15

3 1 0
                                    

Hampir 2 minggu berlalu Azila masih setia tertidur di rumah sakit.
Exel ternyata, salah satu dari orang terdekat Azila yang benar-benar hancur.

Tok tok tok

"Kakak.."

"Keluar dulu yuk ini ada Marsello sama si kembar"ujar bunda membujuk Exel keluar dari kamar.
Namun tidak ada suara dari dalam sana.membuat mereka semua semakin khawatir.

"Bunda udah berusaha buat bujuk Exel tapi dia gak mau denger bunda"Bunda mengadu pada Marsello.

"Yaudah,bunda masuk kamar aja, biar aku sama kembar yang handel Exel."ujar Marsello merasa kasian melihat kondisi bunda yang sepertinya kekurangan tidur.

Bunda mengangguk dan pergi meninggalkan Marsello,Daren dan Reygan.

"Gimana nih kalau gini.?"tanya Daren.

"Gw bingung" timpal Marsello.

"Gw punya rencana.!tapi agak bahaya sih"ucap Reygan.

"Apa.?"tnya Marsello

"Kita bohongin Exel kalau Azila nyari dia.pasti dia keluar."

"Gak"tolak Marsello

"Terlalu beresiko"sambungnya.

"Nanti gw hubungin Jennifer nanya kondisi Zila.semoga Azila cepat siuman"

Mereka bertiga memutuskan untuk kembali pulang meski terasa berat meninggalkan sahabat mereka dengan kondisi seperti itu.
_
__
___
Di dalam kamar Exel hanya terdiam di atas tempat tidur memandang langit-langit kamarnya.

"Bangsat"gumamnya lalu menutup mata menikmati denyut di tangannya Yang berdarah.

"Lo brengsek banget"

"Cowok gak guna!"

"Lo gak pantas buat Azila.!!"

"Lo gak bisa jagain Azila.!!"

Bahkan isi kepala Exel tidak bisa membelanya.
"STOP SIALAN AKHHHH FUCKK!!!"teriak Exel memegang kepalanya yang semakin sakit.
.
.
.
Kevin sedang menjaga sang adik.ia di perbolehkan oleh ayah George setelah mengetahui kondisi Azila mulai membaik.

"Kamu gak bosan disini Zil.?"

"Abang aja penat banget nyium bau obat.untungnya ada kamu makanya Abang di sini."

"Cepet bangun dong,biar kita pulang" Kevin tidak berhenti mengajak Azila mengobrol meski ia tau Azila tidak akan merespon.

Kevin menggenggam tangan Azila,menciumnya lalu mengelusnya sayang.

"I love you bee"ujar Kevin
Kevin hampir tertidur namun sebuah pergerakan sedikit mengganggunya.

"Zil Lo udah sadar.!"ujar Kevin melihat tangan mungil itu bergerak dan mata Azila perlahan mulai terbuka.

Kevin segera memanggil dokter.

Setelah selesai diperiksa oleh dokter,Kevin menghampiri Azila tidak sabar bercerita dengan Adik tercinta.sebelumnya Kevin sudah mengabari kedua orangtuanya bahwa Azila telah siuman.

"Zil" panggil Kevin melihat Azila penuh rindu.

"Azila Abang kangen banget sama kamu !"Kevin memeluk Azila meluapkan rasa rindunya.

"Lepas.!"bentakan itu membuat Kevin tercekat.

"Why.?"ujarnya menjauhkan dirinya dari Azila.

Azila memasang wajahnya datar memandang penuh intimidasi pada Kevin.
"Abang bau.!"ujarnya terlalu jujur.

AzilaWhere stories live. Discover now