sabtu dan minggu

53 4 0
                                    

Rapat kemarin menyampaikan kalau hari sabtu dan minggu ini ada pertandingan persahabatan antar sekolah. Yedam bilang gak sempet bilang ke sekretaris untuk berbicara perihal ini karena emang dia juga tahunya dadakan banget.

Hari sabtunya langsung rapat lagi pukul sepuluh di sekolah tetangga karena emang sudah disepakati. OSIS mengirim dua orang untuk menghadiri rapat. Kebetulan karena Yedam ada acara di ekskul musik dia gak bisa menghadiri rapat. Alhasil yang pergi rapat  Yeri dan Sunwoo.

Sebelum berangkat Sunwoo sudah cek cok lagi sama adiknya. Padahal sore nanti mereka berdua mau jemput mama papanya di bandara. Sunwoo masih enggak tau harus ngomong apa ke mama papanya soal anak perempuannya yang di skor di sekolah.

"Dek, nanti kamu mau kasih alasan apa ke mama?" Sunwoo mencoba untuk tidak berdebat lagi dengan adiknya.

"Bilang aja skor." Emang dasar adiknya keras kepala.

Sunwoo langsung memelototi adiknya. Gak habis pikir dia nanti yang kena omel papanya kalau tau. Kalau mamanya pasti nanya dulu ke Saeron kenapa, Ia pasti mengerti. Kalau papa? Sunwoo udah yakin banget pasti papanya marah ke dia.

Bukan gak ingin dimarahin papanya. Sunwoo ribet banget kalau nanti harus berdebat atau ada perdebatan dengan papanya. Setelah itu biasanya tidak ada percakapan selama seminggu dengan papanya. Itu yang Sunwoo hindari.

"Sakit aja lu dek!" Sunwoo beranjak untuk pergi ke rumah Q.

Saeron melotot ke Sunwoo. Ia gak percaya kakaknya ngomong kata "lu" ke dia dengan nada yang seperti itu. Biasanya kakaknya ngasih ide atau apa. Apa karena adiknya kak Hyunjae? Sunwoo jadi sensitif seperti itu.

Tidak ada percakapan lagi. Lagi-lagi Saeron menangis. Ia belum dapat permintaan maaf dari sahabatnya. Spam pesan hanya dibaca oleh Aneo sahabatnya itu. Dia beneran menyesal dengan kejadian kemarin.

_

Sebelum rapat Sunwoo menyempatkan waktu ke rumah Q. Karena nanti malam akan futsal. Memang udah rutinitas juga anak the b kumpul di rumah Q.

Emang sepertinya Hyunjae ngambek banget gara-gara adiknya. Ia bahkan tidak melihat ke arah Sunwoo pas datang. Tidak bicara sama sekali ke Sunwoo padahal ke yang lain biasa saja.

"Hah." Sunwoo menarik napas kasar karena Hyunjae yang menurutnya kekanakan.

"Sant bro. Besok juga ngomong lagi bang Jae." Eric menepuk pundak Sunwoo.

Sunwoo hanya mengerutkan dahi dan bibirnya tanda mengiyakan.

"Seblak ceu Iyam gak nih?" Tanya New.

"Seblak dong." Jawab Kevin semangat.

"Ditelpon aja kak. Males keluar." Seru New ke Q yang punya nomer tukang seblaknya.

"Gw aja. Sama Eric ya Ric?" Seru Sunwoo yang ngasih kode ke Eric biar mau.

Ericnya ia ia aja. Tapi heran karena tumbenan Sunwoo mau gerak. Begitupun dengan yang lainnya.

"Tumben banget?" Seru Q sambil melihat Sunwoo keheranan.

"Iya. Sumpek banget disini." Sunwoo menyindir Hyunjae.

Anak-anak yang gak tau permasalahannya tentu penuh tanda tanya ke Sunwoo dan Hyunjae.

"Kenapa bang?" Tanya Haknyeon ke Hyunjae.

Hyunjae hanya mengangkat bahunya. Gak mau menjelaskan apa yang diucapkan Sunwoo tadi. Males juga menurut Hyunjae kalau temen-temennya tau dia marah karena ulah adik Sunwoo adiknya jadi gak bisa pake tangan kanannya saat ini. Meskipun itu tidak sengaja. Ia masih kesal dengan kejadian itu. Karena menurutnya adik Sunwoo terlalu ceroboh.

Kim SunwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang