Chapter 4

131 30 12
                                    

Minhyung benar-benar merasakan hidupnya layaknya seperti berada di dalam roda sepeda yang berputar. Kadang ia berada di atas dan kadang ia berada di bawah.

Tetapi ia juga berpikir jika dewa mengayuh sepedanya terlalu keras. Karena hidup Minhyung rasanya seperti dijungkir balikkan dengan begitu cepat hingga ia merasa mual sendiri.

Tahun pertamanya menjadi seorang siswa SMA membuatnya semangat, tidak banyak perbedaan sebenarnya. Hampir setengah penghuni kelasnya sekarang adalah teman-temannya yang sealumni dengannya ketika SMP. Jadi Minhyung tidak kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya.

Termasuk mendapatkan seorang pacar.

Di kelasnya ia memiliki banyak teman perempuan yang cantik dan manis, dan sebagai pria keren dan tampan, ia tidak kesulitan untuk mendapatkan pacarnya sendiri.

Seperti sekarang. Minhyung merasa hidupnya sangat diberkahi karena Minaㅡgadis cantik yang pernah satu SMP dengannya, kini duduk di sebelahnya sambil menyandarkan kepalanya pada bahu Minhyung dan menggosokkan rambutnya yang sangat harum itu.

Mereka telah resmi berpacaran seminggu yang lalu. Minhyung merasa sangat cocok dengan gadis itu. Cantik, baik hati, punya banyak pesona, dan senyumnya sangat indah. Perempuan itu juga seorang calon idol. Kurang diberkahi apa lagi hidup Minhyung, 'kan?

Namun sekali lagi sepertinya ia terlalu cepat menyimpulkan. Karena kini kebahagiaannya tidak bertahan lama. Dan di hadapannya sekarang berdiri Lee Donghyuck dengan senyum terpatri diwajahnya.

"Hai, aku Lee Donghyuck. Aku adalah siswa pindahan dari SMA di Incheon, dan sebelumnya aku bersekolah di sekolah asrama." Lelaki itu mengumumkan pada seisi kelas.

Minhyung terpaku. Ia hampir tiga tahun tidak bertemu dengan teman kecilnya itu. Dan sekarang ia berdiri di sini? Di sekolahnya? Di kelasnya? Lagi?!

Bukankah Donghyuck harusnya berada di kelas sembilan sekarang?

"Hai, Donghyuck.." semua orang dikelasnya tiba-tiba terdengar ramah dan menjawab sapaan si lelaki yang masih berdiri di depan kelas.

"Donghyuck adalah siswa berprestasi di sekolah lamanya dan ia mengambil kelas akselerasi. Jadi umurnya satu tahun lebih muda di antara kalian." Seolah bisa membaca pikiran Minhyung, wali kelasnya berkata dan mengumumkan informasi itu pada seluruh kelas dengan bangga.

Seluruh siswa dikelasnya mulai bersorak. Termasuk Mina. Sementara Mark hanya bisa memandangnya dengan sudut matanya berkedut sebal.

"Dia imut 'kan, sayang?" Mina yang masih bergelayut ditangannya bertanya sambil menatap Minhyung dengan lembut. Tatapan yang membuat pria remaja itu meleleh.

Minhyung tersenyum untuk menyembunyikan rasa kesalnya. "Kau berlebihan, kau lebih imut menurutku." Jawabnya.

"Ish, gombal." Mina tertawa pelan.

Dan untuk pertama kalinya Minhyung merasa kesal mendengar tawa itu. Ia merasa tidak puas karena Mina mengagumi orang lainㅡdan terutama orang itu adalah Donghyuck.

Oh, Minhyung lupa. Yang mengetahui masa lalunya dengan Donghyuck hanya Lucas dan Soobin saja. Teringat pada pria jangkung itu, Minhyung melirik Lucas yang duduk di seberang mejanya. Dan betapa beruntungnya ia, pria itu juga tengah menatap Minhyung.

"Cinta monyetmu ada di sini." Bisiknya.

Minhyung mendengus. Rasa kesalnya semakin menjadi. Ia menarik tangannya dari pelukan Mina agak kasar hingga membuat gadis itu terkejut.

"Kau baik-baik saja?" Tanyanya. Mina terdengar khawatir dan bukannya marah, membuat Minhyung merasa bersalah.

Minhyung tersenyum tipis. "Aku lupa mengeluarkan bukuku. Dan aku habis menatap Lucas, pria itu kadang membuatku marah. Maafkan aku." Ujarnya, beralasan.

My Little NemesisWhere stories live. Discover now