hari Jum'at

42 5 0
                                    

Pulang sekolah hari ini ada rapat. Tapi, baru jam dua siang Sunwoo udah di telepon pihak Sekolah Saeron. Kirain beneran Saeron gak bakal bikin ulah. Ternyata untuk ketiga kalinya Sunwoo ditinggal orang tua karena alasan pekerjaan. Untuk ketiga kalinya juga Sunwoo dipanggil pihak sekolah Saeron.

"Hari ini kamu bikin ulah apa dek?" Gerutu Sunwoo depan HP nya.

Eric yang melihat Sunwoo dapat panggilan yang sepertinya serius bertanya "kenapa lu bro?"

"Adik gw bikin ulah di sekolah." Jawab Sunwoo.

"Ulah apaan bro?" Eric kaget karena Sunwoo ternyata dipanggil pihak sekolah adiknya.

"Gak tau. Biasalah masalah cewe kali." Seru Sunwoo.

"Ric.gw izin telat rapat ya. Mau ke sekolah dulu adik." Seru Sunwoo.

"Gak rapat juga sant bro. Lu kan ada perlu." Jawab Eric.

"Gak enak. Apalagi sama anggota lain. Mana di umumin rapatnya gak sama gw." Seru Sunwoo.

"Bukan salah lu!" Suara Eric sedikit naik. Eric selalu gak suka kalau Sunwoo lebih mikirin Yedam daripada dirinya.

_

Sunwoo izin untuk tidak masuk pelajaran terakhir karena emang adiknya harus dijemput pukul set tiga sore. Sekalian ngobrol sama pihak sekolah.

Di parkiran sepi karena emang bukan waktunya pulang. Namun, Sunwoo melihat Hyunjae yang sedang memarkirkan mobilnya. Iya, selain Q yang sering bawa mobil ada Hyunjae juga.

"Eh bang mau kemana?" Tanya Sunwoo ke Hyunjae yang baru mau masuk mobilnya.

"Eh lu nu? Sekolah adek." Jawab Hyunjae.

Sunwoo heran. Ini bukan jam pulang sekolah tapi Hyunjae juga samaan absen jam terakhir.

"Kenapa bang?" Tanya Sunwoo.

"Gak tau. Katanya Aneo ada masalah sama adik kamu kayaknya. Soalnya temen sebangku kata Aneo." Jawab Hyunjae.

"Demi apapun Saeron sama Aneo?" Sunwoo malah mematung dan kaget karena Saeron berurusan sama adik sahabatnya.

"Ga Usah kaget kamu Nu. Cewe kan ribet Nu. Ayo mau bareng?" Ajak Hyunjae.

"Gak bang. Naik motor aja." Jawab Sunwoo.

Akhirnya mereka berdua pergi pake kendaraan masing-masing. Sunwoo tentu saja sampai di sekolah lebih cepat. Ia langsung memarkirkan motor gedenya dan pergi ke ruang guru. Ia sudah hapal letak ruangan guru dimana.

Sunwoo melihat Saeron yang sedang nangis. Sedang adiknya Hyunjae? Di perban? Kenapa?

"Dek." Seru Sunwoo menepuk bahu adiknya.

Saeron langsung membalikkan badannya dan memeluk kakaknya. Tangisannya semakin kenceng. Sunwoo hanya mengusap punggung adiknya. Dia merasa gak seneng sama adiknya sekarang. Karena ia tahu ini ulah adiknya. Dia selalu punya ide untuk menjahili teman-temannya.

"Kak, aku beneran gak ada niat mau nyakitin Aneo. Sumpah kak." Akhirnya Saeron berhenti menangis dan berkata ke kakak nya.

"Kakak Saeron? Bole ikut saya masuk ke ruangan BK." Seru guru perempuan itu yang sepertinya BK sekolah ini.

Sunwoo mengekori guru itu. Kebetulan ia berpapasan sama Hyunjae. Hyunjae pun langsung ikut ditarik keruangan BK adiknya.

Ini reall kesalahan Saeron. Bukan untuk mencelakai adiknya Hyunjae Aneo. Tapi untuk menjahili teman laki-laki nya yang emang sering banget bikin usil ke Saeron dan Aneo. Saeron sengaja menyilangkan kakinya biar temen cowoknya yang lagi jalan jatuh tersungkur. Tapi Saeron gak tahu kalau yang didepan cowo itu ada Aneo. Alhasil Aneo ditindih sama temen cowoknya dengan posisi tangan kanannya kejepit oleh kaki anak cowo yang terjatuh itu.

Pergelangan Aneo ke seleo dan bengkak. Ia langsung ditangani pihak sekolah. Setelah di urut tangan Aneo langsung diperban biar meringankan rasa sakitnya.

