Warning, chapter ini mengandung prinsip "Intinya update"
_Happy Reading_
Pada sebuah malam, playlist lagu romantis terputar di dalam mobil dengan indah
Bright yang mengemudikan mobilnya dengan kecepatan normal, tidak pernah merasa kosong sama sekali. Ketika ia memandang ke luar jendela, bulan, dengan cahayanya yang mewah menyapanya, dan saat menoleh ke kiri, ada sesuatu yang tak kalah bersinar
"Pemandangannya sangat menyenangkan"
Win, yang duduk di sebelahnya menoleh
"Baik di kiri maupun kanan, semuanya indah"
Win berdecak "Dasar tukang gombal"
"Aku menggombali istriku sendiri. Apa yang salah?"
"Aku pikir, kamu memang terbiasa untuk menggombal, bukan hanya padaku saja"
"Kamu lagi-lagi menuduhku"
"Itu hanya spekulasi"
"Orang pertama yang berhasil membuatku mengucapkan kalimat-kalimat seperti ini, adalah kamu"
Win tersenyum diam-diam sambil mengelus perut buncitnya "Kenapa aku adalah orang pertama?"
"Karna, istriku ini sangat layak untuk dicintai, dan... Dia adalah satu-satunya cinta dalam hidupku"
"Aku masih membutuhkan alasan lain. Itu masih kurang"
Bright tau, istrinya selalu menyukai pujian dan kata-kata manis. Itulah sebabnya dirinya selalu mempersiapkan kalimat-kalimat lain untuk berjaga-jaga
"Karna kau sangat cantik, dan kau adalah milikku"
Saat Win tersenyum kembali, suara Archen yang duduk di kursi belakang menyela mereka
"Kata siapa, Mama adalah milik Papa? Mama itu milik Archen"
Bright berdecak "Mama adalah istri Papa"
"Mama adalah Mama Archen" Archen menjawabnya tanpa ada tanda-tanda akan mengalah
"Mama mencintai Papa" Jawab Bright lagi, dan anak tujuh tahun itu menjawab tak kalah cepat
"Mama lebih mencintai Archen!"
"Sudah, jangan bertengkar. Mama adalah milik Papa, Archen, dan bayi perempuan yang ada di dalam sini. Paham?"
Usaha Win untuk menengahi ayah dan anak itu akhirnya berhasil. Karna untuk detik ini, mereka menjadi diam
"Mama mencintai kalian berdua" Tambahnya di akhir
"Tapi, rasa cinta padaku spesial, bukan?" Pertanyaan Bright, memancing Archen kembali
"Padaku lebih spesial, kan Ma?"
Win menggaruk tengkuknya "Keduanya sama. Kalian diam"
"Jika Mama dihadapkan dengan situasi harus membuang salah satu di antara kami, siapa yang ingin Mama pertahankan?"
Pertanyaan Archen membuat Win tertawa kencang, sementara Bright berdecak dan menggosok wajahnya dengan resah
"Bisa-bisanya kau terpikirkan pertanyaan konyol macam itu?"
"Biarkan Mama berfikir" Win meladeni candaan putranya, hingga Bright kembali angkat bicara
"Isi kepalamu dengan sesuatu yang lebih berbobot. Kau sedang hamil, sayang"
"Mama, cepat beri kami jawaban" Archen meneruskan. Dan Bright menggeram frustasi
Archen memajukan tubuhnya ke depan, berbisik pada Win dengan suara yang masih bisa dijangkau Bright "Mama, biar aku jelaskan. Kita bisa membuang Papa dan mencari Papa baru yang lebih kaya"
"Archen, darimana kau mempelajari hal-hal seperti ini? Sepertinya kau terlalu banyak menonton drama"
Komentar dari Bright dijawab dengan baik oleh Win yang tengah tersenyum "Jadi, sebenarnya Archen selalu menemaniku begadang untuk menonton drama favoritku"
"Kalian begadang?" Nada Bright tiba-tiba menjadi dingin
"Hanya sedikit" Jawab Win
"Jadi, saat aku telah tertidur kau bangun dan diam-diam pergi menonton TV?"
"Jadi, itu..." Win mengusap tengkuknya dengan gugup
"Kami minta maaf" Archen mengucapkannya dengan penyesalan
"Aku tidak ingin mendengar ada yang begadang lagi"
Nada yang diucapkan dengan tegas itu membuat keduanya menunduk dengan rasa takut
"Archen, kau harus menjaga kualitas tidurmu. Kau pasti sering mengantuk di kelas. Dan kau..." Bright menatap Win sekilas "Astaga... Kau sedang hamil. Bagaimana bisa kau lalai terhadap jam tidurmu sendiri? Ibu hamil membutuhkan banyak waktu istirahat"
"Papa, kami telah meminta maaf"
Bright tetap diam. Matanya melirik sekilas tangan sang istri yang memegangi lengannya
"Um, sayang... Maafkan kami. Kami berjanji tidak akan ketahuan lagi. Tidak. Maksudku, kami tidak akan mengulangnya lagi"
Bright tetap diam tanpa memberikan respon
"Sayang..." Win merengek padanya. Namun, Bright tetap abai karna marah
Ada jeda sekitar 5 detik keheningan terjadi di dalam mobil sebelum dipecahkan kembali oleh rintihan kesakitan Win yang datang secara tiba-tiba
Bright tetap diam. Win memang selalu memakai trik ini untuk menarik kembali perhatiannya
"Sayang, perutku sakit"
"Um" Bright menjawab singkat
Win meraih tangan suaminya lagi dan mencengkramnya dengan kuat "Aku tidak bercanda. Ini benar-benar sakit"
Kepercayaan Bright tiba-tiba terbentuk menyadari betapa kuatnya Win meremas tangannya. Apakah... Ini bukan sebuah lelucon?
"Ada apa?"
"Mama kenapa?" Archen mulai terlihat panik, hingga Bright juga ikut merasakan hal yang sama
"Perutku..." Win memejamkan matanya dengan erat "Tapi ini belum waktunya"
Nafas Bright tertahan selama beberapa detik, hingga jantungnya terpacu dengan liar. Isi kepalanya benar-benar pecah saat rintihan sang istri terdengar semakin kencang
To be continue

ESTÁS LEYENDO
Cool Mama!✔️
FanficSi badass Win dan si dingin Bright yang harus bekerja sama untuk menjaga seorang anak laki-laki yang penuh dengan cinta! "Call me Mama" Bright seketika menatap Win dengan penuh ketidak setujuan di matanya "Mama!" Panggil Archen dengan bersemangat Hi...