Amilia tersenyum melihat hasil testpack nya, ia keluar dari kamar mandi dan menghampiri Karina yang sore itu sedang main bersama kedua anaknya dirumah Amilia
"Gimana?"
"Positif Rin"
"Wiiiiiih. Angel punya adek lagi", Karina menghampiri Amilia lalu memeluknya
"Tante Mila punya adek mah?", tanya Angel polos, Amilia dan Karina mengangguk membenarkan ucapan anak itu
Amilia menyimpan hasil testpack tersebut di selembar tissue. Niatnya mau ngasih kejutan buat Asahi saat pulang nanti, semenjak liburannya bulan lalu, Amilia terus digempur Asahi apalagi pas tau ia sedang dimasa subur. Dan hasilnya ya sekarang ini
Amilia menyiapkan kotak makanan dibantu Karina untuk ia antar ke studio Asahi saat tau jika Asahi tidak pulang hari ini, Amilia terlalu excited hingga tidak ingin menunggu hari esok untuk memberitahu kejutan besar pada suaminya itu
"Duluan Mil, ayang beb gue dikit lagi udah sampe", Amilia ikut membereskan mainan yang dibawa anak Karina
"Cepet banget dah"
"Iyak, dia kalo bawa mobil sendirian emang suka ngebut",
Tak lama terdengar klakson mobil dari arah luar, Amilia mengintip sebentar lalu membuka pintu rumahnya lebar-lebar, suami Karina datang dan membawa kue untuk nya. Tentu Amilia menerima itu dengan senang hati
"Waaah egg roll. Makasih om", Karina maupun suami Karina itu tertawa mendengar panggilan Amilia. Masalahnya angel kemarin ngikutin pas Amilia manggil ayahnya kakak
"Yaudah, kita pulang ya. Sukses suprise nya", Amilia berdiri di depan pintu gerbang rumahnya sambil dadah-dadah ke arah Angel yang membuka kaca mobilnya saat mobil mulai berjalan pelan
Amilia kembali memasuki rumah, tinggal mengemasi masakannya sebelum akhirnya ia bawa ke studio Asahi. Ia sangat hati-hati sepanjang jalan, takut jika nyawa yang berada didalam perutnya terguncang karena dari rumah hingga ke studio Asahi memakan waktu yang cukup lama
"Asa", Amilia mengetuk pintu studio Asahi dan membuka pelan
"Haii", Asahi menoleh sebentar, ia lalu fokus kembali ke layar laptopnya sambil mengemil kentang goreng restoran cepat saji yang tersedia di samping keyboard nya
"Aku bawain bekel loh", Amilia duduk di sofa panjang dibelakang kursi kerja Asahi yang biasanya dipakai kalau ada tamu
"Makasih yang", Amilia memperhatikan Asahi yang masih merevisi musiknya
"Masih lama?"
"Apanya?"
"Kerjaannya"
"Oh, iya nih. Ini lagi ngebut biar bisa selesai lebih cepet",
Amilia membuka ponselnya, sambil menunggu Asahi mungkin lebih enak jika sambil menonton film kesukaannya. Hingga berjam-jam setelah film selesai Asahi belum juga menyelesaikan pekerjaannya
"Sa, udah malem"
"Belum selesai sayang. Ini dikit lagi"
"Cepetan ya"
"Okey"
Amilia menonton film yang baru tayang di Netflix demi menunggu Asahi dikit lagi sambil merebahkan tubuhnya
Beberapa menit kemudian Asahi menghela nafasnya, ia memutari Kursi menghadap ke belakang, disana masih ada Amilia yang sedang terlentang dengan ponsel yang menyala, padahal dirinya sudah memejamkan matanya
Asahi menyeret kursinya, ia tersenyum melihat Amilia yang tertidur pulas di sofa. Asahi melirik kotak bekal yang Amilia bawa, ia akan memakannya Walaupun rasa dari bekal itu sudah dingin.
Asahi melirik ke arah tas Amilia yang terbuka, ada sesuatu yang kecil dan panjang membuat Asahi penasaran benda apa itu, karena bentuknya bukan seperti lipstik atau sejenisnya, apalagi yang ditutupi selembar tissue
Mata Asahi terbelalak, ia tidak bodoh saat mengetahui benda apa itu, tespack yang menampilkan garis dua. Asahi bahkan hampir berteriak sambil melempar kotak makanan nya, Asahi langsung paham jika Amilia pasti menunggunya karena ingin memberikan kejutan ini padanya, Asahi menutup mulutnya, mencoba meredam emosional nya yang menggebu-gebu. Ia mencium kening Amilia singkat, air matanya menetes hingga membasahi kening Amilia, "Jadi orangtua kita". Asahi langsung duduk kembali dan dengan cepat ia menyelesaikan makanannya
Setelah selesai, ia membangunkan Amilia untuk pulang, namun Amilia tidak berniat untuk membuka matanya hingga terpaksa Asahi menggendongnya dan membawanya pulang secara hati-hati apalagi sekarang sudah malam dan ia membawa 2 nyawa sekaligus yang harus ia jaga selain dirinya sendiri. Untung jalanan ibukota sudah agak sepi
🤖
"Loh, eeeh kok aku disini?", Amilia memperhatikan sekitarnya, sudah ada Asahi yang sedang membuka gorden kamarnya. Asahi yang melihat Amilia sudah bangun langsung menghampiri nya, Asahi mengelus kedua pipi Amilia menggunakan kedua tangannya, bibirnya mengecup kening, hidung bahkan bibinya perlahan. Amilia bahkan sampai heran melihat kelakuan Asahi pagi itu
"Bangun dulu, udah pagi. Aku udah siapin sarapan nya",
"Tumben", Asahi terkekeh pelan, ia membantu Amilia bangun dari ranjangnya dan menuntun Amilia hingga duduk di kursi meja makan
"Wah ada susu juga", Amilia melihat makanan yang sudah tersaji, makanan sehat yang pasti bukan Asahi yang masak. Masak Asahi bisa masak sayur asem sama daging panggang ketumbar
"Beli ya?"
"Engga, dikasih ibu kamu lah. Tadi pagi dia kesini anaknya masih tidur", Amilia tersenyum canggung
Amilia mengambil sendok dan mulai menyantap makanan ibunya. Amilia bahkan sampai mengedipkan matanya beberapa kali saking enaknya, khas banget masakan rumahnya dulu
"Susunya aneh tapi masih enak. Aku nambah ya"
"Iya makan yang banyak ya biar makin embul" Asahi menggoyang-goyangkan pipi Amilia yang masih mengunyah makanan. Kata-kata embul mengingkatkan nya pada kejutan yang ingin ia berikan pada Asahi
Amilia berjalan cepat ke arah kamar sambil mencari tasnya, untungnya tespack tersebut masih asa walaupun tissue yang menutupinya sudah robek-robek
Amilia berjalan santai ke arah Asahi sesekali melompat kecil sambil tersenyum lebar. "Sahiii", Asahi yang sedang makan Langsung menoleh, tidak biasanya Amilia memanggil namanya seperti itu
"Apa?"
"Lia punya kejutan loh, kursinya menghadap kesini dulu dong", Asahi menurut, ia menghadapi kursinya ke arah Amilia, menghentikan sarapannya demi menuruti kemauan Amilia yang sebetulnya Asahi sudah tau apa yang akan dibicarakan Amilia
Tetapi Asahi tetap terkejut, karena Amilia tiba-tiba menduduki pangkal pahanya, sangat suprise karena Asahi sendiri tidak tau jika Amilia akan berbuat demikian untuk mengejutkan dirinya
"Tebak ini apa?"
"Taspack"
"Iya betul, liat deh garis dua", Amilia senang sendiri padahal Asahi bereaksi biasa
"Kok ga seneng?"
"Seneng kok, cuma udah tau"
"Dari kapan?"
"Dari pas di studio kemarin"
"Yah gagal deh", Asahi tertawa, tangannya melingkari tubuh Amilia dan memeluknya, menaruh wajahnya di cerug leher Amilia sambil mengecupnya beberapa kali hingga Amilia kegelian
"Tapi perjuangan kita ga gagal"
🤖
KAMU SEDANG MEMBACA
I Broke The Ice - Hamada Asahi (Revisi)
RandomAsahi cowok sipaling gapunya eskpresi vs perempuan paling prik! "Asahi, mau dengerin tebak-tebakan Lia ga?" "Kenapa bumi bentuknya bulat?" "Gatau" "Karena kalau bentuknya love itu cintaku padamuu" 50%NYA KISAH PRIBADI PENULIS, SISANYA DIDRAMATISIR...