Chapter 5

206 29 2
                                    

"Changbin? Kenapa kau duduk di sini?" Minhyung datang ke sekolah pagi itu dan merasa heran karena Changbin mengisi tempat duduk yang seharusnya ditempati oleh Mina.

"Hai. Mina mengatakan kalian telah putus dan memintaku untuk menukar tempat duduknya." Jawab Changbin dengan ekspresi datar.

Oh, bagus. Sekarang semua orang tahu bahwa ia dan Mina telah putus padahal mereka baru saja berkencan dan Minhyung masih sangat mencintai gadis itu.

Dan dari cara Changbin mengatakannya, Minhyung merasa perutnya seperti habis ditonjok. Pada tahap ini membuatnya bertanya-tanya mengenai dirinya sendiri, apakah ia pantas mendapatkan hal ini? Atau Mina hanya terlalu baik untuknya.

Minhyung akhirnya dengan enggan duduk di kursinya. Sambil menahan rasa kesalnya ia melirik ke belakang tubuhnya dan mendapati Mina yang sedang duduk dengan Donghyuck.

Minhyung mengumpat marah, ia mengepalkan tangannya melihat Donghyuck yang tengah bercanda dengan Mina dan mereka terlihat akrab. Tangan gadis itu bergerak-gerak di udara dengan ekspresif dan Donghyuck menanggapinya tak kalah semangat.

Minhyung merindukan tatapan itu. Tatapan lembut dan penuh pesona yang selalu membuat Minhyung tenang. Binar matanya yang terlihat berkilau dan jujur, dan selalu membuatnya tersesat.

Mereka duduk di dekat jendela yang terbuka, membuat angin meniup rambutnya, serta mentari pagi menyinari wajahnya dan membuatnya bersinar. Dan Minhyung bisa melihat konstelasi bintang ursa minor yang ada dipipinya.

Shit, he looks so perfect even without trying.

Tunggu, he?

"Tenang, kawan. Ada banyak gadis-gadis cantik atau pun lelaki manis. Kau hanya tinggal memilih di antara mereka." Ujar Changbin tanpa melihat wajah Minhyung karena ia masih fokus pada game diponselnya.

"Tidak semudah itu." Gumam Minhyung sambil menelan ludahnya gugup karena apa yang baru saja ia pikirkan.

"Jika Mina menanganinya dengan mudah, kau harusnya melakukan hal yang sama." Changbin kini menatap wajah Minhyung. "Lupakan dan bangkit. Aku berada di pihakmu omong-omong."

Minhyung menghembuskan napas dengan lelah. "Yeah, jika itu membantu." Katanya, sambil mengedikkan bahunya.

Dan sisa minggu itu Minhyung habiskan dengan berusaha untuk menelan semua rasa sakit karena putus cinta dan bangkit secara perlahan.

Untungnya semesta serta teman-temannya banyak membantunyaㅡatau begitulah menurut mereka. Karena setidaknya Minhyung selalu diberikan kesibukan setelahnya untuk menghadapi ujian kenaikan kelas.

"Apa kalian akan mendaftar untuk menjadi anggota OSIS semester depan?" Yeonjun bertanya saat mereka tengah makan siang.

"Aku tidak seambisius itu." Jawab Dino.

"Aku menyiapkan diriku untuk ujian klub basket. Jadi aku memiliki cukup kesibukan." Sahut Lucas.

"Kenapa menatapku?" Tanya Minhyung.

"Kau tidak ikut?" Hendery bertanya. "Kau terlihat cukup bersemangat di awal semester ini."

Minhyung hanya mengedikkan bahunya malas. "Lihat saja nanti."

"Halo, teman-teman." Yuqi dan Yeri menghampiri meja mereka dan duduk di antara Minhyung dan Lucas.

"Aku memiliki teh hangat." Ujar Yeri dengan semangat.

"Mana?" Dejun mengintip pada gelas minum milik perempuan itu.

Semua orang mendesah sambil memutar bola matanya malas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Little NemesisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang