16

3 0 0
                                    

"AZILA!! " teriak Exel saat terbangun dari tidurnya.

"Kakak.. Kakak kenapa teriak teriak nama Azila" Tanya bunda

"Gak bun"

"Exel kangen Azila.. Exel pengen ketemu Azila" Sambungnya lirih

"Kalau gitu kakak istirahat yah hari ini, besok kakak ke sekolah buat ketemu Azila" Ujar bunda tersenyum

"Azila udah sembuh? " Tanya Exel penuh harapan.

"Iya sayang" Ucap bunda mengelus rambut sang putra.

Exel langsung bangun dan bergegas menuju pintu kamarnya.

"Kakak!! Mau kemana.? " Teriak bunda

"Ketemu calon istri!! " Sambung Exel

"Tapi Azila belum di ijinin ketemu siapapun sama om George" Sambung bunda yang berhasil membuat kaki Exel lemas. Exel kembali ke tempat tidur, berbaring tampa berbicara apapun.

"Kira-kira Azila bakal maafin Exel gak bun.? " Tanya Exel sambil menatap Langit-langit kamarnya.

"Kenapa Azila harus marah.?" Tanya bunda

"Exel gagal ngejagain Azila bun. Exel gagal" Gumamnya

"Gak sayang! " Tekan Bunda lalu mendekat ke Exel memegang kedua tangan Exel menatapnya, "kakak gak salah, itu udah rencana yang di atas, setiap apapun yang terjadi pasti ada maksutnya" Ujar bunda menenangkan Exel.

"Makasih bun" Exel merasa sedikit beban pikirannya hilang berkat bunda nya.
...
....
......
Azila sudah pulang ke rumahnya kini Azila dan keluarga Cloise berada di meja makan, mereka sedang makan pagi bersama kebetulan sekali nenek Azila sedang berlibur ke Indonesia bersama dengan sepupu Azila. Nenek Sandra dan sepupu Azila, Gerald tinggal di Jerman dari usia Azila 10 tahun.

"Azila kan bisa sama mama ke Jerman biar nanti Gerald ada adik perempuan di sana" Ujar nenek Sandra membujuk George untuk membawa Azila ke Jerman.

"Iya om, kan biar Gerald gak nahan kangen terus sama Azila" Ujar Gerald bergelantungan manja di lengan Azila.

"Lepaskan tanganmu dari putri ku" Peringat George merasa cemburu melihat Azila di dekati cowok lain meski itu sepupunya sendiri

"Huft dasar tua" Umpat Gerald emosi

"ANAK KURANG AJAR!! " emosi George

"Azila gak bisa ke Jerman ma" Viona mengambil minum untuk suaminya"Azila anak kesayanganku, dia putri kesayanganku. Mana bisa aku membiarkannya pergi dariku"ujar viona.

"Udah-udah.Azila mau di Indonesia saja nek, Azila udah nyaman di sini. Teman-teman Azila juga gak bisa Azila tinggalin gitu aja" Putus Azila menghindari pertengkaran nenek dan ayahnya.

"Yasudah, tapi nanti kamu sering-sering kunjungi nenek dan Gerald ya sayang" Ujar nenek Sandra.

"Azila sini duduk dekat abang! " Ujar kevin akhirnya buka suara. Semenjak Gerald datang kevin sangat malas berbicara.

"Gak bangsat! Cewek gw " Tolak Gerald memeluk Azila manja.

"Anj*ng" Umpat kevin bangun dari tempat duduknya menatap Gerald tajam.

"Iya ampun-ampun"Gerald akhirnya melepas pelukannya.

" Besok Azila mau ke sekolah "ujar Azila

" Iya sayang, besok ke sekolah yah"ucap Viona

"Aku gak sabar ketemu Exel" Azila membayangkan wajah Exel yang membuatnya semakin tidak sabar bertemu.

"Exel itu siapa.? " Tanya Gerald penuh intimidasi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AzilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang