•✿ Part 43 ✿•

33 6 2
                                    

•───────•°•✿❀✿•°•───────•

Miky dan Poppy duduk bersebelahan di kursi. Kedua makhluk berbulu itu memakai topi kerucut dan pita yang terpasang di leher mereka.

Poppy mengeong malas, sementara Miky terlihat senang dan antusias.

Rhea meletakkan kue ulang tahun ke meja di depan Vienna. Di atas kue tersebut terdapat lilin dengan angka 16. Vienna terlihat senang. Mira yang duduk di samping Vienna mengusap lembut rambut putrinya itu.

Ternyata hari ini adalah hari ulang tahun Vienna. Mereka merayakannya secara sederhana dan kecil-kecilan di rumah.

Rhea duduk di samping Vienna. "Selamat ulang tahun, tiup lilinnya."

Vienna meniup lilin lalu mengatupkan kedua tangannya dan berdo'a dalam hati. Begitu pun dengan Rhea dan Mira.

Vienna memotong kuenya. Ia memberikan potongan pertama pada ibunya, dan potongan kedua pada kakaknya.

Sementara Miky dan Poppy diberikan snack.

"Selamat ulang tahun." Mira memberikan kado berukuran besar.

"Wah." Vienna langsung menerimanya dan memeluk kadonya tersebut. Dengan polosnya, Vienna menggoyang-goyangkan kotak kado tersebut seperti anak kecil. Tampaknya ia penasaran dengan isi dari kado tersebut.

"Jangan digoyang-goyang," gerutu Rhea.

Vienna terkekeh.

Rhea memberikan kado berukuran sedang.

Vienna menerimanya. "Kenapa kado dari Kakak kecil? Kado dari ibu lebih besar."

"Ya sudah, kembalikan." Rhea mengulurkan tangannya.

Vienna terkekeh sambil memeluk kado tersebut. "Terima kasih atas kadonya, Ibu, Kakak."

"Sama-sama."

Di kamarnya, Vienna membuka kedua kado tersebut. Yang pertama tentunya kado yang paling besar dari ibunya.

"Waaah!" Vienna tampak begitu senang mendapatkan lego dari ibunya. Dari dulu ia ingin memiliki mainan lego atau sejenis mainan bongkar-pasang.

Karena senang, Vienna langsung membukanya dan memasangnya. Sementara kado dari Rhea terabaikan.

Keesokan paginya.

Vienna tersentak bangun kala mendengar suara berisik dari kamar sebelah. Ia pun bangkit dan pergi ke sumber suara untuk melihat apa yang terjadi.

Rhea terlihat serius memperhatikan dua tukang kayu yang sedang memasang rumah anjing di dalam ruangan pribadi Rhea yang dulu digunakan untuk menyimpan barang-barangnya sebagai atlet jet ski.

Semenjak kejadian penculikan yang menimpa Rhea, tampaknya gadis itu mengalami trauma dan memutuskan untuk pensiun dini secepatnya seperti rencana sebelumnya.

Sekarang ruangan itu dijadikan kamar untuk Miky seperti yang dijanjikan Rhea sebelumnya. Dilengkapi dengan ranjang dan juga wadah makan dan minumnya.

Miky menggonggong senang atas hadiah yang diberikan Rhea untuknya.

Poppy mengeong sambil bersikap manja pada Rhea dengan mengeluskan tubuhnya ke kaki majikannya itu.

"Ranjang lamamu masih bagus, Poppy. Lain kali aku juga akan memberikan ranjang baru untukmu, tapi kau harus ikut bersamaku survival di alam liar," goda Rhea.

Poppy tampaknya kecewa dan iri.

Melihat itu, Vienna hanya memutar bola matanya. Ia pun berlalu pergi, karena harus segera bersiap-siap berangkat ke sekolah.

SISTERHOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang