28. Pasar Malam

51 39 10
                                    

Hai pinky jangan lupa vote dan komen banyak' biar cepet up yawww 😁😁😁

1k vote sama komen lanjut bab 29 nih maka dari itu ayo dong vote padahal vote itu gratisssss kalian nggak akan pernah dipungut biaya apapun loh, dengan modal vote sama komen bisa lanjut bab selanjutnya😉💗

Aku up setelah chapter ini melebihi chapter sebelumnya😊👍🏻

WARNING!
DILARANG BERKOMENTAR YANG NEGATIF, JIKA ADA YANG SALAH/KURANG MENARIK DI CERITA INI TOLONG KASIH NASEHAT/BAHASA YANG BAIK DALAM BERKOMENTAR, JIKA KALIAN BERFIKIR CERITA INI SAMA DENGAN CERITA PENULIS' LAIN KEMUNGKINAN ITU HANYA KEBETULAN KARENA KITA TIDAK TAU APA YANG KITA PIKIRKAN SAMA DENGAN PIKIRAN ORANG LAIN, JADI MAKLUMI SAJA SEMUA PENULIS PASTI SERING MENGALAMI HAL SEPERTI ITU!!!

(⁠づ⁠。⁠◕⁠‿⁠‿⁠◕⁠。⁠)⁠づ

Selamat menjelajah frend 💗✨


28. Pasar Malam

"Anggep aja ini sebagai pertanda maaf gue ke lo, karena gue terlalu egois sama lo gue emang salah tapi apapun itu masalahnya kita selesain dengan cara baik-baik ya Cil, jangan kayak kemaren, gue nggak mau hal itu keulang lagi karena sikap gue" ––Langit Galaksi.

˖°🌷⋆ ˚。⋆୨୧˚


Malam itu Langit mengajak Vivi untuk pergi ke Pasar Malam yang jaraknya tidak cukup jauh, dengan Vivi yang sudah bersiap-siap memakai baju lengan pendek berwarna putih dan rok pendek yang berwarna hitam.

Sebenarnya Vivi belum mau memaafkan Langit tetapi karena kasihan, ya sudah mau bagaimana lagi, Langit pun hanya butuh sosok seorang wanita di sampingnya dan hal itu Langit dapatkan ketika sudah bersama Vivi, Vivi adalah dunia nya sekarang dan akan menjadi tempat pulang bagi dirinya.

Langit melajukan motornya dengan kecepatan sedang dan diselimuti senyum yang mengembang di balik helm hitam nya itu, tentu saja Langit sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Vivi dan mengajaknya pergi ke Pasar Malam yang memang sudah pasti akan ramin pengunjung karena malam Minggu. Vivi duduk di teras rumahnya bersama Varo menuggu kedatangan Langit malam itu.

Langit yang sudah hampir sampai di rumah Vivi terkejut, Langit sempat mengerjapkan matanya siapa yang bersama Vivi setelah Langit tahu bahwa itu adalah Varo, lantas Langit langsung geram dan marah. "Cih iya-iya sepupu baru, nempel aja terus sampai lo puas"

"Bang Varo, itu Langit" Vivi beranjak dari duduknya dan berjalan ke arah Langit, diikuti oleh Varo yang berbeda di belakangnya.

"Pelan-pelan Cil kalo jalan, nanti kalo lo jatuh gimana?" Ucap Langit dengan mengelus rambut Vivi, bukan apa Langit hanya ingin membuat Varo iri dengan kebucinanya itu.

"CK, buruan kalo mau berangkat nanti keburu malam" usir Varo yang sudah panas kala itu melihat Langit dan Vivi bermesraan di depannya.

"Bilang aja lo iri kan" ucap Langit dengan bangganya.

"Nggak ada gue iri, buruan kalo mau berangkat, jagain adek gue tuh jangan lo apa-apain" pinta Varo.

"Gue nggak pulangin adek lo, Var" gurau Langit, yang di sambut oleh Omelan Varo yang tiada henti itu.

"Eh anjir anak orang ya itu, lo jangan macem-macem gini, lain kali gue nggak izinin lo buat ketemu sama Vivi lagi! Pulangin adek gue, awas lo kalo nggak di pulangin besok lo urusan sama gue!" Dumel Vari yang sempat-sempatnya menanggapi gurauan Langit dengan serius.

LANGIT GALAKSI [ON GOING]Место, где живут истории. Откройте их для себя