43. dinner

421 15 0
                                    

Erlangga menjahili istrinya yang sedang mencatok rambut malam ini mereka akan merayakan ulang tahun erlangga, dinner. Tapi erlangga sedari tadi menganggu erlina mencatok rambut membuat sang empu kesal.

Erlina menatap erlangga lewat pantulan cermin, menatap tajam membuat sang empu takut. erlangga mengangguk patuh ia diam matanya tidak lepas dari tatapan erlina yang membuat nyalinya ciut.

Setelah selesai mereka langsung keluar rumah, masuk kedalam mobil, erlangga mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, ia sedikit tidak rela melihat istrinya dandan cantik seperti ini, walaupun ia sudah boking restoran yang mahal di Indonesia tanpa sepengetahuan istrinya.

"Mas, aku cantik tidak?" Tanya erlina tersenyum manis menatap suaminya yang fokus menyetir mobil.

Erlangga menggeleng pelan. "tidak. Sangat jelek" jawab erlangga bohong.

Erlina mendengus kesal ia tahu suaminya bohong, erlina lebih memilih diam sambil menatap keluar jendela mobil. Ia baru ingat kalau malam ini malam minggu.

Sesampainya di restoran mereka langsung turun, erlina menatap sekeliling restoran yang sepi, padahal setahunya restoran ini sangat terkenal di Indonesia, menoleh menatap suaminya. "Ini pasti ulah kamu, kan?" Curiga erlina.

Erlangga menggeleng ia menarik pinggang erlina saat berpapasan dengan pelayan laki-laki. "Jangan bawel, kamu sendiri yang mau dinner diluar, yasudah aku sewa satu malam untuk makan malam kita berdua" sahut erlangga sambil masuk kedalam lif, karena mereka makan dilantai paling atas.

Erlina mendengus kesal, ia lebih memilih diam dari pada acara dinner nya gagal, nanti saja setelah selesai ia akan memarahi suaminya habis-habisan. "Mewah banget, aku suka" kata erlina menatap ruangan tempat mereka dinner.

Di sana ada piano, tempat tidur, dan masih banyak lagi, erlina menatap suaminya yang tersenyum. "Harusnya aku yang kasih kamu kejutan, bukan kamu" kata erlina.

Erlangga tersenyum miring, ia menarik erlina lebih dekat dengannya. "Mau makan?" Tanya erlangga mengelus pinggang erlina.

Erlina menggeleng. "Tidak, aku....eh" kaget erlina saat erlangga mendorongnya sampai terjatuh ke kasur empuk. "Ngapain?, kita mau dinner lho" panik erlina.

"Aku menginginkanmu, sayang" bisik erlangga tempat di daun telinga erlina.

Erlina mendorong erlangga. "Ini kita lagi dinner, mas, jangan mesum mending kita makan aja, yuk, aku udah lapar nih" ajak erlina sedikit kesal.

Erlangga mendengus ia langsung menelpon pelayan memesan seluruh menu terenak di restoran. sambil menunggu makanan siap ia memeluk erlina dari samping mencium leher erlina membuat sang empu merinding. "Kenapa kamu cantik banget, sih, aku jadi pengen makan kamu" gemes erlangga.

"Kenapa kamu mesum banget?, aku jadi pengen dorong kamu dari lantai 26 ini" sahut erlina.

Erlangga menyentil hidung erlina. "Dorong ke kasur aja gimana?" Tanya erlangga menaik turunkan alien.

Erlina tidak menjawab, jika ia menjawab pasti ucapan erlangga semakin jauh, menyenderkan kepalanya dipundak erlangga. "Mas, sebentar lagi kita punya anak, kamu jadi papah, aku jadi mamah, rumah kita akan bertambah datu orang, setiap harinya akan terdengar suara bayi yang membuat kita kaget, setiap harinya kita melihat wajah bayi kita. aku enggak sabar lihat anak kita, kalau kamu, mas?" Tanya balik erlina.

Erlangga menatap lurus depan. "Jangan bahas itu, aku terlalu takut membahas yang belum tentu terjadi" kata erlangga, Ia beranjak dari duduknya berjalan ke kamar mandi.

Setelah beberapa menit erlangga menghabiskan waktu di kamar mandi untuk menghindari pertanyaan erlina, ia keluar saat mendengar suara bel yang menandakan makanan sudah siap. "Biar aku aja yang buka" kata erlangga menepis pelan tangan erlina yang hendak membuka pintu.

Yang mereka tempati sekarang seperti kamar hotel, ah, lebih tepatnya kamar hotel yang seperti restoran, sangat indah dan nyaman untuk ditinggali. erlina jadi betah berlama-lama di sini. rasanya ia ingin mengatakan kalau ia ingin tinggal lama di sini, tapi, ia tidak mungkin mengatakan itu bisa-bisa erlangga langsung membeli restoran ini untuk dirinya, Itu tidak mungkin terjadi.

Mereka langsung makan sesekali mereka bercanda, lebih tepatnya erlangga yang terus menggoda istrinya membuat sang empu kesal. "Pulang jam berapa kita?" Tanya erlina sambil mengelap mulutnya menggunakan tissue.

"Besok aja, sekalian malam ini kita habiskan waktu berdua" jawab erlangga tersenyum miring membuat erlina bergidik takut. "Aku sudah siapkan dokter khusus untuk persalinan kamu di korea selatan" kata erlangga tiba-tiba.

Erlina menatap suaminya dengan tatapan yang sangat sulit diartikan. "Aku mau lahiran di Indonesia, mas, enggak mau di Korea terlalu jauh" tolak erlina.

Erlangga mendorong pelan piring dihadapannya. "Mau tidak mau, suka tidak suka, kamu harus menuruti kemauan aku demi kebaikan kamu, dan calon anak k-kita" kata erlangga tegas.

"Egois"  kata erlina beranjak dari duduknya ia langsung masuk kamar mandi mencuci mukanya, tidak lama ia keluar melirik kesal erlangga yang terlihat tidak bersalah.

"Korea Selatan dokter terbaik buat kamu, sayang, saya ti----"

"Di Indonesia juga banyak dokter terbaik, mas, terlalu jauh Korea Selatan" potong erlina.

Erlangga duduk di samping istrinya, mencium dahi erlina lembut. "Sayang, aku cuma mau kamu nyaman lahiran, perkataan kamu barusan memang benar, di Indonesia juga banyak dokter terbaik tapi aku enggak yakin itu, aku mohon kamu turuti kemauan aku"

Erlina menatap mimik wajah suaminya yang memohon. "Bagaimana kalau aku----"

"Kita tidur, aku sudah pesan kamar mahal untuk kita tidur berdua seperti ini, karena aku ulang tahun aku mau kamu turuti kemauan aku sekarang, apapun itu" kata erlangga melepaskan pakaiannya tersenyum miring.

"Enggak aku enggak mau, mas" tolak erlina saat erlangga hendak melepaskan kancing bajunya.

"Sebentar doang, janji" kata erlangga.

Dan mereka melakukannya di jam sembilan malam, perkataan erlangga tidak bisa di percaya, erlangga menyudahi kegiatannya di jam dua pagi membuat erlina kecapekan.

"Besok kita ke rumah mamah, ya" ajak erlina sambil menarik selimut sampai dada.

Erlangga langsung menatap datar istrinya. "Enggak. aku enggak mau" tolak erlangga cepat.

"Kamu udah janji buat maafin mamah, papah, kenapa kamu ingkar lagi, aku enggak suka kamu ingkar gitu mending kamu turuti kemauan istri kamu ini, daripada istri kamu harus marah-marah" kata erlina.

"Aku mengantuk, mending kita tidur" kata erlangga menarik erlina ke dekapannya. "Tiap hari rasa cinta aku selalu bertambah banyak, kamu selalu buat aku tergila-gila padahal kamu diam aja" lirih erlangga.

"Dari banyaknya pria mesum di dunia ini, yang pernah aku dengar cuma kamu pria super mesum, posesif, egois, menyebalkan, itu semua ada di diri kamu"

Erlangga mencium lama bibir erlina. "Sehari aku enggak cium kamu, enggak lihat wajah kamu rasanya aku gila, kamu tahu waktu aku keluar kota kamu tidak bisa dihubungi, sungguh aku gila aku kacau, sampai-sampai asisten aku si nafi, aku pukul dia gara-gara terus mengomentari aku, dan meledak aku"

Erlina menusuk-nusuk pipi erlangga. "Kunci pernikahan langgeng, yaitu cuma dua. Saling percaya, dan saling menghargai" kata erlina ia langsung tidur sambil memeluk erlangga.

***

my protective CEO [TAMAT]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora