BAB 33. CANDY

1.1K 314 156
                                    

Sebelum baca, jangan lupa buat tekan gambar bintang sampe berubah warna jadi oren 🤭 yuk tekan-tekan.

 

Udah? Makasih 💞

 

Selamat membaca!

 

 

-
-
-













Shamsah menghubungi Jane beberapa kali namun manajernya itu tidak menjawab teleponnya, padahal pamitnya mau beli makanan tapi sudah hampir satu jam belum kembali.

Shamsah duduk di luar kamar hotelnya, dia takut kalau harus tidur sendirian di hotel, kalau di rumah sih berani. Waktu menunjukkan pukul dua belas malam, badan Shamsah sudah terasa lengket dan pegal-pegal, ingin mandi lalu istrahat karena besok jam sembilan pagi dia harus sudah ada di lokasi syuting.

Akhirnya Shamsah memberanikan diri untuk masuk ke kamar hotelnya, dia menempelkan kartu dan pintu terbuka, gelap. Satu kata untuk kamarnya, dia mengucap salam lalu masuk dengan langkah pelan.

Shamsah melangkah lebih jauh, tangannya meraba dinding mencari saklar lampu namun dia justru berteriak saat ada sebuah tangan kekar yang tiba-tiba memeluknya dari belakang.

“Aaaaa! Tolong Kak Jane! Tolong!” Shamsah meronta namun tenaganya tak mampu untuk melepaskan diri dari tangan kekar itu.

“Ssttt...” tangan kekar itu beralih pada bibir Shamsah, menutupnya agar perempuan itu tidak berteriak.

“Ini aku.”

“Kak Alfan?” batinnya.

Alfan melepaskan Shamsah lalu menyalkan lampu. Barulah dia melihat wajah panik Shamsah, lihat istrinya hampir menangis karena ulahnya tadi.

Shamsah masih mematung ditempatnya, dia tidak percaya apa dilihatnya saat ini, Alfan? Kenapa bisa sampai ke Bali? Bukannya pagi tadi mengirim pesan namun sengaja Shamsah abaikan karena dia cemburu melihat foto yang dikirim Althaf.

Sebenarnya dia ingin marah pada suaminya, tapi saat bertemu begini, marahnya hilang. Lihat Alfan, sebelas hari tidak bertemu tapi kenapa bagi Shamsah, suaminya itu semakin tampan saja.

“Kaget ya?” tanya Alfan sambil mendekat ke arah istrinya yang masih diam.

“Sayang?” panggil Alfan.

Mata Shamsah melotot, sayang? Baru kali ini dia mendengar panggilan itu dari Alfan, dia tidak percaya kalau yang ada dihadapannya itu suaminya.

Shamsah mundur saat Alfan hendak memeluknya. “Kamu Jin yang nyerupai suami aku ya? Gak segampang itu bisa goda aku, auzubillahiminasyaitonirojim.” Shamsah melafalkan doa-doa sembari menutup mata.

Dia ingat cerita yang dia tonton di youtube, saat itu ada seorang istri yang ditinggal suaminya ke luar kota namun tiba-tiba suaminya pulang ditengah malam, padahal yang pulang itu adalah jin yang menyerupai suaminya. Shamsah jadi takut sendiri, apalagi Alfan yang ada dihadapannya itu memanggilnya dengan sebutan sayang.

Shamsah membuka mata, dia menghela napas pelan saat Alfan tidak ada di hadapannya. “Emang bener itu Jin, astagfirullah, untung gak diapa-apain.”

“Emang kamu mau aku apain?”

Trigonometri 2 Donde viven las historias. Descúbrelo ahora