Bab 14. Tuh Kan!

1K 338 108
                                    


 

Sebelum baca, jangan lupa buat tekan gambar bintang sampe berubah warna jadi oren 🤭 yuk tekan-tekan.

 

Udah? Makasih 💞

 

Selamat membaca!





Kemarin Malam

 

Alfan duduk diantara Papah dan Mamahnya, begitu juga dengan Shamsah. Sebelum kedua belah pihak keluarga bisa duduk bersama seperti ini, drama Shamsah yang dimarahi habis-habisan oleh Papihnya tidak luput Alfan lewatkan.

Iya Alif murka karena mengetahui Shamsah hampir kabur dari rumah, meski ujungnya gadis itu mau dijodohkan.

Alfan menatap Shamsah yang duduk sambil tersenyum ke arahnya. Alfan akui Shamsah cantik apalagi saat ini gadis itu mengenakan hijab, meski masih ada sedikit rasa ragu untuk menjalani perjodohan ini. Alfan hanya bisa berdoa agar rumah tangganya nanti baik-baik saja.

Awalnya Alfan sempat terkejut karena Shamsah lah yang akan dijodohkan dengannya, Alfan tidak pernah berpikir untuk menikah dengan remaja labil itu, terlebih dia juga berpikir kalau Shamsah terlalu sempurna untuknya yang memiliki kekurangan.

“Alfan?” Hafsah menggenggam tangan kanan putranya membuat Alfan tersadar dan menatap Mamahnya.

“Iya.”

“Ada yang mau kamu sampaikan pada Shamsah?” tanya Mamahnya. Alfan kembali menatap Shamsah.

“Shamsah, aku harap kamu gak akan kabur lagi dan mau menerima aku sebagai suamimu nanti. Tolong terima segala lebih dan kurangku,” ucap Alfan tulus.

Entah mengapa Shamsah merasa sedih mendengar ucapan terakhir dari Alfan, dia mengngguk pelan sebelum menjawab. “Insya Allah, aku akan menerima segala lebih dan kurang yang ada di diri Kak Alfan.”

Alif mengusap puncak kepala putrinya. “Tolong bimbing Shamsah, ya Alfan.”

***

Altan berjalan ke arah orangtuanya yang tengah duduk di ruang keluarga sambil menatap layar laptop yang menampakan gaun dan jas pengantin. Mereka mulai mempersiapkan pernikahan Alfan yang akan digelar dua mingggu lagi.

Altan duduk di hadapan orangtuanya, melihat itu. Atlas dan Hafsah langsung mengalihkan pandangan mereka.

“Alfan, ini Papah dapet kiriman foto referensi gaun sama jas dari Om Alif buat nikahan kamu lho,” ucap Atlas.

“Ini Altan, Pah.”

“Oh... Papah pikir Alfan,” jawab Atlas santai namun membuat istrinya tertawa.

“Maklum, udah tua Papahmu,” sindir Hafsah membuat Atlas melirikrinya.

“Kalo muda terus dikira kakaknya triplet, Mah.”

Hafsah menjawil hidung suaminya. “Pinter banget jawabanya.”

Altan tersenyum melihat tingkah orangtuanya yang sedikit-sedikit menunjukkan sisi romantisnya.

Hafsah beralih menatap Altan. “Abang ada perlu?”

“Besok ba’da isya, Papah sama Mamah sibuk gak?” tanyanya.

Trigonometri 2 Where stories live. Discover now