9. Mam?

2.2K 284 41
                                    

Tangannya merangkum tangan Irin dengan erat, di tempat ini untuk pertama kali Tawat duduk dengan perasaan gelisah, Ia tidak pernah melihat wajah yang biasanya terlihat bahagia dan kuat, memucat sempurna seperti beberapa saat yang lalu. 

Becky segalanya untuk Tawat, walaupun terkadang dengan jelas Ia menggantikan wanita itu dengan Jennie jika saat bersama Freen.

"Keluarga pasien?"

"Iya Saya iparnya dokter. "

"Pasien mengalami hipoglikemia, cukup parah, lambungnya juga kosong, jadi mengakibatkan asupan glukosa dalam darahnya sangat sedikit, nanti setelah pasien bangun tolong berikan makanan yang manis-manis untuknya sampai gula darahnya normal, pasien akan dipantau oleh suster 30 menit sekali. "

"Baik dokter. "

Irin sedikit bisa bernafas lega, setidaknya Ia bisa menjelaskan kepada Tawat apa yang terjadi kepada Ibunya dengan jelas.

"Mama gula darahnya rendah, jadi pas bangun harus dikasih makanan manis biar gula darahnya naik lagi. "

Lelaki kecil itu merogoh kantongnya, menemukan permen coklat beberapa butir, tangannya bergetar, Irin miris melihatnya.

"Hey boy, its oke, Mama akan sembuh, nanti Kamu kasih makanan ini ke Mama, Tawat mau ikut Oyin beli sesuatu buat Mama?"

"Kemana?"

"Minimarket di depan? Beli coklat sama minuman manis?"

"Permen ini gak bantu? Kita gak boleh tinggalin Mama, nanti Mama sama siapa. "

"Ya udah, Tawat bisa tunggu sampai susternya keluar, nanti tanya apa Tawat boleh masuk? kalau boleh Tawat tungguin Mama di dalem sampe bangun ya. "

"Iya Oyin. "

"Oyin bakal balik cepet, biar Mama bisa makannya juga cepet. "

"Makasih udah sayangin Mama Tawat, nanti Tawat bakal balas kebaikan Oyin, Tawat janji. "

Air mata itu menetes tanpa permisi, anak setulus ini tau caranya berterima kasih, tau caranya menghargai hal sekecil apapun, Becky adalah orang tua terbaik yang pernah ada, dan Irin bangga kepadanya.

"Makasih anak manis, Oyin akan selalu sayangin Mama Tawat, soalnya Mama Tawat itu baik banget orangnya. "

"Iya, Tawat bangga sama Mama, semoga Mama dikelilingi orang baik di hidupnya. "

"Amin, ya udah, Oyin pergi bentar ya. "

Mungkin, dalam banyak situasi, anak 6 tahun hanya mengerti bagaimana bahagia untuk dirinya Sendiri, sibuk dengan dunianya tanpa peduli orang sekitarnya, bagaimana sakitnya, bagaimana sulitnya, namun Tawat, lelaki kecil itu sangat sensitif dengan sekitar, bahkan sering Irin perhatikan, Tawat meletakan Becky di atas semua prioritasnya, walaupun mungkin lelaki kecil itu tidak terlalu mengerti bagaimana buruknya hubungan kedua orang tuanya saat ini, dan siapa Jennie untuk keluarga Mereka.

Namun belum selesai dengan perasaan sedihnya, Irin malah melihat orang yang tidak ingin Ia lihat seumur hidupnya berlari kian kemari mengurus administrasi seseorang.

"Jennie Anindia? Wow Anda sibuk banget ngurusin selingkuhan Anda sampai Anda gak peduli sama istri Anda sendiri?"

Freen cukup terkejut, namun setelahnya Ia mencoba untuk biasa saja, hubungannya dan Irin cukup buruk semenjak gadis itu tau bahwa Freen mengecewakan sahabatnya.

"Rin, Aku lagi gak punya waktu buat becanda. "

"Yang ajak Anda bercanda juga siapa? Anda tidak cukup penting untuk menghibur hidup Saya. "

YOU! (FreenBecky)Where stories live. Discover now