03

105 14 0
                                    

Sunwoo sudah menyelesaikan setiap persyaratan untuk pemilihan sebagai bakal ketua OSIS.

ia harus berdebat dulu dengan mama dan papanya. Sunwoo tahu mereka bakal gak izinin Sunwoo buat pergi ke sekolah karena tadi pagi dia bilang sakit kepala kepada papa mamanya.

Jika Sunwoo harus mengeluh itu adalah keahliannya. Tapi, pending dulu. Ia benar-benar merasakan pusing pada pukul satu siang tadi. Tapi, di sisi lain ia harus ke sekolahnya karena sudah ada janji kepada Younghoon hyung.

Ia benar-benar gak bisa bangun dari kasurnya malam ini. Ia mau pergi minum tapi sepertinya orang-orang sudah pada tidur. Apalagi bi Mirna Sunwoo meyakini bi Mirna adalah orang yang paling awal tidur. Karena ia harus bangun sangat pagi untuk beresin rumahnya.

Mencoba duduk dari tempat tidurnya dan berhasil. Pas mau berdiri Sunwoo terduduk kembali karena sakit kepala yang menyerangnya sangat hebat. Sampai matanya kunang-kunang.

"Akhh.. !" Rintih Sunwoo sambil memegang kepalanya.

Sunwoo memukul-mukul kepalanya sangat keras agar reda nyeri di kepalanya menghilang. Tapi, itu hal yang tidak mungkin karena malah semakin sakit dideritanya. Ia berjongkok turun dari kasurnya dan meringis kesakitan. Iyah, air mata yang ditahan dari tadi sore runtuh. Ia terisak karena benar-benar baru kali ini ngerasain sakit yang gak bisa ia tahan.

_

Bi Mirna yang dibilang Sunwoo orang yang paling awal tidur benar faktanya. Tapi, bi Mirna kebangun karena mau ke toilet buang air kecil. Dasar tempat tidur Sunwoo di lantai dua sedang bi Mirna di lantai satu. Bi mirna tidak mendengar rintihan Sunwoo yang kesakitan dan menangis. Ia pergi kembali meneruskan tidur malamnya.

Namun, di kamar lain. Kamarnya kim Saeron. Saeron merasa terganggu dengan suara kicauan burung papanya yang terus bersiul. Bisa-bisanya papa Kim numpang nyimpen burung kesayangannya di balkon kamar Saeron.

"Hish papa ahhh!" Saeron bergerutu sambil mengantuk.

Ia beranjak dari kamarnya untuk pergi ke kamar papa mamanya di lantai satu. Ingin mengadu kalau si Lisa (nama burung) terus meracau.

Saeron berjalan menuju lantai satu dengan gontai karena masih mengantuk. Tapi, ketika dia melewati kamar kakaknya Kim Sunwoo dia mendengar isakan dari kamar kakaknya. Ia terlonjak kaget, gak mungkin kan kakaknya nangis tengah malam? Putus cinta? Atau dia bawa cewe?

Gak, dia yakin itu tangisan kakaknya. Saeron mencoba membuka pintu Sunwoo yang tidak pernah ia kunci pintu kamarnya.

Ceklek

"Kak? Kak Sunwoo?" Seru Saeron.

"Kakak gak papa? Kak?" Suara Saeron mulai keras.

"Akh! Saeron sakit!" Sunwoo menjawab dengan suara yang parau.

"Kenapa kak? Maaa mama. Maaa. Paaa. Maa kak Sunwoo maa." Teriak Saeron dari lantai dua.

Karena gak ada jawaban Saeron turun menuju kamar mama papanya.

Tok tok tok

"Maaa, paa. Maaa bangun. Kak Sunwoo ma. Ma bangun" Saeron mulai terisak karena ngebayangin kakaknya yang menangis dan bilang sakit.

Kamar Sunwoo gelap, jadi Saeron gak tau pasti Sunwoo posisinya sedang tiduran atau gimana.

Mama Joy dan papa Kim terbangun dengan tergesa. Mama Joy sampai terlihat khawatir karena anak gadisnya menggedor-gedor pintu sambil menangis.

"Kak Sunwoo kenapa nak?" Tanya mama Joy sambil berlarin ke kamar Sunwoo.

"Hiks gak tau ma. Katanya sakit. Kamarnya gelap."

Kim SunwooWhere stories live. Discover now