42 . Ketahuan

555 23 3
                                    

Angel menyedot minuman rasa jeruk dari sedotan. Pandangannya fokus ke depan, melihat jalanan yang ramai oleh orang berlalu lalang. Ia sedang menunggu seseorang di dalam cafe tersebut.

Orang yang Angel tunggu akhirnya datang juga, dirinya melambaikan tangannya seperti biasa dengan senyuman menggoda dari bibir cantiknya.

Telapak tangannya bergerak mengajak orang itu untuk kemari dan duduk di samping bersamanya.

"Hallo, Radeswadana."

"Udahlah, Ngel."

Angel memiringkan kepala, ia menatap intens Rades dengan senyuman manisnya untuk perempuan dihadapannya itu. "Apa?"

Melihat Rades yang terdiam, dia mencoba untuk mengajak Rades duduk kembali dan menceritakan apa yang terjadi.

Akhirnya Rades duduk juga.

"Apa, Rades ku? Ada masalah lagi? Hm?" Angel mengusap-usap lengan Rades.

Sebenarnya dia sedikit kesal karena Rades tidak mau bicara apapun dengannya, dia sedikit menekan kakinya yang memakai high heels ke lantai untuk terlihat tidak kesal kepada Rades.

"Ah, om aku lagi di rawat di rumah sakit sekarang. Kamu bisa antar ak-" ucapan Angel terpotong saat Rades tiba-tiba menyela pembicaraan nya.

"Stop bikin drama lagi." Ia tercengang mendengar pernyataan itu.

Perempuan yang di hadapannya pergi, saat itu juga dirinya mengejar Rades tergesa-gesa hingga mereka sampai di toilet cafe.

Dia terdiam melihat Rades yang tidak memasuki toilet. Langkahnya mencoba untuk lebih dekat ke arah Rades.

"Ada apa?" Tangannya meraih kembali lengan Rades.

Alhasil Rades membalikkan badan, perempuan itu membalikkan keadaan tangan menjadi ia yang memegang lengan Angel sambil mengangkat lengan itu agak tinggi ke udara.

"Permainan lo selesai sampai disini." Ujarnya dengan nada bicara yang serius.

"A-apa??" Angel masih bingung apa ucapan Rades tadi.

"Gue udah tahu semua, Ngel."

Sekejap ia terpaku.

Akan berbicara tetapi ucapannya menggantung. "Tahu apa?"

"Lo yang bikin semua terjadi. Lo yang buat gue sama Ella putus dan lo juga yang suruh Bima biar Ella suka sama cowok itu."

Angel tetap diam sembari mendengarkan kata-kata Rades.

"Tapi kamu, kenapa kemakan omongan aku?" Tanya Angel tersenyum khas dirinya, senyuman miring. Matanya menatap mengejek ke Rades.

Rades kelihatan gelagapan sekarang. "Karena gue bodoh percaya kata-kata nenek sihir kayak lo!" Ia segera melepaskan tangannya yang menggenggam lengan Angel.

Ia pergi dari hadapan Angel dengan rasa kesal. Sedangkan Angel tersenyum menang melihat kepergian Rades dari hadapannya. Tetapi dalam hatinya bukan seperti itu, ia merasa semua keinginannya sekarang tidak dapat terpenuhi.

Benar-benar rencana diluar prediksi nya saat ini, menaklukan Rades tidak semudah itu. Dia sudah gagal ditengah jalan karena Rades mulai tahu yang sebenarnya terjadi.

Angel mengepalkan telapak tangannya.

"ARGHHHH!!!" Ia mengacak rambutnya dengan kasar.

Dia tidak percaya bahwa rencana nya benar-benar gagal. Sedetik kemudian dia tertawa kencang melihat Rades menjauh darinya.

"Sampai kapan pun itu-" ia mengambil cermin dari tas kecilnya. Ia melihat dirinya sendiri di dalam cermin lalu tersenyum manis.

Angel merapihkan rambutnya yang tadi berantakan karena ulahnya sendiri, "gue cantik. Dan gue bisa semuanya."

 Free Thought [ GXG ]Where stories live. Discover now