ketos.2

68 9 0
                                    

"Euh! Nu, si Yedam sih ketos nya. Coba lu." Seru Eric.

Hari ini ada acara untuk menyambut ketua OSIS baru. Tentu lebih meriah dari pemilihan sebelumnya. Karena ada banyak bazar. Mulai dari trip pakaian. Makanan tradisional sampai ke junkfood.

Tapi, gak tau kenapa Yedam dari kemarin menyuruh terus Sunwoo untuk menggarap acara. Dengan dalih ia sibuk dengan anak musik karena harus tampil di acara penampilannya di acara.

Sunwoo sampai harus bulak-balik rumah sekolah karena Yedam terus menelponnya di kala ia membutuhkan Sunwoo.

Katanya tidak ada yang bisa Yedam andalkan selain Sunwoo. Tapi, entah kenapa suruhan demi suruhan itu kena ke teman-temannya Sunwoo. Padahal jika dilihat Yedam kan di kelas unggulan. Bisa saja temannya lebih cepat mengerjakan sebuah pekerjaan.

"Udah si Nu kalo gak bisa di tolak aja. Lagi kumpul gini ganggu aja tu anak. Sebel gw!" Kali ini Haknyeon nyerocos karena Yedam udah bener-bener keterlaluan kali ini.

"Udah lu kalo mau ke sekolah juga sans Nu. Nanti kalo ada kerjaan lain telpon kita aja." Sekarang New yang bilang.

New tahu kalau Yedam berlebihan. Tapi, dia yakin Sunwoo pasti gak bisa nolak Yedam. Sekretaris OSIS emang mungkin udah harusnya gitu.

Younghoon kala tahu hasil dari pemilihan OSIS waktu itu tentu merasa sedih. Tapi karena dukungan teman-temannya ia justru mencoba menguatkan Sunwoo agar tidak larut dalam kesedihan. Namun, percuma Younghoon bilang kayak gitu juga sebenarnya. Karena Sunwoo biasa saja dengan kekalahannya. Ia juga gak sedih-sedih banget berada di posisi empat. Tapi, bisa-bisanya Yedam jadiin Sunwoo sekretarisnya. Padahal ada Hans yang bisa dibilang dekat dengan Yedam.

Kecurigaan teman-teman Sunwoo muncul ketika seminggu mereka menjabat di tiap jabatannya masing-masing Yedam terus mencerca Sunwoo agar ia bisa menjadi tangan kanan Yedam yang bisa ia andalkan. Padahal, panitia pelaksana itu beda dengan anggota OSIS. Tidak seharusnya Yedam menyuruh terus Sunwoo di acara pelantikan padahal ada panitianya sendiri.

Sunwoo tidak banyak berpikir. Ia melenggang pergi dari kumpulan temannya yang sedang kumpul di rumah Q.

"Hak anterin gw bisa?" Tanya Sunwoo ke Haknyeon.

"Gas. Pake motor apa roda empat?" Tanya Haknyeon.

"Belaganya roda empat. Pake aja motor bebek lu." Seru Sunwoo yang di tertawakan oleh teman-temannya.

"Gak dibawa motor kakek gw. Lagi di service. Suka banget lu sama si kakek." Seru Haknyeon.

"Udah malem pake mobil gw aja." Seru Q.

"Terserah." Jawab Sunwoo yang melengos pergi gitu aja.

"Heh! Tungguin dong. Minta anter tapi mukanya jutek gitu." Seru Haknyeon.

"Gih kuncinya di meja tuh." Tunjuk Q ke kunci mobilnya.

_

Sebenarnya Sunwoo lagi gak mood hari ini. Ia terus memikirkan perkataan temannya dua hari ini yang terus bilang Yedam sedang menjadikan dia tumbal.

"Apa sebodoh itu gw dijadiin dia tumbal?" Serunya pelan ke dirinya sendiri.

_

"Nu, bantuin anak-anak buat nyiapin panggung nya dong. Mana temen-temen kamu Nu? Padahal ada yang mau gw minta tolong." Seru Yedam yang ngobrol ke Sunwoo tapi dianya fokus ke laptop.

"Emang minta bantuan apa?" Tanya Sunwoo.

"Iya itu bantuin anak panita buat panggung. Teman lu kayaknya jago dekor buat panggung deh." Seru Yedam. Sekarang ia melihat ke arah Sunwoo.

Kim SunwooWhere stories live. Discover now