20. Over Touch

206 16 0
                                    

Baik Amilia maupun Asahi semakin kesini semakin jarang untuk sekedar berkomunikasi, terakhir mereka berkomunikasi itu karena pertengkaran kecil ketika tak sengaja Amilia melihat foto Asahi bersama seorang wanita yang berdiri diatas panggung dengan mata yang saling menatap, foto tersebut langsung di repost di status instagramnya Asahi. Padahal sebelumnya Asahi tidak pernah membuat status kecuali tentang game nya yang menaiki rangking tertinggi. Semenjak itu Amilia lost kontak dengan Asahi, Amilia masih menunggu Asahi mengechatt nya duluan, tapi percuma saja. Asahi bahkan terlalu gengsi untuk memberikan pesan duluan pada Amilia

"Sayang, jadi ke pameran?", Amilia memasukkan ponselnya ke dalam tas, ia kemudian mengangguk pada Nusa yang menghampirinya. Sejenak, Amilia terdiam sesaat memperhatikan mahasiswa lain yang berlalu-lalang keluar masuk area kampus sambil menunggu Nusa mengeluarkan motornya

"Ayo naik", Amilia menaikinya jok motor Nusa. Akhir-akhir ini ia dekat dengan senior satu ukm nya itu, sekali lagi, ia dekat dengan pria lain selain Asahi

Nusa terbilang orang yang sangat sat set sat set, buktinya beberapa bulan setelah perkenalannya dengan Amilia, ia langsung mengajak Amilia untuk berkencan. Dan sekali lagi Amilia menerima laki-laki lain selain Asahi hanya untuk pelampiasannya. Terdengar jahat ya padahal yang Amilia butuhkan itu cuma perhatian kecil

"Kamu duduk disitu aja, aku yang pesen. Pasti capek kan keliling tempat pameran", Amilia mengangguk, ia menduduki tempat yang tak jauh dari kasir, Nusa selalu mengajaknya ngedate di cafe, kemanapun ia pasti memilih untuk makan di cafe ketimbang di warung tenda pinggir jalan

Amilia memperhatikan Nusa dari belakang saat pria itu sibuk mengantri, Nusa juga sesekali melirik Amilia lalu tersenyum. Kenapa Asahi tidak bisa seperti orang-orang yang menyukainya? Penuh dengan perhatian dan act of service, love language yang paling disukai Amilia. Tetapi saat berpacaran dengan Nusa, ia sadar jika love language nya adalah psycal touch, yang terkadang membuat Amilia risih

"Makasih kak", Amilia tersenyum senang, berpacaran dengan Nusa kadang suka membuatnya elus dada. Selain psycal touch yang menurut Amilia berlebihan, si kak Nusa ini sering sekali tidak pernah absen menjemput Amilia pulang bahkan pergi ke kampus, Amilia terkadang berfikir untuk mencoba menyukai Nusa yang sangat baik padanya. Tetapi yang namanya hati tidak bisa dipaksakan walaupun Amilia sendiri

Nusa menggenggam tangan Amilia, ia menyelipkan jari-jarinya disela-sela jari Amilia. Hari ini mereka berniat setelah ke pameran, mereka berdua akan datang ke lapangan banteng untuk menonton pertunjukan air mancur dimalam hari. Amilia bersyukur karena dirinya selesai kelas dijam 5, karena untungnya tidak bisa berlama-lama dengan Nusa

"Wah indah ya, kayak kamu", catet! Nusa sering kali gombal. Word of affirmation nya sangat berlebihan dan tak kenal tempat, sewaktu sehari setelah berpacaran Nusa bahkan berani untuk datang ke rumah Amilia untuk bertamu. Tentunya Amilia tidak mengatakan secara gamblang pada keluarga nya jika ia berpacaran dengan Nusa. Pokoknya dimata Amilia itu Nusa king of dramatisir

Amilia bahkan tersedak ludah sendiri mendengarnya. Kenapa Nusa tidak bisa fokus pada pertunjukan air mancur saja ketimbang dirinya. Jujur, Amilia bukannya salting ditatap oleh Nusa, melainkan risih. Nusa bahkan perlahan memajukan wajahnya ke depan wajah Amilia, mencoba mencari keberuntungan diantara gelapnya suasana sekitar yang sengaja dimatikan lampunya untuk penonton lebih fokus pada pertunjukan air mancur dengan lampu warna-warni dimalam hari

"Apasih kak", Amilia mendorong keras wajah Nusa, biarpun suasana yang gelap, disekitarnya masih banyak pengunjung. Apa Nusa tidak malu melakukan hal itu ditengah keramaian?

"Gamau ya?"

"Ya enggak lah!". Nusa agak kecewa mendengar tolakan keras dari Amilia. Dirinya beberapa kali mengajak Amilia berciuman dengan pelan di berbagai kesempatan, tetapi Amilia selalu menolaknya. Seperti di lift, di dalam ruang ukm yang masih sepi, di tempat tertutup ataupun tempat gelap seperti ini. Yang Nusa mau, ia ingin dirinya dan Amilia bersikap seperti teman-temannya yang sudah melakukan ciuman. Tetapi Nusa sendiri tidak tau makna dari 'Merusak masa depan'. Nusa hanya penasaran, bagaimana rasa kupu-kupu yang terbang didalam perutnya

Nusa inisiatif membelikan es krim rasa durian pada Amilia, biarin mahal yang penting Amilia ga ngambek, karena dari selesai pertunjukan tadi Amilia terus saja diam

"Pulang"

"Mau pulang? Tapi kamu baru makan sesuap es krim sayang. Kenapa? Es krimnya ga enak ya Yang?" Kali ini Amilia kecolongan saat Nusa menghapus jejak es krim yang menempel dipinggir bibirnya dengan cepat

"Enak. Tapi mau makan di motor aja"

"Boleh, mau sambil jalan-jalan?"

"Gak! Udah malem besok masih kuliah", Mood Amilia sudah menurun drastis karena Nusa, ia terkadang merutuki dirimu sendiri, bagaimana bisa ia menerima ajakan berpacaran Nusa padahal dirinya baru berkenalan kurang dari 5 bulan yang lalu

Amilia lebih banyak diam saat berjalan dengan Nusa, hingga Nusa berfikir jika Amilia memang perempuan pendiam, padahal aslinya dia tidak seperti itu.

"Mau beli makanan dulu engga?"

"Engga"

"Mau jajan dulu?"

"Kan tadi udah bilang gamau. Maunya langsung pulang, tidur, ngantuk", sikap Amilia berubah dingin, biasanya ia keluarkan saat merasa dirinya tidak mood karena suatu kejadian yang sangat tidak ia sukai

Sepanjang jalan, Amilia hanya terdiam saja padahal Nusa sudah mencoba mencarikan suasana yang awkward itu dengan cerita-cerita randomnya dan juga sesekali pertanyaan-pertanyaan yang sering menimbulkan kepasrahan dari dalam dirinya karena Amilia tidak menjawab pertanyaan

Amilia turun begitu saja dan langsung berjalan memasuki rumahnya, "Mil"

"Kenapa?" Amilia menoleh malas ke arah Nusa

"Maaf ya yang tadi", Amilia terdiam sambil memperhatikan Nusa yang terdiam di motornya, menelisik perasaan bersalah dari dalam diri Nusa

Ia lalu mengangguk singkat, "Besok-besok jangan gitu lagi kalo gamau kita putus",

🤖

I Broke The Ice - Hamada Asahi (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang