33. Epilog

3.3K 286 22
                                    

⚠️Denger lagunya, resapi setiap paragraf yang tercipta⚠️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

⚠️Denger lagunya, resapi setiap paragraf yang tercipta⚠️

BECKY POV.

Bandung, semua bermulai di sini, bagaimana raut merah muda selalu bersemi di kedua pipiku kala itu, bagaimana seorang gadis meminjamkan baju olahraganya kepadaku, bagaimana motor klasiknya mengantarku berkeliling kota Bandung malam hari, bagaimana alun-alun menceritakan banyak hal kepada Kami.

Bagaimana batagor menyadarkan ku, ada yang lebih enak dari spaghetti, bagaimana telur gulung mengejutkan lidahku dengan cita rasanya, bagaimana bakso aci dan seblak membuatku jatuh cinta.

Tapi ternyata ada yang lebih baik dari pada semua makanan yang Ku sebutkan, yaitu senyumnya.

Bagaimana gigi kelinci itu membuatku gemas setiap harinya, tutur katanya lembut, sikapnya, sifatnya, semua yang Ia lakukan membuatku menggila.

Bahkan sampai detik ini, Aku mencintainya, masih sama kurang ajarnya, tidak tau caranya berkurang, tapi selalu bertambah setiap harinya.

Masa SMA adalah masa yang paling indah, Aku setuju untuk itu, Aku bahkan mengorbankan diriku untuk semua cita-cita yang ingin Freen raih,  dan tidak hanya hari itu, bahkan sampai sekarang.

"Becky, astaga kangen banget. "

Menemui kenangan lama, namanya Rora salah satu temanku jika ada lomba kimia, Dia bukan anak sekolahku, namun Kita cukup dekat, ah iya saat ini Aku sedang berada di salah satu ampera makanan Sunda, Freen menginginkannya, lagi dan lagi Aku mengalah untuknya.

"Gimana pendidikan dokternya? udah jadi dokter specialis dong ya?"

"Hay, Aku jadinya kuliah bisnis?"

"Huh? Katanya Kamu lulus siswa undangan ke dokteran UI, masa gak diambil, kan itu mimpi Kamu. "

"Becky lulus kedokteran UI?" Freen menyela.

"Siapa Bec?" Rora menatap istriku dengan bingung.

"Istriku, Freen kenalin ini Rora temenku pas olimpiade, dan Rora ini Freen. "

Mereka saling menjabat tangan masing-masing, Aku masih memperhatikan bagaimana tatapan menuntut itu Freen berikan kepadaku, Ia butuh jawaban.

"Becky lulus kedokteran gimana maksudnya?"

"Iya, kalau gak salah ada 5 siswa/siswi undangan deh, dan Becky salah satunya, Kita juga harus ikut test kan ya Bec?, susah banget deh pokoknya mau dapetin itu, untungnya Becky lulus, tapi Aku gak. "

"Rora ayok. "

"Dulan ya Bec, Freen. "

Teriakan seseorang membuat fokusnya terbagi, Aku sedikit bisa bernafas lega saat laki-laki itu tersenyum kepada Kami dan menarik Rora pergi dari hadapan Aku dan Freen.

YOU! (FreenBecky)Where stories live. Discover now