7. Strangers

3.2K 402 24
                                    

"Apa lagi? Gue pikir hidup gue bakal makin tenang pas lo business trip. Turns out lo masih ganggu gue mulu." ucap renjun terdengar dari seberang telepon

"Fuck Mark Lee. I hate him. I really really hate himmm." ucap haechan mengerang frustasi

"I thought last time you told me you can feel the tension between you and him. Now what happened?"

"Tension my ass. Gaada tension. Tension tension tai kucing" haechan kembali mengerang, sementara renjun di seberang sana benar-benar tak paham kenapa temannya menjadi se-moody ini.

"Cerita yang bener duluu. Gue ga ngerti lo ngomong apa." kini renjun yang ikut frustasi tak mengerti maksud temannya.

"Lo inget kan waktu gue cerita soal mark yang keliatan jealous waktu gue ketemu kak jaehyun"

"Iya gue inget. Lo literally ngomongin itu 2 hari berturut-turut. Sampai hafal di luar kepala gue dialognya si mark. Saking lo ulang-ulang terus."

"Gue gak pernah ngulang-ngulang kalimat dia?!" potong haechan cepat, tak terima

"Iyaa iyaa. Terserah lo deh chan, buruu lanjut cerita, gue penasaran."

"Omongan dia semuanya gak bisa dipercaya. He told me he doesn't like seeing me close to kak jae. Dia memohon biar gue gak bales chat kak jae. Tapi dia aja nggak melakukan hal yang sama ke stella. Mark berani nunjukin ketidaksukaan dia waktu gue ketemu kak jaehyun, tapi kenapa pas dia sama stella, dia gak ada effort buat menghormati gue? Gak fair junnnnn." ucap haechan kesal

'Here we go again' ucap renjun dalam hatinya. Kembali menghadapi temannya yang tidak bisa mengontrol rasa cemburunya.

"What did he do?" tanya renjun dengan nada yang super tenang. Berlawanan dengan haechan yang tadi menggebu-gebu

"He chose her over me" ucap haechan lemas, teringat apa yang terjadi siang tadi antara dirinya, mark, dan juga stella

"Hah? Maksudnya?" Ucap renjun bingung.

"Jadi tadi pas hari terakhir kita visit, kita setuju buat bagi tim jadi dua. Rencananya sih biar kita kelar lebih cepet karena kita mau ngejar kereta ke surabaya. Singkat cerita, gue inisiatif bagi tim. Gue sama mark, dan thomas sama stella. Gue bagi gue sama mark dan thomas sama stella karena gue dan thomas tau jalan-jalan di semarang. Meanwhile, mark sama stella, mereka baru pertama kali ke semarang. Tapi lo tau gak, mark bilang apa pas gue saranin itu? Dia nolak. Dia bilang dia sama stella aja, dan gue sama Thomas. Like, dude wtf?" ucap haechan kembali histeris mengingat kejadian siang tadi.

"Eh? Kok aneh? Kenapa dia lebih milih sama stella?" renjun balik bertanya. Karena jujur, mendengar apa yang diceritakan haechan dua hari lalu, sudah cukup jelas bahwa bukan haechan saja yang cemburu. Mark pun juga cemburu. Jadi kenapa mark memilih untuk pergi bersama stella, alih-alih bersama haechan?

"Gak tau. Dan lo tau sekarang, di kereta, mark lagi-lagi sebelahan sama Stella. Sementara gue, sendirian."

"Lah? Lo udah di kereta? Thomas? Lo gak sama Thomas?" Tanya renjun lagi, baru menyadari bahwa temannya di kereta.

"Gak, Thomas dia baru join yang hari kedua di surabaya."

"Terus lo nelpon gue dimana? Tempat duduk lo jauh sama Mark Stella?" Tanya renjun

"Gue di gerbong makan. Tadi pas gue liat, mereka tidur. Ya mending gue cabut kan?"

"Tidurnya sandaran gakkk?" Tanya renjun lagi yang spontan membuat haechan semakin sebal.

"Nggakk, enak aja sandaran. Gue tarik juga kepala mark lee kalau sandaran" balas haechan cepat

"Tapi chan, kalian ga pacaran. Dia gak ada kewajiban buat ngejaga perasaan lo. Dan to be fair, lo juga ga wajib ngejauhin jaehyun."

A Long Lost Enemy (Markhyuck)Where stories live. Discover now