🧚‍♂️ Little Elf 2 🧚‍♂️

1.1K 192 103
                                    

Peri kecil melihat pria tampan yang masih tertidur, jarinya menusuk-nusuk perut si Pria

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Peri kecil melihat pria tampan yang masih tertidur, jarinya menusuk-nusuk perut si Pria. Dia duduk di kasur dengan kedua kaki yang di lipat kebelakang. "Keras sekali perut, terbuat dari apa ini? Ayes juga kenapa wajahnya berbeda dengan Ici?" gumamnya sambil menatap Ares.

"Ayes! Ayes, ayok bangun Ayes. Mau mam tidak Ayes?" Pixie menggoyang-goyangkan badan Ares, membuat Pria tampan itu membuka matanya perlahan karena merasa terganggu.

"Hihi... Ayes kita mencari mam, biasanya Ici bila pagi seperti ini akan mencari sendiri. Bubun tidak mencari untuk Ici karena mengurus hewan-hewan," jelasnya pada Ares yang baru bangun, bahkan nyawanya belum terkumpul sepenuhnya.

"Pagi Ici, cantik sekali Ici," ucap Ares tersenyum menatap peri keri kecil di depannya. Paginya indah sekali di sambut wajah cantik Pixie.

"Hu'umm... Bubun bilang Ici memang cantik, tampan juga Bubun bilang." Ares terkekeh pelan mendengar ucapan Pixie, dia kira Pixie akan malu bila di puji cantik.

"Ayes mau Ici temankan mandi dulu, tidak? Biar sehabis mandi, baru kita mencari mam bersama. Ada pohon Apel favorit Ici, nanti Ici bawa. Otey tidak Ayes?"

Ares mengangguk. "Oke Ici, Ayes akan mengikuti Ici kemana saja. Kata Ici kemarin, Ayes mau di kenalkan dengan teman Ici?" Ares beranjak dari kasur.

"Ayes boleh di gendong Ici nya?" tanya Pixie menatap polos Ares. "Ici lelah Ayes biasanya berjalan, sekarang kan ada Ayes. Boleh tidak?" tanyanya sekali lagi.

"Ayes mau gendong Ici, tapi sayap Ici?" Ares bingung sekarang, ingin menolak tapi dia tidak tega melihat wajah menggemaskan Pixie.

"Ayes ini, tidak pintar Sekali," gumam Pixie. "Aduh Ayes Ayes, Ici bisa menghilangkan sayap tau. Masa Ayes tidak sadar tadi malam Ici bobo tidak ada Sayapnya." Pixie berbalik badan, dan benar saja sayapnya menghilang.

"Ayo gendong Ici!" Pixie merentangkan tangannya, Ares tersenyum kecil kemudian membawa Pixie ke gendongannya.

"Seru sekali Ici mempunya alat transportasi. Bubun juga punya tau Ayes alat tranportasi, burung besar. Bubun biasanya mengecek keseluruhan hutan ini pagi-pagi dengan burung itu." Pixie bercerita pada Ares, dan Ares hanya mengangguk saja. Karena dia tidak paham dunia Pixie ini seperti apa.

"Sayap Ici bisa di pakai terbang?" tanya Ares, peri kecil itu mengangguk semangat. "Bisa Ayes! Tapi lelah juga bila terbang, enak seperti ini saja. Di gendong Ayes," jawa Pixie sambil tersenyum, menunjukan deretan gigi rapinya.

"Sekarang Ayes berjalan, Ici akan menunjukan Jalan pada Ayes. Otey?"

"Oke peri kecil."

***

"Ayes! Ayes! Dari tadi Ici penasaran, kenapa badan Ayes itu keras sekali, ya? Perut Ayes juga banyak kotak, manusia memang seperi itu Ayes?" Pixie memperhatikan Ares yang sedang mandi di bawah air terjun.

Little Elf (END)Where stories live. Discover now