Bab 18. Nikah

1.2K 305 137
                                    

Sebelum baca, jangan lupa buat tekan gambar bintang sampe berubah warna jadi oren 🤭 yuk tekan-tekan.

 

Udah? Makasih 💞

 

Selamat membaca!

 

 

--
-
-
-
-
-
-

Althaf membaca naskah drama yang tengah dia pegang, sudah dua minggu ini dia benar-benar sibuk dengan dunia syuting dan tidak pulang ke rumah.

Minggu besok adalah hari pernikahan Alfan dan Shamsah. Dia sudah diteror oleh Alfan dengan pertanyaan, “Kapan pulang?” padahal niatnya kemarin Althaf akan pulang namun jadwal syuting di Bogor sempat tertunda jadi mau tidak mau, malam ini setelah selesai syuting, dia akan langsung tancap gas untuk pulang.

Masalah pernikahan yang dirahasiakan,  Althaf sebenarnya merasa janggal dengan keputusan kembarannya itu, dia ingin menyelidiki namun waktunya terhalang jadwal syuting, jadi yang dia lakukan hanya mendukung keputusan kembarannya.

Adegan terakhir sekaligus syuting episode terakhir, selesai dilakukan, para pemain dan staf saling bersorak mengucap syukur. Mereka juga saling berterima kasih, kemudian dilanjut dengan sesi foto bersama para pemain dan staf, barulah setelah itu Althaf buru-buru menuju mobilnya bersama Haris.

“Thaf!” langkah kaki laki-laki itu terhenti saat Syifa—lawan mainnya, memanggilnya. Perempuan cantik itu berlari kecil ke arah Althaf.

“Kamu buru-buru banget, mau ke mana?” tanyanya.

“Gue mau langsung pulang, Syif. Ada acara keluarga,” jawab Althaf.

Syifa mengangguk pelan. “Oh gitu ya, oh iya... Nih buat kamu.” Dia memberikan sebuah paper bag kecil pada Althaf. Althaf menerimanya.

“Makasih,” ucapnya.

“Kita foto dulu, Thaf. Mau gak?” izin Syifa.

“Oke.”

“Biar saya fotoin,” ucap Haris dan langsung diangguki oleh Syifa.

Refleks Syifa merangkul lengan Althaf sambil tersenyum manis, mereka berdua kan couple dalam drama kali ini dan couple yang sangat digandrungi oleh para netizen, bahkan fans mereka menyatu dan membuat fandom bersama untuk mendukung idola mereka agar selalu berhubungan baik dan berharap lebih dari sekadar rekan kerja.

Setelah berfoto, Althaf pamit untuk pulang. Syifa menatap punggung Althaf, dia masih dengan senyum manisnya, tak lupa Syifa juga memposting foto tadi dilaman instagram miliknya. Foto yang tampak serasi dimatanya.

***


Hafsah dan Atlas menghampiri Alfan yang masih berada di kamarnya, di sana juga ada Altan, Hasna, dan Althaf yang berbaring di kasur milik Alfan. Molor dulu dia.

Hafsah mengusap kedua lengan Alfan, tersenyum dengan mata berbinar. Putranya kini akan menikah. Alfan yang sejak kecil paling manja, kini tumbuh menjadi laki-laki dewasa yang mandiri.

“Fan , jadi suami yang baik untuk Shamsah, dan jadi ayah yang baik juga untuk anak-anak kalian nantinya.”

Alfan tersenyum lalu memeluk Mamahnya. “Insya Allah, Ma. Doain Alfan terus ya Ma, supaya bisa bimbing keluarga kecil Alfan”

Hafsah mengusap punggung putranya. “Pasti. Doa Mama menyertai kamu.”

Alfan melepas pelukannya, lalu mengusap pelan air mata yang membasahi kedua pipi Mamahnya. Kemudian dia beralih pada Papah Atlas, memeluknya serta mengucap terima kasih.

Trigonometri 2 Where stories live. Discover now