopsi naura sejak satu tahun kepergian arhan, arkan maupun ke dua orang tuanya sering bermimpi naura dan pernah mimpi arhan menyuruh adopsi anak kecil akhirnya mereka memutuskan untuk mengadopsi naura.

arhan-2AWhere stories live. Discover now