Aneo gak marah sama sekali karena tangannya yang keseleo. Tapi ia gak habis pikir sama Saeron yang mau menjahili temannya. Bagaimana kalau temannya kenapa-kenapa? Ia bisa dimarahin orang tua temannya. Bahkan, bisa saja orangtua temannya gak mau maafin perbuatan Saeron.

Saeron dan Aneo gak bicara sama sekali setelah kejadian itu. Terutama Saeron yang takut banget kalo ia gak dimaafin sama Aneo atau Aneo gak mau bicara dan berteman lagi sama dia.

"Kak Sunwoo. Karena perbuatan Saeron kami terpaksa menskor Saeron selama dua hari. Ini sudah dirundingkan oleh guru-guru di sini. Semoga kejadian ini tidak lanjut kedepannya karena tuntutan orang tua. Kami juga dari pihak sekolah akan mencoba mendidik siswa kami lebih baik lagi. Jadi, mohon maaf atas kesalahan anak-anak." Seru guru BK tersebut.

Malu? Tentu saja. Bagaimana adiknya menyelakai teman sekelasnya. Meskipun tidak ada niat ingin menyakiti itu tetap saja diluar perbuatan yang normal bagi Sunwoo. Skor? Berarti itu berlaku untuk senin dan selasa depan. Mama papa nya pulang besok.

Sunwo dan adiknya. Begitu Hyunjae dan adiknya sudah berada di parkiran sekarang. Sunwoo sudah meminta maaf berkali-kali ke Hyunjae dan adiknya. Mereka bilang tidak apa-apa karena itu hanyalah kecelakaan. Tapi, Sunwoo yakin kalau itu apa-apa. Dari raut wajah Hyunjae dan Aneo yang diam saja tidak seperti biasanya. Oke Sunwoo akan mewajarkan hal itu untuk hari ini. Semoga besok, lusa dan seterusnya Saeron masih bisa berteman baik dengan Aneo. Begitupun dia dengan Hyunjae.

Mereka berdua bepisah. Sunwoo tidak mengatakan apa-apa ke adiknya. Ia hanya melajukan motornya dengan kecepatan yang lumayan untuk Saeron yang gak suka naik motor bareng kakaknya itu.

"Dek! Kamu ini apa-apaan!?" Seru Sunwoo yang baru melepaskan helmnya.

Sunwoo telah sampai di rumahnya. Ia benar-benar mengeluarkan semua emosinya kepada adiknya yang duduk di kelas lima SD itu.

Saeron gak dengerin kakaknya. Ia melenggang menuju ke rumahnya. Sampai Sunwoo mencepatkan langkah kakinya menarik adiknya agar mendengarkan dia.

"Aku gak sengaja! Kakak juga pasti udah denger!" Jawab Saeron. Air matanya jatuh kembali. Ia mengingat bagaimana Aneo temannya terjatuh karena ulah dia.

"Kamu jahilin teman kamu? Dari dulu kamu selalu seperti itu. Bahkan kakak sering mendengar kalau kamu itu sering jahil teman kamu sampai mereka gak mau temenan lagi sama kamu!" Teriak Sunwoo.

"Aku gak butuh mereka! Bodo amat mereka gak mau temanan sama aku!" Saeron gak kalah teriak. Sambil nangis.

"Dek kamu ini diajarin siapa? Apa kakak pernah ngajarin kamu kayak gitu. Kamu di skor dek! Kamu tau gak? Apa yang harus kakak bilang ke mama papa?" Terus begitu mereka berbicara sambil teriak-teriak depan pintu rumah.

Bi Mirna mendengar ada perdebatan antara Sunwoo dan adiknya. Saeron terdiam karena baru tahu kalau ternyata dia sampai di skor seperti itu oleh pihak sekolah. Ia semakin terisak. Takut mama papanya marah sekali kepada dia.

"Kak Sunwoo udah. Kenapa? Ada apa ini? Nak Saeron kenapa nangis nak? Sini sama bibi." Bi Mirna menarik Saeron agar memeluk dirinya.

Bi Mirna gak tahu kenapa Sunwoo marah-marah ke Saeron sampai segitunya. Begitupun ia mendengar Saeron berteriak kembali ke kakaknya untuk membela diri.

"Bi, aku balik lagi ke sekolah. Tanya aja ke anaknya kenapa dia nangis. Maaf ya bi. Nanti aku pulang seperti biasa kok." Seru Sunwoo.

Sunwoo langsung menaiki motornya lagi untuk pergi ke sekolahnya. Ia telat satu jam lebih. Padahal ia kira bakal telat setengah jam dari rapat hari ini.

Author

.
Hehe selamat membaja kakak-kakak.

Kim SunwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang