Akrasta: The Return [Terbit] {Part Tidak Lengkap}

23

Pesta débutante Putri Keziah sudah berlangsung sekitar 1 jam. Selama satu jam ini hampir tidak ada adegan yang terjadi antara para pemeran utama seperti yang tertulis dalam Novel, dimana Lady Katrina akan merudung Alana bersama teman-teman Bangsawannya karena wanita itu menjadi pasangan dansa pangeran mahkota.

Namun semua itu tidak terlihat sama sekali.

Bahkan saat ini Pangeran dan Lady Katrina menjadi pasangan dansa dan Lady Alana menatap mereka dengan tatapan yang sulit di artikan. Sekilas tatapan itu terlihat seperti tatapan sedih tapi jika di perhatikan ada kilatan tajam disana.

Tidak ada yang memperdulikan, mendukung ataupun mau berteman dengannya di kerajaan ini karena scandal dan rumor tentang dirinya yang menjadi selingkuhan pangeran. Apa yang bisa dia lakukan jika satu-satunya yang memperdulikannya hanya pangeran tapi beliaupun tidak bisa berkutik dengan peraturan istana.

Mungkin itu sebabnya Alana lebih memilih bersekutu dengan Penyihir.

Pangeran hanya dapat bertemu dengan Alana di belakang panggung. Sama seperti saat ini, mereka sedang bercumbu di salah satu ruang istirahat dengan beberapa Prajurit yang berjaga di depan pintunya.

Sedangkan Lady Katrina, dia terlihat tidak lagi perduli ketika pangeran langsung hilang dari acara ini, tidak seperti sebelum-sebelumnya dimana dia akan kalang kabut mencari tunangannya itu ke segala penjuru.

Aneh, batin Cova.

Disisi Cova,

Saat dirinya memasuki ruangan bersama Grand Duke, banyak terdengar bisik-bisik yang cukup keras yang terdengar sampai ke telinganya.

Banyak yang mempertanyakan siapa dirinya, mengapa grand duke datang bersamanya, mempertanyakan marga nya yang tidak pernah terdengar sama sekali di jajaran para bangsawan, penasaran bagaimana wajah aslinya, asal usulnya, apakah dia bangswan dari kerajaan lain dan sebagainya.

Banyak juga yang berspekulasi bahwa dirinya hanya wanita yang di bayar oleh grand duke untuk menjadi pasangannya malam ini. Cova menggeram menahan kekesalannya agar tidak melempar belati nya ke wajah Lady-Lady yang sedari tadi berbicara frontal di belakangnya.

Posisinya saat ini sedang duduk dan menikmati Wine di meja paling pojok selagi Grand Duke pamit untuk berkeliling memastikan penjagaan istana berjalan dengan baik.

Dari posisi ini dia dapat memperhatikan seluruh ruangan yang terlihat sesak.

Namun hanya dua orang yang terlihat bergelagat penuh kehati-hatian hingga tanpa diminta pun, mereka sudah menjadi pusat perhatian untuk Cova daripada pergerakan monoton yang orang lain lakukan disekelilingnya.

Dari sana lah Cova dapat simpulkan pria dan wanita itu saling bercumbu, karena belum sampai pintu ruangan itu tertutup, keduanya langsung saling memagut dengan sensual.

Tiba-tiba seseorang manarik kursi dan duduk di sebelahnya.

"Kau melihatnya bukan ?" Tanya seseorang yang sekarang sedang duduk di sebelahnya, yaitu Lady Katrina.