"Mama", Amilia langsung merengkuh tubuh Nadia yang bergetar menahan tangisnya
"Nadia tadi kemana, kan mama suruh tungguin",
"Nadia tadi mau nyusul Mama di toilet tapi ga nemu, tadi di tolongin kakak itu terus diajak ke pesta ulangtahun", Amilia melihat anak kecil yang mungkin seusia memakai baju Princess lengkap dengan mahkota di kepalanya
"Maaf tante, dia aku ajak ke ulangtahun adek aku tadi tapi dia gamau makan kue yang aku kasih. Katanya mau makan bareng Tante aja", Anak itu menunduk sesaat sambil meminta maaf kepada Amilia. Tangan Amilia bergerak mengusap kepala anak itu, ia menggeleng dan mengucapkan tidak apa-apa
"Ma, ayo kita ke pesta ulangtahun adek nya kakak itu lagi. Boleh kan kak?", Nadia menggoyangkan tangan Amilia
"Boleh, ayo Tan", Nadia kegirangan, ia langsung menarik tangan Amilia untuk masuk ke salah satu restoran seafood yang sangat ramai
Banyak sekali balon berwarna biru dan merah dengan angka 1 didalam restoran itu, membuat Amilia penasaran. "adikmu ulangtahun ke berapa?"
"Ke satu tante. Tapi aku agak kecewa dulu soalnya dia bukan perempuan, gabisa diajakin dandan", oh laki-laki, pantes
Anak perempuan berbaju princess itu mengajak Nadia untuk ikut berkumpul bersama teman-teman seusianya mengelilingi kue ulangtahun yang sedang dibagi-bagikan, sedangkan Amilia duduk di kursi ujung sambil mengecek ponselnya, ternyata capek juga ngejagain bocil. Nadia bahkan tidak menghiraukannya untuk beberapa saat, ia terlalu senang bergaul bersama teman-teman barunya. Padahal sebelumnya ia sempat ragu bertemu orang baru
"Permisi, ini kue nya. Anda orangtua Nadia bukan?", Amilia mengangguk mengiyakan sambil mematikan ponselnya
Ia mendongak, keheningan tercipta saat Amilia melihat seseorang yang sangat ia kenali berdiri dengan memegang sepiring potongan kue coklat
"Asahi", mata Amilia bergetar ingin mengeluarkan air mata sambil memeluk Asahi erat-erat,
"Mila, ngapain disini?" Asahi menaruh kue dimeja depan Amilia lalu duduk di kursi sampingnya
"Nadia itu bener anak lo?" Amilia melirik ke arah Asahi sambil menggeleng pelan, masih mencoba menahan tangisnya
Asahi bernafas panjang sebelum melanjutkan obrolannya, entah kenapa ia merasa cukup lega mendengar jawaban Amilia walaupun masih ambigu. "Apa kabar?"
"Baik, Asa sendiri?"
"Baik, kayak yang lo liat. Gimana sekarang?"
"Masih belum bisa move on"
Asahi mendengus, kepribadian mereka seperti terbalik sekarang. Asahi yang banyak bertanya dan Amilia yang jawab seadanya aja. "Maksudnya sekarang udah kerja atau gimana?"
"O-ooooh. Iya udah kerja di RSJ. Ini yang ulangtahun anaknya Asahi?" Asahi menggeleng
"Ponakan, tau kakak gue kan? Gak lama gue kuliah di Semarang dia nikah"
"Asa udah punya pacar?". Asahi menggeleng, "Gak niat"
Amilia mengangguk pelan. Untuk beberapa saat mereka hanya terdiam sambil memperhatikan beberapa orang-orang yang berada didalam restoran
"Lo---"
"Mama, aaaaa", Nadia tiba-tiba datang sambil menyuapkan sepotong kue pada Amilia, Amilia langsung melahapnya sambil tersenyum
"Eh ini om nya Yura ya?", Asahi mengangguk singkat
"Kenal Mama Mila?", Asahi mengangguk lagi dan menjelaskan kalau kami dulunya teman sekolah. Nadia mengangguk mengerti lalu mengalihkan fokusnya pada Amilia
KAMU SEDANG MEMBACA
I Broke The Ice - Hamada Asahi (Revisi)
RandomAsahi cowok sipaling gapunya eskpresi vs perempuan paling prik! "Asahi, mau dengerin tebak-tebakan Lia ga?" "Kenapa bumi bentuknya bulat?" "Gatau" "Karena kalau bentuknya love itu cintaku padamuu" 50%NYA KISAH PRIBADI PENULIS, SISANYA DIDRAMATISIR...