Bab 5

24.1K 311 7
                                    

Bantu follow akun ini sebelum baca guys!!

****

Gina menatap Lily dengan dahi mengkerut heran, sejak sahabat sekaligus wanita yang merangkap bosnya sendiri itu tiba di kantor, wajah Lily tak lepas menampilkan senyuman yang menurut Gina sangat aneh.

"Si jendes pagi-pagi udah kek orang gila" Gina tak tahan untuk tidak berkomentar. Tapi Lily tak menanggapi ejekan Gina, senyum di wajah wanita itu malah semakin terlihat lebar.

"Jangan-jangan lo beneran gila" gumam Gina, tak biasanya Lily bisa dengan mudah menebar senyuman seperti itu. Bahkan biasanya wajah Lily terkesan dingin, juga lebih sering menampilkan ekspresi acuhnya.

Mendengarnya lagi-lagi Lily hanya tersenyum. Mungkin Gina benar, ia sudah gila. Otak Lily tak bisa berhenti memikirkan kembali kejadian semalam. Sesuai dugaan, Dimas sangat pandai bermain di ranjang. Lily jadi tak sabar untuk merasakan kembali kepuasan yang ia dapat dari lelaki itu.

"Beneran enggak waras lo" decak Gina, sambil menggelengkan kepalanya dramatis.

"Serius Ly, lo kenapa? Otak lo geser? Kan gue udah bilang jangan datang ke nikahan si bangsat itu"

"Bilang apa itu si uler sampe bikin lo emosi semalam?" Tanya Gina. Berita Lily yang mendorong Shera semalam dengan cepat menyebar, apalagi semua itu bukan hanya gosip semata karena sempat ada yang merekam dan rekaman itu sekarang sudah menyebar luas. Tentu Gina juga sudah melihatnya, bahkan semalam Gina yang mencemaskan Lily terus mencoba menelpon sahabatnya itu, tapi tak ada satupun panggilannya yang Lily angkat.

Lily hanya mengulum bibirnya sambil mengangkat bahunya acuh. Padahal bukan itu, jika ia tidak datang mungkin kejadian semalam tidak akan terjadi. Sejak bangun tidur Otak Lily tak bisa berhenti memikirkan kejadian tadi malam. Sesuai dugaanya, Dimas sangat pandai memuaskan nafsunya bermain di ranjang. Lily tak sabar untuk bisa merasakan sentuhan lelaki itu lagi.

Tadi pagi saat terbangun Dimas kembali memuaskan Lily hanya dengan menggunakan jari tangan lelaki itu, mereka tak bisa bermain sampai ke inti karena hari sudah beranjak siang. Orang-orang di rumah pasti akan curiga jika melihat pagi-pagi sekali Dimas keluar dari kamar Lily. Padahal Lily tak mempermasalahkan itu. Tapi, Dimas sudah berjanji untuk melanjutkan kembali yang tadi pagi sempat tertunda. Membayangkannya saja sudah membuat miliknya dibawah sana berdenyut meminta untuk segera dipuaskan.

Lily hanya mengangkat bahu acuh, selanjutnya wanita itu memilih fokus dengan pekerjaanya tak memperdulikan Gina yang masih terus saja mengoceh sampai wanita itu diam dengan sendirinya.

****

"Selesai meeting sama Bu Indri temenin gue cari sepatu" ucap Gina, saat ini keduanya dalam perjalanan untuk bertemu klien yang akan menyewa jasa mereka.

"Gak bisa, gue harus pulang" balas Lily yang langsung membuat Gina mengerutkan dahinya keheranan. tumben sekali Lily menolak, apalagi ajakan yang Gina berikan adalah ajakan untuk berbelanja. Gina sangat tahu kegilaan Lily dengan kegiatan satu itu.

Tapi, Gina tak memaksa. Di perjalanan keduanya sibuk dengan ponsel masing-masing sampai pekikan Gina membuat Lily maupun Pak Tata, lelaki paruh baya supir di kantor, berjengkit kaget.

"Anjir, Ly. Ini siapa?" Tanya Gina, dengan heboh memunjukan layar ponselnya.

"Lo bayar laki-laki buat jadi pasangan di nikahan mantan laki lo?" Tanya Gina lagi, sambil matanya tak bisa lepas menatap foto yang baru ia dapat dari grup gosip di kantornya. Dimana dari foto itu terlihat foto-foto Lily bergandengan dengan seorang lelaki asing yang belum pernah Gina lihat sebelumnya. Bisa Gina tebak itu adalah foto semalam karena ada satu foto terlihat jelas lelaki asing itu sedang mencoba menenangkan Lily yang terlihat menahan emosi.

Crazy Over YouDove le storie prendono vita. Scoprilo ora