"Pegang ini sayang" tangan pak Dewa menuntuh tanganku untuk meremas penisnya yang sudah mengeras dan hangat di balik celananya.
"Mas nggak mau ahhh"
"Harus mau sayang, kamu mau pakek tangan, mulut atau langsung pakek Vagina kamu?"
"Semuanya" bisikku di telinganya, sambil terus mermas penis besar itu
"Tadi bilang nggak mau"
"Nggak jadi ya udah ayok"
Pak Dewa beranjak dan membuka celananya dan seluruh pakaiannya. Melempar kesembarang arah.
Penisnya begitu panjang, dan besar. Aku membayangkan bagaimana itu masuk ke Vaginaku apa tidak sobek?
"Sayang aku lepas semua ya?"
"Emmhhh lepassss lah masssss" jawabku sengaja mendesah agar dia semakin terangsang.
"Sayang suaramu membuatku gila"
"Mas apa benar usiamu 40 tahun?"
"Kenapa?"
Aku menyentuh dan membolak balik penisnya dan juga twins ball nya.
"Ashhhh sayang jangan ahhh"
"Ini nggak seperti milik orang tua, sangat kencang dan bagus"
"Kau menyukainya?'
"Sangat suka mas" masih terus aku pandangi "mas aku kulum ya"
"Iya sayang..."
"Ahhhhh mulutmu sayang ahhh hangat enak sekali"
Pak Dewa mengerang karena aku menjilat ujung penisnya dan memainkan lidahku disana dan meremas twins ball nya dengan sengaja.
"Arkkhhhh ahhhh sayang ahhhh Seraaaa"
"Enak mas?"
"Ahhhh saya nggak tahan ayo kita mulai Ser"
Pak Dewa mengankatku dan membaringkanku di kasur king size nya itu menatap penuh nafsu menyentuh tubuhku dengan lidahnya dari kening turun ke hidung dia mengecup kedua mataku dan terus turun ke bibir dia melumat lembut dengan bibir sexy nya itu
Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.
Dia memasukkan lidahnya dan bermain manja di dalam sana desahan demi desahan mulai keluar dari mulut ku, tangannya mulai berjelajah.
Ciuman itu semakin panas, aku meremas rambutnya. Perlahan pak Dewa melepas pautan bibir kami lalu berbisik di telingaku
