Chapter 2

187 34 1
                                    

Minhyung merasa waktu berjalan dengan cepat di sekitarnya. Dan hal itu membuatnya sangat senang. Tak terasa ia telah di sini selama lebih dari enam bulan, itu artinya ia naik kelas dua sekolah dasar sekarang.

Hal lainnya yang membuat Minhyung senang adalah Donghyuck mulai menjadi siswa sekolah dasar juga. Sudah satu bulan mereka bersekolah di tempat yang sama dan setiap harinya Minhyung akan berangkat ke sekolah bersama dengan Donghyuck.

Seperti hari ini, Minhyung mengayuh sepedanya dengan cepat. Mereka berdua terlalu asik bermain pagi iniㅡseperti biasaㅡhingga tidak menyadari waktu.

Keringat Minhyung bercucuran didahinya, dan teriakan penyemangat datang dari belakangnya. Mereka hampir kesiangan dan Minhyung harus mengerahkan seluruh tenaganya dalam mengayuh sepedanya. Sebenarnya Donghyuck sudah bisa naik sepeda, tetapi ia belum lancar menaikinya. Dan karena mereka lima belas menit lagi hampir kesiangan, jadilah Minhyung membonceng Donghyuck di sadel belakangnya.

Biasanya Minhyung dan Donghyuck akan berangkat dari rumah pukul tujuh pagi dan mereka akan bermain di sekitar kompleks perumahan mereka sebentarㅡhal ini sudah berlangsung cukup lama, karena mereka senang mengeksplor dan berpetualang di tempat baru.

Karena ibunya dan ibu Donghyuck memiliki aturan yang ketat mengenai jam sore, mereka tidak memiliki banyak waktu di luar untuk bermain. Jadi keduanya memutuskan untuk menggunakan waktu paginya sebaik mungkin.

Makanya Minhyung dan Donghyuck akan bermain satu jam sebelum mereka berangkat sekolah dan tiga jam setelah mereka pulang sekolah.

Pagi ini seperti biasa, Minhyung dan Donghyuck pergi ke hutan yang ada di dekat rumah keduanya untuk bermain dan tanpa disangka-sangka menemukan harta karunㅡkata Donghyuck.

Sebuah danau. Danau yang sangat indah dan besar. Minhyung dan Donghyuck langsung mengetahui jika tempat itu akan menjadi tempat bermain mereka yang baru.

"Hyung, bagaimana jika nanti kita kesiangan?" Suara lelaki kecil di belakang Minhyung menyadarkannya dari lamunan.

"O-oh, kurasa itu tidak apa. Sekali terlambat mungkin tidak masalah." Kekeh Minhyung, tetapi ia tidak mendapatkan respon apapun dari Donghyuck.

"Hyung akan mengayuh sepedanya lebih kencang lagi. Kau tidak perlu khawatir." Akhirnya Minhyung berujar dengan nada serius sekaligus menenangkan sahabat manisnya itu.

Hal lain yang disukai Minhyung karena kepindahannya ke sini selain berteman dengan Donghyuck adalah memiliki seseorang yang memanggilnya hyung, dirinya memiliki peran baru sebagai kakak di lingkungannya, juga memiliki seseorang yang bisa mengandalkannya membuat Minhyung merasa keren.

Kakak perempuannya sangat jahil dan menyebalkan, untuk itulah Minhyung bertekad akan menjadi pria baik yang akan selalu menjaga Donghyuck. Karena kakak lelaki Donghyuck yang keren, yang membuat Minhyung iri sekaligus ingin sepertinya.

Gerbang sekolahnya akhirnya terlihat, Minhyung dan Donghyuck bersorak dengan gembira karena mereka ternyata tidak terlambat.

"Terima kasih, hyung.." Donghyuck melompat turun dari boncengannya dan memberikan pelukan singkat untuk Minhyung.

Wajah kecil Minhyung merona merah, "sama-sama, adik kecil." Balasnya sambil menarik pipi Donghyuck dengan pelan, sama seperti kakaknyaㅡSooyoungㅡketika menarik pipi Donghyuck karena gemas.

Donghyuck terkikik geli, "aku akan menunggumu di kantin untuk makan siang nanti, hyung." Lalu anak lelaki itu pergi dari hadapan Minhyung.

Mereka memang selalu makan siang bersama sejak Donghyuck bersekolah di sini. Keduanya telah melakukannya selama satu bulan terakhir.

My Little NemesisOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz