29. Meet again 💗

29 8 1
                                    

Jidan masih terisak di pelukan Anna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jidan masih terisak di pelukan Anna. Rasanya dada nya amat sesak. Ia cukup terpukul kala melihat gadis yang amat ia cintai mendapatkan fitnah sekeji itu dari pria yang bahkan juga amat mencintai nya.

Sebelum nya, Jidan juga diam diam menyimak obrolan Satrya dan Willa. Ia merekam video mereka dari sudut lain agar ada bukti yang lebih jelas saja, dalam bentuk video dan bukan hanya rekaman suara saja.

Setelah obrolan mereka selesai Jidan langsung berlari menuju gedung rumah sakit dan bertanya pada penjaga dimana ruang rawat inap Anna.

Awalnya ada seorang suster yang melihat Jidan akan masuk ke dalam ruangan Anna diam diam akan menghalangi Jidan. Namun ia memohon agar diizinkan saja sebab ia mempunyai urusan amat darurat dengan Anna.

Akhirnya suster itu mengizinkan Jidan masuk ke ruang rawat inap Anna.

Anna mengelus lembut punggung Jidan. Ia dapat merasakan bahwa tubuh Jidan bergetar hebat lantaran tangis nya yang cukup kuat. Dada nya sesak.

Ia tak tahu kenapa Jidan tiba tiba datang ke rumah sakit ini. Ia juga tak tahu bagaimana tuhan kembali membuat sosok pria yang lebih muda dari Anna itu kembali menemuinya padahal jelas-jelas ia sedang kecewa padanya.

"Jidan...?".

"Sebentar kak, aku masih mau peluk Kaka". Ucap Jidan lirih.

Baiklah Anna tak bisa menolak keinginan bocah itu. Anna pun amat merindukan Jidan. Pelukan hangat dari bocah itu pun Anna amat merindukan nya.

Anna tersenyum. Ia mempererat pelukannya pada Jidan.

"Maaf, karena aku salah faham". Ucap Jidan. Suaranya agak terpendam sebab ia menenggelamkan kepalanya di perpotongan leher Anna.

"I don't know what to say, but... thank you for coming here tonight to see me". Ucap Anna.

"Apa yang membuat kamu datang kesini jid?". Tanya Anna.

Jidan melepaskan pelukannya pada Anna. Ia lantas duduk di kursi samping ranjang Anna. Ia menggenggam tangan Anna erat.

"Ada kebenaran yang terungkap hari ini kak, malam ini kak Anna gak perlu tahu. Besok aku baru akan kasih tahu kak Anna. Malam ini aku mau temani kak Anna disini. Setelah ini aku janji akan lebih percaya sama semua hal yang keluar langsung dari mulut kak Anna".

"Aku janji gak akan percaya lagi sama berita berita yang tidak jelas keterangannya".

"Maaf ya kak...aku ninggalin Kaka di kondisi Kaka yang seperti ini, aku sangat rindu sama kak Anna".

Mendengar penuturan Jidan, dari kedua sudut mata Anna mengeluarkan air mata. Ia menatap lekat pria dihadapannya itu.
Pria itu tersenyum amat tulus pada Anna.

"Kak, aku datang malam ini...dengan cinta yang masih sama kak. Cinta ku gak akan pernah berubah untuk kak Anna". Ucap Jidan lirih. Ia mengusap kedua sudut mata Anna yang tadi mengeluarkan air mata.

Hello My Senior | Enhypen ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang