Part 2
Suga mulai agresif mencium Nara, Suga kembali meremas payudara Nara.
"Sayang kalo kaluar asinya gimana?"
"Biarlah... Ahhhh"
Suga merubah posisi Nara di pangkuannya
"Sayang... Sekarang kamu adalah milikku"
"Iya oppa ahhhh, oppa... Apa yang mengganjal ini?"
"Kamu mau lihat ini?"
"Mau..."
Suga membuka celananya dan nya miliknya sudah sangat menegang. Nara takjub melihat Milik Suga yang sangat putih, besar berotot dan panjang.
"Apa kamu menginginkannya sekarang?"
"Tidak nanti saja..."
Suga menggesek-gesekkan miliknya ke milik Nara yang masih terbungkus. Nara memang selalu memakai rok pendek, bahkan tak jarang Suga melihat dalamannya saat menungging. Bahkan jika malam hari di apart saat menyiapkan makan malam Suga tak jarang Nara tidak memakai bra. Yang membuat payudaranya yang besar bagaikan gempa.
"Sayang kau tau" Suga menghentikan aktifitas nya, dia mengelus wajah Nara sambil terus menatap Nara.
"Apa oppa"
"Hampir setiap malam oppa melakukan solo karena kamu"
"Kenapa?'
"Payudara besar ini yang membuat oppa tak tahan ingin melakukan itu, sekarang apa kamu mau membantu mengeluarkan nya?"
"Iya aku mau apa aku harus mengulumnya"
"Ternyata kamu pintar sayang"
"Dan kau tau oppa, aku berapa kali mendengar teriakanmu yang menyebut namaku saat melakukan itu di kamar mandi"
"Nara teruskan iya kulum seperti itu, ini nikmat Nara" meledek Suga.
"Baiklah aku akan menghukum mu sayang"
Suga menidurkan Nara dan langsung membuka semuanya. Suga mengurut miliknya dan langsung jlep
"Ahhhkkkkkkkk oppa sakit"
"Itu hukuman untuk mu yang meledek oppa sayang"
Milik Nara mengeluarkan darah dan sebenarnya sangat sempit tapi karena milik Suga yang sangat perkasa tetap mudah bagi Suga membobolnya.
"Oppa ini sakit oppa ahhhh oppa sakit..." Nara mengeluh karena Suga mengocok sangat cepat tanpa henti.
"Ahhhhh hhhh hhhh hhhh hhhh hhhh ahhhhh ahhhh ahhh tolong ahhhhh ahhh oppa sakitttt ahhhh Ahhh hhhh opppaaaa ahhhh sakit" Suga tak mau menghentikan sama sekali dia benar-benar seperti orang penyiksa.
"Ahhhh oppa ahhhh ahhhh hentikan kamu ahhhh ahh menyakitiku ahhhh ahhh oppa aahhhhh aku ahhhhhhhhhhhhhhhhhhh" erangan panjang karena Nara mencapai klimaks.
Suga mencabut memasukkan lagi berkali-kali.
Tentu itu membuat milik Nara pedih. Suga sengaja melakukan itu agar Nara terus mengingat permainan pertamanya.
"Sayang akan oppa buat kamu tidak bisa berjalan"
Suga memasukkan lagi miliknya dan memompa dengan cepat sampai Nara tak berhenti teriak dan mendesah. Nara tiba-tiba mendorong wajah Suga ke payudara nya, dan memasukkan niple nya ke mulut Suga.
"Hisap oppa aku ingin merasakan kenikmatan itu, remas yang kiri. Kocok lagi milikku oppa lakukan sekarang ahhh cepat oppa jangan diam saja"
Suga sengaja diam tidak bergerak tangan, mulut dan pinggulnya sampai kamu memohon padanya.
